Oleh : Sudirman Hamid
Panitia penyantunan Anak Yatim Gampong Ujung Karang, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan telah terbentuk sejak tahun 1986. Pendiriannya ketika Keuchik Tgk. Usman US dan Ketua Pemuda Jamaris B.
Organisasi sosial masyarakat ini diprakarsai oleh salah seorang Juru Penerangan (Jupen) asal Susoh, Kabupaten Abdya yang bertugas di Kecamatan Sawang kala itu.
Beliau yang kini sudah berpulang ke Rahmatullah sekaligus menjadi Ketua Panitia perdana dibantu Abdul Hadi (guru SD) selaku sekretaris dan Drs. Marzuki putra asal Aceh Besar (guru SMAN Sawang) dipercayakan sebagai bendahara.
Sosok mereka inilah yang membidani lahirnya organisasi Santunan Anak Yatim yang pada saat itu masih tergolong langka.
Awal mulanya, kehadiran Santunan Anak Yatim sangat sulit mencari dana disebabkan kondisi daerah. Namun, dengan penuh kesabaran dibalik kegelapan muncul cahaya terang seiring makmurnya kehidupan masyarakat dari hasil tani Pala saat itu.
Penyantunan anak yatim perdana berlangsung pada 2 Dzulhijjah 1406 Hijriah tepatnya Sabtu 26 Agustus 1986 masehi. Sepanjang perjalanan, masyarakat bahu membahu dan terus berupaya agar Santunan Anak Yatim terus berkembang dari zaman ke zaman. Kadang kala bagai mengayuh perahu bocor, tidak selamanya berjalan mulus.
Kegiatan penyantunan Anak Yatim Gampong Ujung Karang bukanlah program musiman tetapi melaksanakan penyantunan secara rutin dengan program sederhana.
Hari Ulang Tahun santunan diselenggarakan setiap 2 Dzulhijjah tahun berjalan dengan agenda, pelaksanaan Dakwah, doa bersama, pembelian pakaian, pemberian beras, pemberian nasi rantang setiap waktu selama 3 (tiga) hari dan pelancongan (anak yatim dibawa jalan-jalan) ke tempat wisata atau tempat-tempat bersejarah.
Program rutin meliputi: sumbangan hari megang/Hari Raya Idul Fitri, sumbangan Sunat Rasul bagi anak Yatim lelaki dan sumbangan berobat apabila ada yang sakit dan lain sebagainya.
Pada Kamis 23 Juli 2020 kemaren merupakan HUT santunan anak yatim ke-34 Tahun 2020, pelaksanaannya dibungkus sederhana mengingat kondisi wabah COVID-19 masih melanda negeri ini.
Kendatipun sederhana, namun rawut wajah kebahagiaan terlihat nyata dari keceriaan 16 orang anak yatim yang disantuni. Saat penyerahan kado pakaian, mereka tersenyum sumringah.
Selain makanan dan berbagai hadiah lainnya, masing-masing anak yatim juga menerima bantuan dana sebesar Rp 1.150.000 per orang ditambah 14,5 bambu beras.
Sebab, akibat kondisi wabah virus Covid-19 masih melanda, persediaan kas santunan anak yatim Gampong Ujung Karang juga menipis. Usai pelaksanaan kegiatan keuangan santunan anak yatim Ujung karang hanya tersisa Rp.17.268.000 lagi.
Penulis adalah mantan wartawan Harian Rakyat Aceh yang kini menjabat sebagai perangkat Gampong Ujung Karang sekaligus Ketua Panitia Penyantunan Anak Yatim.