TheTapaktuanPost | Trumon. Ribuan masyarakat di wilayah Trumon Raya, Aceh Selatan mengaku sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kota Fajar. Perusahaan milik negara dibawah Kementerian BUMN itu dinilai hanya meraup cuan tanpa memberikan pelayanan memuaskan kepada masyarakat.
Salah seorang warga Trumon, Teuku Ajay Heru, melaporkan, dalam hitungan bulan bahkan tahun suplai arus listrik di wilayah itu tak normal. Arus Listrik PLN, kerap hidup mati saban hari bagaikan “lampu disco”. Puncak amarah masyarakat setempat, kata Heru, pada Jumat (3/5/2024) malam. Sekitar pukul 22.00 WIB arus listrik secara tiba-tiba dipadamkan tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada masyarakat.
“Tanpa angin dan badai tiba-tiba listrik dipadamkan pada Jumat malam kemaren. Celakanya, pemadaman arus ini berlangsung dalam waktu cukup lama. Arus listrik baru dihidupkan lagi pukul 05.00 WIB subuh. Masyarakat Trumon Raya hidup dalam kegelapan sepanjang malam hari bagaikan dalam hutan kembali ke zaman 80-an dulu,” kata Heru kepada TheTapaktuanPost via sambungan telepon, Sabtu (4/5/2024) malam.
Tak berhenti di situ, pemadaman kembali berlanjut pada Sabtu pagi sekitar pukul 10.00 WIB hingga sore. Kemudian setelah hidup beberapa saat, arus listrik PLN justru kembali padam menjelang shalat magrib.
“Kondisi ini sudah cukup parah tak bisa di tolerir lagi, masyarakat sudah mengeluarkan kata-kata sumpah serapah mengutuk keras kinerja PLN diwilayah ini. Soalnya, selain mengganggu ibadah shalat lima waktu juga mengakibatkan aktivitas ekonomi lumpuh dan sejumlah barang elektronik rumah tangga berpotensi rusak,” ungkapnya.
Mantan kombatan GAM wilayah Trumon ini mengaku heran dan tak habis pikir ketika mendengar alasan pemadaman dari pihak PLN karena ada pembersihan jaringan dan tiang listrik tumbang. Soalnya, kata Heru, setahu dia alasan pembersihan jaringan itu sudah ia dengar sejak sebulan bahkan setahun lalu. Demikian juga jika benar ada tiang tumbang, kenapa membutuhkan waktu cukup lama untuk perbaikannya.
“Selalu beralasan pembersihan jaringan dan tiang tumbang, apakah pekerjaan untuk itu tidak tuntas-tuntas?. Sebab masalah pemadaman lampu ini sudah terjadi berulang kali dalam jangka waktu lama,” ujar Heru penuh tanda tanya.
Jika pihak PLN tak mampu menuntaskan persoalan ini, kata Heru, masyarakat setempat menuntut kepada PT.PLN segera mengembalikan mesin pembangkit listrik (diesel) milik Trumon yang sebelumnya telah diambil pihak PLN. “Alasan dulu saat diambil mesin itu akan diganti dengan yang baru, tapi nyatanya sampai sekarang tak direalisasikan. Mesin itu murni milik Trumon dan masih ada bukti peninggalan tapak mesinnya di Trumon. Jika tak sanggup pihak PLN mengisi minyaknya, kami siap menyediakan BBM jenis solar demi menghidupkan mesin tersebut,” tegas Heru.
Selain itu, sambung Heru, pihaknya juga meminta kepada manager PLN regional Aceh segera mengevaluasi kinerja Manager PLN ULP Kota Fajar yang dinilainya tak professional memberikan pelayanan kepada pelanggannya selama ini.
“Persoalan pemadaman listrik ini jangan di anggap sepele sebab ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Aktivitas ekonomi masyarakat lumpuh dan orang-orang hidup dalam kegelapan di malam hari. Tolong lebih serius dalam melayani rakyat,” pintanya.
Sementara itu, Manager PLN ULP Kota Fajar Iwan Syahputra saat dimintai konfirmasi oleh wartawan berdalih pemadaman Listrik diwilayah Trumon karena pihaknya sedang ada pekerjaan perbaikan tiang yang tumbang dikawasan Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Subulussalam.
“Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan suplai arus listrik kepada pelanggan di wilayah Trumon Raya Aceh Selatan. Kami terus berusaha agar arus segera normal kembali seperti sediakala,” ujarnya.