TheTapaktuanPost | Trumon. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mengaku sangat kagum dan takjub tatkala pertama kali menginjakkan kakinya di objek wisata Sigantang Sira, Gunong Kapho, Trumon, Kabupaten Aceh Selatan. Saat berada di objek wisata yang berlokasi di puncak gunung menjulang tinggi diselimuti awan putih itu, beberapa anggota DPRA mengaku sangat betah berlama-lama memanjakan mata memandangi pemandangan alam sangat eksotis.
Beberapa anggota DPRA itu adalah Samsul Bahri alias Tiyong, Falevi Kirani dan Muktar Daod (PNA), Irfansyah (PA) dan Ermiadi (PKS) serta sejumlah staf lainnya yang berjumlah sekitar 20 orang.
Legislator lintas partai politik ini menyempatkan waktu berkunjung ke objek wisata Sigantang Sira disela-sela melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Aceh Selatan meninjau lokasi erosi Sungai Kluet di Gampong Kedai Padang, Kecamatan Kluet Utara, Sabtu (4/9/2021) sore.
Para wakil rakyat ini mengaku luluh hatinya melihat keindahan alam objek wisata Sigantang Sira, Trumon. Hati dan perasaan politisi ini langsung terpikat meskipun baru ini kali pertama menginjakkan kaki di objek wisata dataran tinggi yang masuk nominasi API Award 2021 tersebut.
Kedatangan anggota DPRA dari lintas komisi dan lintas partai politik ini disambut langsung oleh owner objek wisata Sigantang Sira, Tgk. Abrar Muda, Ketua DPRK Aceh Selatan, Amiruddin, Sekjen DPW PNA Aceh Selatan Muzakir Walad bersama sejumlah pengurus PNA lainnya.
Salah seorang anggota DPRA, Samsul Bahri alias Tiyong mengaku kaget setelah mereka berada di puncang Sigantang Sira yang menurutnya keindahan alam yang disajikan diluar prediksi sebelumnya.
“Kita telah sering mendengar keberadaan objek wisata ini yang telah menjadi buah bibir masyarakat serta incaran wisatan. Namun setelah kita berada di puncak gunung yang menjulang tinggi ini rasa penasaran hati yang telah lama terpendam sebelumnya benar-benar terobati. Ternyata ada syurga tersembunyi di puncak gunung Kecamatan Trumon ini,” ujar Tiyong.
Sorotan mata beberapa anggota DPRA seakan tak mau berpaling terus memandangi pemandangan alam sangat eksotis dari atas puncak gunung objek wisata Sigantang Sira. Karena dari atas puncak gunung yang terhampar luas itu, dapat dilihat dengan jelas Pulau Dua Bakongan yang berada disela-sela birunya hamparan lautan Samudera Hindia. Tak hanya itu, pandangan mata juga dimanjakan dengan indahnya pesisir pantai di sepanjang Kemukiman Buloh Seuma yang tembus sampai ke ujung pesisir pantai Kuala Baro, Aceh Singkil dan hijaunya perkebunan sawit yang terhampar luas hingga berbatasan dengan Kawasan Suaka Marga Satwa Rawa Singkil-Trumon.
“Setelah sampai di puncak Sigantang Sira ini baru kita sadar bahwa pemandangan alam dilokasi ini benar-benar menakjubkan. Bagi kami, dataran tinggi Sigantang Sira ini merupakan objek wisata terbagus yang ada di Provinsi Aceh, bahkan bukan level Aceh saja melainkan objek wisata ini sudah sangat tepat masuk ke dalam objek wisata kelas nasional,” ungkap Tiyong.
Menurutnya, keberadaan objek wisata Sigantang Sira ini di sejajarkan dengan objek wisata kelas Nasional lainnya semakin kuat dan tepat yang dibuktikan dengan masuknya objek wisata tersebut salah satu nominator API Award 2021 yang merupakan kasta tertinggi dalam ajang penilaian pariwisata di Tanah Air yang digelar Kementerian Pariwisata RI.
“Mari sama-sama kita berikan dukungan kepada objek wisata Sigantang Sira ini mudah-mudahan berhasil meraih gelar juara pada ajang API Award 2021 kategori dataran tinggi terpopuler. Perlu di ingat bahwa, keberhasilan Sigantang Sira meraih gelar juara merupakan bagian dari motivasi awal demi kemajuan dunia pariwisata di Provinsi Aceh khususnya di Kabupaten Aceh Selatan,” imbuh Tiyong.
Tuntaskan Bencana Erosi Kedai Padang
Dibagian lain, Tiyong menyampaikan bahwa agenda utama pihaknya melakukan kunker ke Aceh Selatan adalah meninjau langsung titik erosi Sungai Kluet yang telah meluluhlantakkan sejumlah rumah penduduk dan berbagai fasilitas infrastruktur umum lainnya di Gampong Kedai Padang, Kecamatan Kluet Utara.
Saat peninjauan lokasi yang didampingi langsung oleh Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran, anggota DPRA yang hadir terdiri dari pimpinan dan anggota Komisi IV dan Komisi II. Sedangkan dari pihak eksekutif hadir langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, dr. Taqwallah M.Kes.
Dikatakan bahwa, untuk penanganan bencana erosi sungai kluet yang telah berlangsung lama itu Pemerintah Aceh pada tahun anggaran 2020 lalu telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 3 miliar, kemudian berlanjut pada tahun 2021 sebesar Rp. 3 miliar.
Namun, untuk menuntaskan pembangunan tanggul sungai di sepanjang bantaran sungai kluet di Gampong Kedai Padang tersebut masih membutuhkan anggaran mencapai Rp. 15 miliar lagi.
“Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, kebutuhan anggaran untuk menuntaskan penanganan bencana erosi sungai tersebut mencapai Rp. 15 miliar lagi. Tadi Pak Bupati Tgk. Amran telah menyampaikan langsung hal itu dihadapan Sekda Aceh. Kami di DPRA juga telah berkomitmen akan mengawal dan mendorong pihak Badan Anggaran DPRA untuk mengalokasikan anggaran dalam APBA 2022 mendatang. Mudah-mudahan aspirasi masyarakat ini di sahuti serius oleh pihak Pemerintah Aceh, apalagi tadi langsung di paparkan di hadapan Sekda dr. Taqwallah,” pungkas Tiyong.