Pj. Bupati Cut Syazalisma Aktifkan BUMD Fajar Selatan, Adi Samridha Titip Pesan ini

TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Anggota DPRK Aceh Selatan, Adi Samridha S.Pd.I mengapresiasi terobosan visioner Penjabat (Pj) Bupati Aceh Selatan, Cut Syazalisma S.STP berinisiatif akan mengoperasionalkan kembali Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD. Fajar Selatan yang telah lama vakum. Langkah itu merujuk kepada sedang berlangsungnya proses seleksi calon Dirut BUMD Fajar Selatan oleh Pemkab setempat melalui tim seleksi yang dibentuk.

“Tentu, gebrakan dan terobosan ini patut kita apresiasi. Apalagi keberadaan perusahaan plat merah milik Pemkab Aceh Selatan tersebut telah lama vakum tak berfungsi, segala upaya dan i`tikad baik untuk menghidupkannya kembali patut kita dukung bersama,” kata Adi Samridha saat dimintai tanggapannya di Tapaktuan, Rabu (27/12/2023).

Bacaan Lainnya

Namun disisi lain, legislator dari Fraksi Partai Aceh ini menaruh harapan besar kepada Pj. Bupati Aceh Selatan melalui jajaran direksi BUMD Fajar Selatan yang terpilih nantinya agar memiliki niat tulus ikhlas benar-benar serius mengembangkan BUMD Fajar Selatan menjadi sebuah perusahaan daerah yang maju, mandiri serta berdaya saing sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan memberi kontribusi PAD yang maksimal bagi daerah.

“Kita berharap, pengalaman sebelumnya dapat menjadi pembelajaran yang berharga ke depannya. Artinya bahwa keberadaan perusahaan ini jangan menjadi `benalu` yang membebani anggaran daerah tanpa mampu memberi manfaat yang signifikan,” kata Adi memberi warning keras.

Mantan aktivis mahasiswa ini berharap, management BUMD Fajar Selatan ke depannya harus mampu membaca berbagai peluang bisnis secara luas jangan justru hanya terpaku pada satu bidang kegiatan saja yang notabenenya hanya bergantung pada sub kegiatan yang dibiayai melalui APBK setiap tahunnya.

Selain itu, program kegiatan yang akan dijalankan harus mencakup diseluruh wilayah Kabupaten Aceh Selatan sehingga tercipta pemerataan sentuhan pembangunan di daerah itu, sesuai potensi yang dimiliki masing-masing kecamatan.

Dia memberi contoh seperti potensi produksi gabah petani yang berlimpah di daerah itu. Melihat peluang bisnis ini, BUMD Fajar Selatan diharapkan dapat mengambil peran dengan menggelontorkan anggaran untuk membangun kilang pabrik padi berkapasitas besar yang refresentatif.

“Dalam konteks ini, kita harapkan BUMD Fajar Selatan dapat menjalankan programnya secara tuntas dari hulu sampai hilir. Mulai dari membeli gabah petani dengan harga diatas standar sampai mampu memproduksi beras premium dalam kantong kemasan langsung mencantumkan merek BUMD Fajar Selatan,” ujar Adi memberi masukan.

Ironisnya selama ini, sambung Adi, dengan potensi produksi gabah petani yang melimpah setiap musim panen, tapi anehnya pasaran Aceh Selatan justru diramaikan dengan beras premium dari luar daerah. Celakanya lagi, beras kemasan berbagai merek tersebut gabahnya justru dibeli dari petani Aceh Selatan setelah diolah diluar daerah lalu dimasukkan lagi ke Aceh Selatan.

“Ini merupakan salah satu contoh kecil dari berbagai potensi lainnya yang dapat digarap oleh BUMD Fajar Selatan,” kata Adi Samridha.

Selain itu, Adi Samridha juga meminta kepada management baru BUMD Fajar Selatan agar mampu mendata kembali seluruh aset BUMD Fajar Selatan yang keberadaannya diduga banyak yang tidak diketahui lagi dimana rimbanya. Aset-aset yang masih potensial hendaknya dapat dimanfaatkan atau difungsikan kembali.

Salah satu contohnya, seperti pabrik CPO di Krueng Luas Trumon Timur. Kendati saat ini telah memiliki persaingan ketat dengan telah hadirnya pabrik-pabrik CPO milik investor swasta berkapasitas produksi lebih besar di wilayah tersebut. Namun diharapkan tidak menjadi kendala dan hambatan bagi BUMD Fajar Selatan untuk terus bergerak mengembangkan usahanya.

“BUMD Fajar Selatan dapat berkolaborasi dan menjalin kerjasama dengan pabrik-pabrik CPO berkapasitas produksi lebih besar tersebut. Misalnya seperti mengambil peran di usaha pengangkutan, ram dan SP serta penanganan limbah,” ujar Adi seraya mengusulkan juga agar BUMD Fajar Selatan memberi perhatian serius terhadap potensi produksi perikanan tangkap di daerah itu sesuai potensi masing-masing kecamatan.

Adi Samridha mengatakan, jika dimasa jabatan Pj. Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma S.STP yang hanya lebih kurang sekitar 1,5 tahun ke depan mampu mengembangkan BUMD Fajar Selatan, maka prestasi tersebut akan menjadi kebanggaan tersendiri yang akan dicatat disepanjang sejarah Aceh Selatan.

“Kita patut mengapresiasi dan memberi dukungan penuh, setidaknya program kerja yang akan dijalankan dapat menjadi landasan pondasi yang akan diteruskan oleh pemimpin daerah ke depannya,” pungkas Adi.

Pos terkait