Direktur PDAM Tirta Naga Diminta Tak Bersikap Kekanak-kanakan

TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Koordinator Forum Peduli Aceh Selatan (For-PAS), T. Sukandi meminta Direktur PDAM Tirta Naga Tapaktuan, Abdillah, tak bersikap kekanak-kanakan dengan sibuk mencari “kambing hitam” dalam merespon keluhan warga terkait buruknya layanan air bersih.

Hasil amatan For-PAS, pasca pemberitaan keluhan warga terkait gangguan suplai air PDAM, Abdillah justru meresponnya dengan mengirim pesan berantai yang dinilai berisi pembelaan diri di grup-grup WhatsApp (WA).

Bacaan Lainnya

“Apa yang disampaikan beliau (Direktur PDAM) dapat dinilai kekanak-kanakan karena tidak profesional,” kata T. Sukandi kepada wartawan di Tapaktuan, Kamis (25/9/2025).

Semestinya, seorang leader (sosok pemimpin) yang bijak dan visioner tak merespon kritikan dan keluhan warganya terkait ketersediaan air bersih yang merupakan kebutuhan dasar rumah tangga dengan memojokkan narasumber berita yang memberikan info kepada awak media tentang buruknya layanan PDAM kepada masyarakat Tapaktuan khususnya Gampong Lhok Bengkuang dan Gampong Padang.

“Seharusnya seorang pemimpin perusahaan harus berjiwa besar dan responsif. Bukan justru sibuk mencari siapa salah dan siapa benar. Yang prioritas dibahas yaitu substansi konteks masalah dari hulu sampai hilir lalu memecahkan solusi konkretnya agar layanan dapat lebih ditingkatkan serta perusahaan lebih sehat sehingga mampu memberikan kontribusi PAD bagi daerah,” ujar Sukandi.

Sejurus itu, mantan Ketua Dewan Pengawas (Dewas)  PDAM Tirta Naga Tapaktuan itu menawarkan solusi sebagai bagian dari masukan konstruktif kepada Direktur PDAM Abdillah yaitu lebih baik segera mengadakan Forum Grup Discusion (FGD) ketimbang sibuk mencari kambing hitam apalagi jika sibuk pencitraan di media sosial (Medsos).

“Lebih efektif segera dibuat FGD yang sifatnya terbatas untuk mencari solusi terbaiknya dengan cara menyerap masukan dan kritikan. Sebab persoalan PDAM Tirta Naga bukan masalah administrasi belaka tetapi persoalan perusahaan air minum itu sudah kompleksitas yaitu sudah merambah tentang infrastruktur jaringan perpipaan dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang usianya sudah tua (keropos),” kata Sukandi.

T. Sukandi memperkirakan sekitar 60 persen dari total fasilitas infrastruktur PDAM Tirta Naga yang ada saat ini harus segera diremajakan kembali agar suplai air bersih dapat mengalir lancar tanpa ada hambatan ke rumah-rumah pelanggan.

Kondisi infrastuktur yang sudah banyak keropos itu, kata Sukandi, tidak cukup hanya dengan perawatan dan pemeliharaan rutin saja konon lagi bila hanya sibuk dengan membuat pernyataan membela diri dengan cara “mengambing hitamkan” masyarakat pelanggan PDAM yang menyampaikan keluhannya sebagai nara sumber berita.

“Jika tak ada sebuah terobosan dan inovasi yang visioner dengan berani melakukan lompatan jauh, dikhawatirkan perusahaan sulit akan tumbuh berkembang serta sehat financialnya tapi justru sebaliknya berpotensi akan koleps,” kritik Sukandi.

Sebelumnya, menanggapi keluhan warga Tapaktuan terkait mandegnya suplai air, Direktur Perumda Tirta Naga Tapaktuan, Abdillah, menyangkal suplai air PDAM ke Gampong Padang dan Lhok Bengkuang, Kecamatan Tapaktuan mati dalam tiga hari terakhir. Lantas, orang dekatnya Bupati Aceh Selatan H. Mirwan itu meminta kepada wartawan agar menyebutkan nama warga yang melayangkan komplain tersebut serta menyerahkan nomor ID pelanggannya.

“Apakah yang bersangkutan benar berlangganan air PDAM?, lalu apakah gangguan suplai air dirumahnya disebabkan karena ada sumbatan? Makanya tolong kasih nama dan ID pelanggannya biar saya perintahkan tim teknisi untuk melakukan pengecekan ke lapangan,” kata Abdillah.

Namun saat ditanyakan kembali apakah suplai air selama tiga hari terakhir tetap lancar tanpa ada gangguan?, Abdillah menegaskan bahwa menurut versi mereka (PDAM) suplai air ke rumah-rumah penduduk pelanggan PDAM lancar tanpa ada gangguan.

“Kalau ditanya sama kami, kami jawab suplai lancar tanpa ada gangguan. Makanya jika ada yang komplain tak mengalir air kita cek dulu mungkin ada sumbatan atau kerusakan pipa,” pungkasnya.

Pos terkait