“Bupati dan DPR Mundur Serentak, Opsi Perang Kembali Juga Pilihan…”

TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Lhok Tapaktuan, Teungku Mukhlis alias Nek Rayek, meminta agar pemerintah pusat menghargai setiap kekhususan yang sudah disepakati dalam MoU Helsinki yang kemudian terjabarkan kedalam UUPA.

Dirinya mengaku sangat kecewa dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang sering mengebiri kekhususan Aceh, termasuk soal Pilkada di tahun 2022.

Bacaan Lainnya

“Aceh itu harus diberlakukan khusus. Kalau seperti sekarang, kami sangat kecewa,” kata Nek Rayek.

“Kalau terus terusan dihilangkan kekhususan Aceh, lebih baik seperti dulu. Kita Perang saja, Tidak mungkin terus-terusan seperti ini.”

Nek Rayek mengaku sepakat dengan usulan yang disampaikan para mualimin eks-Tripoli dalam rapat di Pase.

“Semua bupati yang diusung PA dan GAM, mari kita letakkan jabatan. DPRK dan DPR Aceh juga. Tidak mungkin kita berdamai dengan RI yang menganggap damai ini sebagai taktik politik semata,” ujar Nek Rayek.

“Setelah mundur serentak, baru kita pikirkan langkah selanjutnya, opsi perang kembali juga pilihan, karena memang mereka (RI-red) tak Ikhlas dengan damai, dengan apa yang sudah terjadi membuat rekan-rekan KPA ban sigom Aceh terus kecewa berulang kali,” katanya lagi. (Atjehwatch)

Pos terkait