TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Penjabat Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma S.STP yang diwakili Asisten Bidang Administrasi Umum H Halimuddin SH MH, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, di Ruang Vidcon Lt. II Setdakab, Tapaktuan, Senin (9/10/2023).
Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri oleh para Kabag Setdakab, Kepala SKPK serta instansi vertikal. Koordinasi lintas sektor ini sangat dibutuhkan guna menjamin keakuratan data guna menekan angka inflasi terutama di Kabupaten Aceh Selatan.
Dalam paparannya Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyampaikan bahwa pemerintah pusat dan daerah sangat serius menekan angka inflasi serta meminta setiap daerah agar melihat secara detail berbagai permasalahan masyarakat, terutama permasalahan yang berpotensi meningkatkan inflasi.
Tim Penanganan Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Aceh Selatan senantiasa melakukan monitoring kondisi inflasi terutama di Kabupaten Aceh Selatan. Mendagri juga berharap agar di seluruh wilayah Indonesia, jika ditemukan peningkatan segera lakukan upaya agar inflasi di daerah tersebut terjaga. Dan meminta kepada seluruh pimpinan daerah rutin melaporkan harga kebutuhan pokok setiap pekan secara berkala.
Di Kabupaten Aceh Selatan khususnya, TIPD bersama instansi terkait gencar melakukan penekanan inflas.i Hal tersebut terlihat dari salah satunya kegiatan “SIGAP SPHP” dari Perum Bulog di berbagai kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan.
Komoditas-komoditas pada komponen harga bergejolak yang dominan menyumbang andil inflasi pada semester 1 tahun 2023 terpantau mengalami inflasi di sebagian besar wilayah berdasarkan pencacahan Indek Harga Konsumen (IHK).
Beberapa komoditas utama yang mempengaruhi inflasi yakni Indikator Perubahan Harga (IPH), komoditas penyumbangan utama kenaikan IPH di sejumlah kabupaten/kota adalah cabai merah, beras, bawang putih. Tapi khusus bawang putih terjadi penurunan dari Agustus hingga September tahun ini. Untuk IPH Kabupaten Aceh Selatan untuk Minggu pertama bulan Oktober sebesar -0,386 %.
