TheTapaktuanPost | Labuhan Haji. Istri Bupati Aceh Selatan, Hj. Jafnimar Jakfar Azwir benar-benar istiqamah mena’ati perintah ALLAH SWT dan Rasulullah Muhammad SAW untuk tidak menumpuk harta.
Buktinya, demi membantu tempat pengajian Al-Quran, perempuan yang akrap disapa ibu “JJ” ini, rela menyerahkan perhiasan emas kesayangan pribadinya untuk dijual.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh ibu “JJ” dihadapan Camat dan pimpinan tempat pengajian serta puluhan santrinya, saat berkunjung ke Tempat Pengajian Al-Quran (TPA) Al-Ikhlas, Desa Blang Poroh, Kecamatan Labuhanhaji Barat, Sabtu (9/11/2019).
“Demi Senif Fisabilillah dalam artian untuk orang-orang yang memperjuangkan agama ALLAH SWT, saya rela menyerahkan perhiasan emas kesayangan untuk dijual. Hasil penjualan emas itu nanti khusus untuk pembangunan pondok tempat pengajian di sini,” kata ibu “JJ”.
Ia mengungkapkan bahwa, awal mula pintu hatinya yang paling dalam terketuk, ketika menonton tayangan video singkat yang direkam oleh seorang warga, lalu dikirim ke HPnya melalui sambungan aplikasi media sosial (medsos) WhatsApp (WA).
Dalam tayangan video itu, cerita ibu “JJ”, ia bersama sang suami yang tak lain adalah Bupati Aceh Selatan, H. Azwir S.Sos melihat sekitar seratusan lebih santri di TPA dimaksud sedang melaksanakan proses pengajian.
Yang membuat dirinya bersama H. Azwir merasa sangat miris adalah, seratusan lebih santri tersebut terlihat begitu semangat mengaji diatas pondok yang terbuat dari kayu berukuran sempit.
“Mereka yang sedang menuntut ilmu di tempat pengajian ini merupakan bagian dari para pejuang yang sedang membela agama ALLAH SWT. Kendala yang mereka alami wajib kita cari solusinya, hingga akhirnya saya bersama Pak Azwir sepakat untuk menjual perhiasan emas yang ada demi membangun pondok baru yang lebih refresentatif bagi mereka,” ungkap ibu “JJ”.
Saat itu, ibu “JJ” langsung menanyakan pada pimpinan TPA Al-Ikhlas, Tgk. Zulkifli, kira-kira menghabiskan biaya berapa untuk membangun satu pondok pengajian?, Tgk. Zulkifli menjawab sekitar Rp. 18 juta.
“Baik, kami akan bantu biaya pembangunan satu pondok pengajian,” tegasnya.
Ia mengatakan, bantuan yang akan diserahkan tersebut murni berasal dari zakat hartanya. Meskipun zakat perhiasan sebanyak 400 mayam emas itu telah ia salurkan, namun kembali ia salurkan lagi untuk membantu tempat pengajian dimaksud.
“Kami akan mengeluarkan zakat perhiasan sebanyak 10 mayam emas. Nanti emas itu akan kami antar ke sini lengkap dengan suratnya. Lalu tolong dijual secara patut dengan harga sesuai pasaran saat ini. Hasil penjualannya untuk biaya pembangunan pondok pengajian,” ujarnya.
Jafnimar Jakfar menegaskan bahwa, bantuan pembangunan pondok tempat pengajian itu murni bagian dari sedekah jariah pihaknya sekeluarga secara ikhlas. Ia memastikan tidak ada unsure kepentingan apapun dibalik bantuan tersebut.
Sementara itu, pimpinan TPA Al-Ikhlas, Desa Blang Poroh, Labuhanhaji Barat, Tgk. Zulkifli mengatakan bahwa lembaga pendidikan yang ia pimpin tersebut memiliki sebanyak 195 orang santri.
Para santri yang menuntut ilmu khusus berasal dari Kecamatan Labuhanhaji Barat. Para santri itu tidak mondok karena mereka berstatus pelajar dan siswa berbagai jenjang pendidikan dasar dan menengah atas.
“Sistem pengajian di sini berlangsung mulai dari pukul 18.00 WIB sore hingga pukul 23.00 WIB menjelang tengah malam. Habis itu para santri kembali ke rumah masing-masing,” kata Tgk. Zulkifli.