H. Azwir dan Hj. Jasnimar Jakfar, Sosok Ayahanda dan Ibunda Anak Yatim Aceh Selatan

  • Whatsapp
TINGGAL DIPENDOPO. Istri Bupati Terpilih, Hj. Jasnimar Jakfar Azwir memperkenalkan salah seorang anak yatim berprestasi asal Gampong Krueng Kale, Pasie Raja bernama Tgk Baihaqi yang akan tinggal langsung di Pendopo Bupati Aceh Selatan.@thetapaktuanpost/hendrik meukek

TheTapaktuanPost | Tapaktuan – Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Aceh Selatan periode 2018-2023, H.Azwir S.Sos – Tgk. Amran (Azam) menggelar penyantunan anak yatim, Minggu (23/9/2018).

Untuk tahap pertama ini, terdapat sebanyak 1.076 orang anak yatim disantuni. Ini merupakan janji pasangan Azam yang diucapkan langsung dihadapan ribuan masyarakat saat kampanye dulu.

Bacaan Lainnya

Ada yang menarik dari program yang murni dicetuskan oleh orang nomor satu di Aceh Selatan tersebut. Istri Bupati Terpilih yakni Hj. Jasnimar Jakfar Azwir menyatakan bahwa dirinya bersama bupati terpilih siap menjadi ayahanda dan ibunda anak-anak yatim berprestasi di Aceh Selatan.

“Selain program santunan yang InsyaALLAH akan digelar secara rutin ke depan, kami juga akan merekrut anak-anak yatim yang berprestasi untuk disekolahkan oleh Bupati dan langsung tinggal dipendopo,” ucap Hj. Jasnimar Jakfar dengan meneteskan air mata.

Para anak yatim berprestasi tersebut, akan di ambil secara resmi dari ahli warisnya lalu akan disekolahkan dan tinggal langsung di pendopo. “Apa yang kami makan itu yang dimakan oleh anak-anak yatim tersebut. Kami siap menjadi ayahanda dan ibunda anak yatim di daerah ini,” kata Hj. Jasnimar Jakfar.

Program tersebut, lanjutnya, telah dibuktikan langsung. Yakni telah merekrut salah seorang anak yatim asal Gampong Krueng Kale, Kecamatan Pasie Raja bernama Tgk Baihaqi. Bocah kelas 1 MTsN Pasie Raja ini akan tinggal langsung dipendopo Bupati Aceh Selatan demi untuk melanjutkan pendidikannya setelah orang tuanya meninggal dunia.

Hj. Jasnimar Jakfar mengaku bahwa hati kecilnya yang paling dalam langsung terketuk ketika mendengar ada anak yatim yang memiliki kemampuan kecerdasan ada keinginan untuk menempuh pendidikan.

Soalnya, ia merupakan salah seorang anak yatim yang ditinggal orang tuanya untuk selama-lamanya disaat masih berumur 6 tahun.

“Tahun 1969 orang tua saya pergi untuk selamanya menghadap sang pencipta. Saat itu, saya merasakan bahwa sangat berbahagia jika ada orang yang tersentuh hatinya bersedekah dan membelai saya dengan penuh lemah lembut. Sebab saat itu, saya merindukan belaian penuh kasih sayang orang tua tercinta,” imbuh Hj. Jasnimar dengan raut wajah sedih dan mata berkaca-kaca.

Pos terkait