TheTapaktuanPost | Banda Aceh. Ketua Komisi II DPRA, Irfannusir Rasman meminta kepada pihak PT. ASDP Ferry Indonesia (persero) segera mengevaluasi keberadaan Pelabuhan Kuala Bubon, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, yang disebutnya belum layak dijadikan pelabuhan penyeberangan ferry.
“Kita minta kepada pihak ASDP segera mengevaluasi serta melakukan kajian ulang secara teknis keberadaan Pelabuhan Kuala Bubon, Meulaboh,” kata Irfannusir kepada wartawan Kamis (7/4/2022).
Permintaan itu disampaikan anggota DPRA dapil IX itu menyikapi insiden jatuhnya truk barang ke laut saat hendak naik ke Kapal Ferry di Pelabuhan Kuala Bubon Meulaboh, pada Rabu (6/4/2022) kemaren. Truk bermuatan barang itu rencananya akan berlayar ke Pulau Simeulue.
Ia menilai, insiden tersebut semakin mengindikasikan bahwa Dermaga Pelabuhan Kuala Bubon, Meulaboh, Aceh Barat tersebut belum layak difungsikan atau di operasionalkan sebagai Pelabuhan Penyeberangan Ferry.
Sebab, kata Irfannusir, idealnya pelabuhan penyeberangan itu tidak langsung berbatasan dengan laut lepas. Harus ada semacam teluk di dermaga sandar, sehingga membuat kapal lebih aman untuk bersandar.
“Mengingat dermaga tersebut langsung berbatasan dengan laut lepas, maka jika sedang musim angin kencang tentu kapal ferry sangat tidak mungkin untuk dikendalikan dari terjangan ombak laut, otomatis kapal terjadi goyangan dan oleng. Disaat itulah sangat rawan timbul insiden seperti kejadian kemaren truk barang jatuh ke laut,” ujarnya.
Politisi PAN ini memprediksi kejadian serupa bakal terulang kembali ke depannya jika dermaga Pelabuhan Kuala Bubon itu terus difungsikan dengan kondisi seperti sekarang ini.
Solusinya, Irfannusir menyarankan pihak PT. ASDP (persero) segera memungsikan Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan seperti sediakala sebelum rute tujuan Pulau Simeulue maupun sebaliknya itu dialihkan ke Pelabuhan Kuala Bubon, Meulaboh, Aceh Barat. Ia mengatakan, dari berbagai aspek pertimbangan baik letak geografis maupun jarak tempuh ke Pulau Simeulue semuanya lebih diuntungkan jika menggunakan Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji.
“Pasca kejadian truk jatuh ke laut di Dermaga Pelabuhan Kuala Bubon tersebut, untuk penyeberangan bongkar muat truk angkutan barang bisa dilakukan melalui Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji Aceh Selatan. Karena dari berbagai aspek pertimbangannya lebih diuntungkan jika memanfaatkan pelabuhan dimaksud,” ucapnya memberi saran pendapat.
Jika Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji sudah difungsikan kembali secara maksimal seperti sediakala, Irfannusir juga meminta kepada PT. ASDP (persero) agar mengalihkan pelayanan pelayaran Kapal Aceh HEBAT rute Singkil – Simeulue dan Aceh Jaya ke pelabuhan tersebut.
“Kita minta kepada PT. ASDP benar-benar serius mengembangkan Pelabuhan Labuhanhaji yang posisinya memang benar-benar strategis itu. Sangat layak Kapal Aceh Hebat dengan rute Singkil – Simeulue dan Aceh Jaya bersandar di Labuhanhaji, Aceh Selatan,” ujarnya.
Bongkar Tanggul Batu Gajah
Hanya saja, Ia mengakui bahwa keberadaan Pelabuhan Labuhanhaji saat ini sedikit mengalami kendala dan hambatan gara-gara dibangunnya Tanggul Jetty Batu Gajah di sepanjang bibir pantai yang titik lokasinya sangat dekat dengan dermaga pelabuhan.
Akibatnya, dapat mengganggu Kapal Ferry bersandar karena pantulan ombak yang kembali ke arah dermaga setelah menerjang tanggul tersebut sangat deras dan kencang, hingga membuat oleng dan rusak body Kapal Ferry yang sedang bersandar di dermaga.
“Terkait persoalan ini, maka kami menyarankan agar tanggul yang dibangun tanpa perencanaan yang matang itu dibongkar saja. Sehingga tidak lagi mengganggu Kapal Ferry yang bersandar serta melakukan bongkar muat barang dan penumpang,” pungkasnya.