TheTapaktuanPost | Labuhanhaji Barat. Pembangunan Masjid Abuya Syaikh H Muhammad Waly Al Khalidy resmi dimulai setelah dilakukan peletakan batu pertama oleh Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT dan peusijuk oleh Abuya H Mawardi Al – Khalidi. (18/12/2018)
Ikut mendampingi Nova, H Azwir, Bupati Aceh Selatan, Tgk H Usamah El Madny, S.Ag, MM, kadis DPD Aceh, Teuku Riefky Harsya DPR- RI dan sejumlah ulama, alumni, santri dan masyarakat.
Dalam kata sumbutannya, Pemerintah Aceh mengapresiasi dan mendukung pembangunan mesjid Abuya Muda Wali dengan membantu Rp 1 miliar yakni 500 juta dari Dinas Pendidikan Dayah Aceh, 500 juta dari Bupati Aceh Selatan H. Azwir.
“Bila tidak cukup baru Plt. Gubernur Aceh yang turun tangan langsung,” ujar Nova yang ternyata satu angkatan SMA I Banda Aceh dengan Tgk Hidayat Waly pimpinan harian dayah Darusalam, Blang Poroh, Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan.
Islam dari dulu dan sekarang itu bangkit dari Aceh, insya Allah juga akan bangkit kembali dari Aceh, tidak perlu takut terhadap ancaman apapun, dayah, santri dan guru adalah benteng pertahanan agama.
Aceh ada pada tangan santri. Karena Dayah adalah bagian dari instrumen penting dalam mewujudkan program Pemerintah Aceh “Aceh Meuadab”
“Kami mengapresiasi atas jasa-jasa Abuya Muda Waly Alkhalidi, yang telah berjasa melakukan kaderisasi ulama yang mumpuni di Aceh, di antaranya yang masih mengampu umat adalah Abu Muhammmad Amin (Tu Min) Blang Bladeh, Abu Muhammad Zamzami, Ateuk Anggok wakil ketua MPU Aceh sekarang.” sebut Nova lebih lanjut.
Terwujudnya tiga rangkaian acara, maulidur rasul, peletakan batu pertama mesjid Abuya Muda Waly dan Haul Abuya Profesor Muhibbudin Waly ke VI menjadi warisan keteladanan karakter dari rasulullah SAW sehingga dapat bersilaturrahim, menjadikan mesjid tempat ibadah, syiar, simbol persatuan dan sarana merancang strategi dakwah.
“Saya berharap santri dan masyarakat Aceh dapat meneladani dua ulama besar dari Darussalam Labuhan Haji ini (Abuya Muda Waly dan Abuya Muhibbudin Waly), beliau berdua telah membangun tonggak perabadan dari dayah dan juga telah mendedikasikan dirinya untuk membangun agama kepada nusa dan bangsa.” tutup Nova.
Sementara itu secara khusus Tgk H Usamah El Madny, S.Ag, MM, kadis DPD Aceh menyampaikan, Mendukung dan mengapresiasi dibangunnya mesjid Abuya Muda Wali, semoga ini menjadi media konsolidasi membangun peradaban di Aceh, juga sarana membangun spirit keilmuan dan etos keilmuan yang telah diinisiasi oleh Abuya Muda Wali.
Syukur alhamdulillah dayah yang gagas oleh Abuya Muda Wali dengan corak keilmuan yang seragam, dengan tradisi memudahkan Pemerintah Aceh khususnya dinas dayah dalam hal melanjutkan tradisi keilmuan di Aceh yang beraqidah ahlussunah wal jamaah bermazhab Syafi’i.
Abuya Muda Wali keulamaannya diakui oleh ulama Nusantara, seperti KH Sirajuddin Abbas, guru besar UIN Syarif Hidaytullah, Jakarta dan juga beberapa penulis negeri jiran Malaysia dan Mindanoa.
Kita berharap ada yang menarasikan ulang sejarah Abuya, sehingga generasi bisa mengikuti jejak Abuya dalam hal keikhlasan, kegigihan, etos belajar dan semangat membangun ukhuwah.
Secara terpisah, Tgk Mustafa Husen Woyla Sektaris Jendral, Ikatan Penulis Santri Aceh (IPSA) yang juga turut mendampingi kadis dayah Aceh menjelaskan, alhamdulillah baru-baru ini sudah ada karya terbaru yang berjudul “Abuya Syaikh Muda Wali Al Khalidi, Syaikul Islam Aceh, tokoh pendidikan dan ulama Arif billah, karya teungku Musliadi, S.Pd.I. Semoga itu menjadi salah satu rujukan sejarah jika diperlukan.