TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Pj. Bupati Aceh Selatan, Cut Syazalisma, S. STP, membuka forum konsultasi publik rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Aceh Selatan tahun 2025, di Aula Bappeda Lantai III, Tapaktuan, Selasa (19/3/2024).
Dalam sambutannya, Cut Syazalisma mengatakan, forum konsultasi public tersebut merupakan kegiatan penting yang mewadahi seluruh pihak terkait untuk bersama-sama merumuskan program dan kegiatan pembangunan di daerah itu.
Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan perencanaan pembangunan Kabupaten Aceh Selatan tahun 2025, sebagai penjabaran tahun kedua dari Rencana Pembangunan Daerah (RDP) tahun 2024 – 2026.
Pj. Bupati Aceh Selatan menyebutkan pelaksanaan kegiatan tersebut didasari oleh instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 52 tahun 2022 tentang penyusunan dokumen perencanaan dan pembangunan daerah bagi daerah dengan masa jabatan kepala daerah berakhir pada tahun 2023 dan Daerah Otonom Baru (DOB).
Merujuk pada instruksi tersebut, lanjut Cut Syazalisma, maka Kabupaten Aceh Selatan yang periode masa jabatan kepala daerahnya adalah tahun 2018 – 2023 berlaku aturan tersebut.
“Melalui forum konsultasi publik ini, diharapkan dapat diperoleh masukan dan saran terhadap rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah tahun 2025, yang akan dituangkan dalam berita acara dan resume yang menjadi dasar dalam perbaikan rancangan awal tersebut,” kata Cut Syazalisma.
Cut Syazalisma membeberkan beberapa permasalahan dan hal penting yang harus menjadi fokus bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, diantaranya adalah laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 meningkat menjadi 4,20 % dari sebelumnya 3,11 % di tahun 2022. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini menunjukkan tren positif, dan ditargetkan pada tahun 2025 dapat kembali meningkat menjadi 4,32%.
Permasalahan kedua adalah persentase penduduk miskin Kabupaten Aceh Selatan, dimana pada tahun 2022 berada pada angka 12,10 %. Angka ini, kata Cut Syazalisma, harus menjadi perhatian semua pihak untuk dapat terus diturunkan menjadi 11,70 % pada tahun 2025 mendatang.
Sementara itu, fokus yang ketiga, adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Aceh Selatan, dimana pada tahun 2023 nilainya 71,14 % dengan target dapat mencapai 71,31 % pada tahun 2025.
“Permasalahan keempat yang tak kalah penting, adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Aceh Selatan, pada tahun 2023 berada pada angka 4,73 % dengan target dapat terus menurun menjadi 3,80 % pada tahun 2025,” sebut Cut Syazalisma.
Pj. Bupati menyebutkan, pembangunan daerah tahun 2025 berdasarkan pada kebijakan pembangunan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Daerah (RDP) Kabupaten Aceh Selatan tahun 2024 – 2026, mengusung tema “memantapkan laju pertumbuhan ekonomi melalui penguatan infrastruktur, SDM yang berkualitas, komoditi unggulan daerah yang inovatif, dan ekonomi kreatif”.
Cut Syazalisma menyampaikan bahwa Kabupaten Aceh Selatan menjadi salah satu kabupaten terbaik di Aceh, dalam percepatan penurunan stunting tahun 2023, sebagaimana penyampaian pimpinan BKKBN Aceh pada kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat kampung KB dalam rangka percepatan penurunan stunting di Aceh, pada Senin pekan lalu di Banda Aceh.
Oleh karenanya dengan momentum tersebut Pj. Bupati berharap ada pemanfaatan yang optimal untuk mendapatkan hasil maksimal, terutama bagi SKPK terkait.
“Dengan mempersiapkan laporan bangda, komdat kesmas dinkes, dan sigap, dimulai sejak awal tahun 2024 ini. Untuk itu, kami minta agar DP3AKB, Bappeda, Dinkes, DPMG dan SKPK terkait lainnya, untuk terus mendorong agar capaian penurunan stunting dapat lebih maksimal pada tahun 2024 ini,” pungkas Cut Syazalisma.
Kegiatan ini dihadiri oleh unsur Forkopimda diantaranya pimpinan bersama Ketua Fraksi DPRK Aceh Selatan, para asisten, staf ahli bupati, para Kepala SKPK, kabag, camat, pimpinan instansi vertikal, tokoh masyarakat dan mitra diskusi dari berbagai unsur terkait.