Harimau Kembali Mengganas di Kluet Timur, 2 Ekor Sapi Mati Dimangsa si “Raja” Hutan

TheTapaktuanPost | Kluet Timur. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) kembali mengganas di pedalaman Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Satwa liar yang habitatnya dilindungi ini kembali turun ke wilayah perkebunan dekat perkampungan penduduk. Sebanyak 2 ekor sapi betina milik masyarakat ditemukan mati dengan bekas luka cakar dan gigitan disekujur tubuh setelah dimangsa si “raja” hutan itu.

Camat Kluet Timur, Moeriadi SE melaporkan, 2 ekor sapi yang sudah berumur dewasa yang ditemukan telah mati akibat dimangsa harimau pada Jumat (2/10/2020) itu merupakan milik Sapar (55), salah seorang warga Dusun Labah Rambung, Gampong Durian Kawan, Kecamatan Kluet Timur.

Bacaan Lainnya

“Sebelumnya pemilik 2 ekor sapi ini mengalami kehilangan hewan peliharaannya karena tidak kunjung pulang-pulang ke kandangnya. Setelah dilakukan pencarian akhirnya pada Jumat sekitar pukul 10.00 WIB ditemukan bangkai sapi ini telah mati dengan luka di sekujur tubuh bekas cakaran harimau,” ungkap Moeriadi kepada TheTapaktuanPost via sambungan telepon Sabtu (3/10/2020).

Menurut pengakuan pemilik sapi, lanjut Moeriadi, 2 ekor sapi tersebut diperkirakan dimangsa harimau dalam rentang waktu berbeda yakni 1 ekor pada Kamis (1/10/2020) malam lalu 1 ekor lagi pada Jumat pagi. Hal itu terindikasi dari luka – luka di sekujur tubuh sapi bekas cakaran dan gigitan serta dari jejak kaki harimau disekitar ditemukannya bangkai sapi dimaksud.

Kejadian ini, ujar Moeriadi, telah dilaporkan kepada petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh wilayah Aceh Selatan di Tapaktuan. Pada Jumat petang kemaren, tim gabungan dipastikan telah turun meninjau lokasi. Hasil pengecekan petugas, sebanyak 2 ekor sapi milik Sapar, warga Gampong Durian Kawan, Kecamatan Kluet Timur ditemukan telah mati tersebut dipastikan akibat di mangsa harimau.

“Pasca menemukan 2 ekor sapinya telah mati di mangsa harimau, Pak Sapar langsung menghubungi petugas BKSDA Aceh wilayah Aceh Selatan di Tapaktuan. Jumat kemaren, kami bersama petugas gabungan telah turun langsung ke lokasi. Di simpulkan bahwa penemuan 2 ekor sapi telah mati itu dipastikan akibat dimangsa harimau. Namun sejauh ini belum diketahui berapa ekor harimau yang kembali turun ke wilayah perkebunan dekat perkampungan penduduk tersebut termasuk apakah harimau jantan atau betina,” ungkap Moeriadi.

Untuk memastikan hal itu guna diambil langkah penanganan selanjutnya, kata Moeriadi, petugas dari BKSDA Aceh telah memasang kamera trap (kamera pengintai) sebanyak 4 unit serta menempatkan sejumlah petugas gabungan di sekitar lokasi tersebut.

“Sejak Jumat malam sejumlah petugas telah di stanbaykan dilokasi dengan terus memantau pergerakan harimau melalui kamera trap yang telah di pasang di beberapa titik lokasi,” ujarnya.

Pihaknya atas nama Muspika Kluet Timur, sambung Moeriadi, mengharapkan kepada petugas gabungan dari BKSDA Aceh wilayah Aceh Selatan segera menghentikan persoalan konflik satwa dilindungi ini dengan penduduk setempat dengan cara mencari solusi yang tepat dan terukur. Soalnya, pasca kejadian kembali di mangsanya 2 ekor sapi, masyarakat setempat kembali trauma dihantaui perasaan terancam, karena tidak berani lagi beraktivitas mencari nafkah rezeki di gunung.

“Mayoritas penduduk di sini adalah bekerja sebagai petani kebun dan di gunung. Dengan kejadian ini mereka kembali trauma dan takut sehingga mengganggu aktivitas mereka bekerja mencari mata pencaharian untuk kebutuhan hidup sehari-hari di kebun dan gunung. Makanya, kami sangat berharap kepada petugas gabungan dari BKSDA Aceh segera mencari solusi yang bijak, tepat dan terukur mengatasi persoalan yang sangat di keluhkan oleh masyarakat ini,” pinta Moeriadi.

Pos terkait