Mengatasi Kendala Persediaan Darah, PMI Aceh Selatan Akan Bangun UDD

TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Mengatasi kendala persediaan darah di wilayah pesisir Pantai Barat Selatan Aceh (Barsela), Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Selatan butuh pembangunan gedung Unit Donor Darah (UDD) representatif.

Informasi diperoleh awak media meminalisir kesulitan darah di Aceh Selatan dan kabupaten tetangga, markas besar PMI menggelar rapat untuk membahas skala prioritas, terutama pembinaan dan sosialisasi ketersediaan pendonor serta kebutuhan gedung UDD.

Bacaan Lainnya

“Tadinya kami menggelar rapat untuk menindaklanjuti kebutuhan transfusi darah yang terus meningkat akhir-akhir ini. Kendala yang dihadapi, di pantai barat-selatan Aceh belum ada UDD representatif untuk menyimpan dan menampung pendonor secara rutin,” kata Ketua PMI Aceh Selatan, Cut Syazalisma S.STP kepada wartawan, Jumat (27/1/2023).

Karena itu, Cut Syazalisma berharap pada tahun 2024 sudah bisa terakomodir keinginan masyarakat luas sekaligus impian PMI Aceh Selatan menghadirkan pembangunan Gedung UDD representatif di daerah itu.

“Terlebih RSUD-YA Tapaktuan salah satu rumah sakit regional yang dikunjungi masyarakat dari beberapa kabupaten/kota.
Dibutuhkan keberadaan PMI yang benar-benar sebagaimana diharapkan masyarakat untuk meringankan beban rakyat terhadap kebutuhan darah. Mau tidak mau, solusinya mendirikan gedung UDD. Persoalan ini hendaknya mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Aceh dan pusat,” pinta Sekda.

Belajar dari pengalaman dan kebiasaan sebelumnya, sambung Ketua PMI Aceh Selatan, pada bulan puasa kebutuhan darah sangat meningkat. Atas saran dan pendapat anggota, PMI harus cepat berbenah dan turun gunung melaksanakan sosialisasi agar kesadaran masyarakat untuk donor darah tumbuh dan lebih bersemangat.

“Target kami melakukan pembinaan kepada pendonor pemula dan suka rela. Merawat dan menjalin kerjasama pada lumbung-lumbung pendonor. Menggandeng relawan-relawan donor darah serta mendata para pendonor secara apik dan rinci dengan menciptakan aplikasi tersendiri,” ungkapnya.

Ia mengatakan, kendala-kendala selama ini harus diminimalisir secara arif dan bijaksana serta penuh familiar. PMI harus menindaklanjuti dengan baik dan menata langkah sebagai wujud ibadah.

Menghadapi persoalan ini dan memudahkan pengaduan masyarakat, markas besar PMI Aceh Sekatan akan mengaktifkan piket jaga di bawah koordinir kepala markas.

“Sebagai pegiat lembaga sosial kemasyarakatan, PMI dituntut  mengemban amanah dan bekerjasama dengan semua pihak dalam meringankan beban masyarakat. Keseriusan harus ditempa dengan penuh hati tanpa pamrih apapun,” pungkas Cut Syazalisma yang juga Sekda Aceh Selatan.

Pos terkait