Sempat Menginap di Pulau Dua, Kapal Yacth Asing Sudah Menjauh dari Pantai Aceh Selatan

  • Whatsapp

TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Petugas gabungan menghalau satu kapal yacth asing berbendera negara Australia ketika hendak merapat ke pantai Aceh Selatan pada Senin (23/3/2020) sore. Langkah ini dilakukan demi menciptakan kenyamanan masyarakat sehubungan wabah virus corona (Covid-19) yang makin mengkhawatirkan.

Kadis Perhubungan Aceh Selatan, Filda Yulisbar S.STP yang dikonfirmasi Selasa (24/3/2020), mengatakan, keberadaan kapal yacth asing tersebut pertama kali diketahui dari informasi TNI AL Pos Abdya. Setelah dihalau saat hendak merapat di wilayah Abdya, kapal yacth tersebut kembali berlayar menuju arah perairan laut Aceh Selatan.

“Pertama kali kita dikasih informasi oleh TNI AL Pos Abdya pada Senin siang. Kita bersama tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Satgas SAR dan TNI/Polri langsung bergerak cepat memonitor kapal tersebut melalui pesisir laut Desa Ujong Bate, Kecamatan Pasie Raja,” ungkap Filda.

Hasil monitoring pada Senin siang hingga sore, kata Filda, pihaknya sempat melihat satu unit kapal yacth berbendera Australia hendak mendekat yang berjarak sekitar 1 mil laut dari bibir pantai Desa Lhok Reukam, Kecamatan Tapaktuan tepatnya di dekat lokasi objek wisata Pasir Setumpuk.

“Kita langsung menghubungi pihak TNI AL Pos Abdya agar mengontak kembali crew kapal yacth tersebut agar tidak merapat ke pantai Aceh Selatan,” ujar Filda.

Karena sudah sore menjelang malam hari, kata Filda, kapal yacth tersebut tampak terus berlayar mendekati kawasan Pulau Dua, Kecamatan Bakongan Timur. Pihaknya memprediksi, kemungkinan besar crew kapal yacth tersebut sempat menginap di Pulau Dua pada Senin malam.

“Tadi (Selasa pagi-red) saya sudah mengontak Camat Bakongan Timur TM. Nasrijal S.STP menanyakan keberadaan kapal yacth tersebut. Hasil monitoring camat, pada Selasa pagi kapal tersebut telah berlayar kembali menjauh dari pantai Aceh Selatan. Kemungkinan besar mengarah ke Pulau Banyak, Aceh Singkil atau Pulau Nias Sumatera Utara,” ungkap Filda.

Documen Lengkap

Berdasarkan keterangan pihak TNI AL Pos Abdya, masih kata Filda, dari hasil pemeriksaan yang sempat dilakukan di perairan laut Abdya, kapal yacth asing tersebut memiliki document kapal yang lengkap termasuk surat kesehatan dari instansi berwenang.

Hanya saja, karena kondisi sekarang ini sedang darurat wabah virus corona (Covid-19), keberadaan kapal asing tersebut ditolak mendarat di perairan laut Aceh. Seperti diketahui bahwa, selain Aceh Selatan dan Abdya, kapal yacth ini juga telah lebih dulu di tolak mendarat diperairan laut Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya dan Pulau Simeulue.

“Saat diperiksa di Pos TNI AL, crew kapal yacth ini sempat ditanya apakah memerlukan suplai bahan makanan atau BBM? Mereka menjawab tidak perlu karena masih cukup. Sepertinya mereka hanya ingin singgah menikmati keindahan alam perairan laut pesisir barat selatan Aceh, karena mereka mengantongi documen wisata. Karena kondisi saat ini sedang tidak mendukung, sehingga permintaan itu ditolak, demi menjaga kenyamanan masyarakat kita,” jelasnya mengutip keterangan dari pihak TNI AL Pos Abdya.