Kenangan Pahit Tgk. Amran – Khailida di Gampong Lawe Sawah, Gelar Pernikahan saat Konflik Bersenjata

TheTapaktuanPost | Kluet Timur. Satu persatu tarian dan hiburan pembuka yang disajikan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Gampong Lawe Sawah mulai ditampilkan dihadapan Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran dan rombongan TP-PKK Kabupaten pada acara kunjungan dalam rangka melakukan penilaian Gampong Mawaddah Warrahmah (Gammawar) di gampong tersebut.

Pada tahun 2021 ini, Gampong Lawe Sawah berkesempatan mewakili Kecamatan Kluet Timur dalam lomba Gampong Mawaddah Warrahmah Tingkat Kabupaten Aceh Selatan.

Bacaan Lainnya

Di Gampong yang berada di pedalaman Kabupaten Aceh Selatan ini, ternyata menyimpan sejarah yang tak terlupakan bagi Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran dan sang istri, Khailida, S.Pd.I.

Salah satu fase terpenting dari kehidupan Bupati Amran dan istri yaitu pernikahan diselenggarakan dengan sederhana di kampung yang berada tak jauh dari Gunung Sekorong ini.

Kisah yang menggugah hati dan penuh romantisme ini diceritakan langsung oleh Khailida Amran yang merupakan Ketua TP-PKK Kabupaten Aceh Selatan saat menyampaikan sambutan pada acara pembukan penilaian lomba Gammawar di Gampong Lawe Sawah, Sabtu (10/7/2021) sore.

“Kepada ibu-ibu TP-PKK Aceh Selatan dan para undangan lainnya. Dilokasi acara kita ini, disinilah resepsi pernikahan kami dengan Bapak Bupati diselenggarakan dulu,” ungkap Khailida Amran mengawali ceritanya.

Rawut wajah Khailida Amran terlihat memerah seakan tak mampu menahan haru. Dengan suara bergetar terus menceritakan kisah pernikahannya yang terlaksana saat Aceh sedang dilanda atau berkecamuk konflik bersenjata belasan tahun silam.

“Pernikahan kami dengan Bapak Bupati Tgk. Amran berlangsung sekitar tahun 2002 silam. Saat konflik bersenjata benar-benar sedang dalam kondisi panas dan skala tinggi,” ucapnya.

Saat itu, sambung Khailida, semua orang tahu bagaimana kondisi Aceh saat sedang berkecamuk konflik bersenjata dulu.

“Karena kondisi itulah, sehingga membuat saya orang Gampong Durian Kawan, Kecamatan Kluet Timur dan Bapak Bupati orang Gampong Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan harus menggelar resepsi pernikahan di Gampong Lawe Sawah,” tuturnya.

Setelah menikah, cerita Khailida, ia bersama Bupati Tgk. Amran kala itu pernah menetap di Gampong Lawe Sawah selama enam bulan dan kemudian harus berpindah-pindah tempat tinggal hingga ke hutan belantara sampai perdamaian menghiasi Bumi Serambi Mekkah.

“Tak dapat saya ungkapkan lagi bagaimana perihnya kehidupan selama bergerilya di hutan belantara ikut suami. Biarlah semua itu menjadi kenangan dan pengalaman dalam kehidupan kami,” ungkap Khailida berlinang air mata menahan tangis.

Setelah menceritakan kisah perjalanan hidupnya bersama Bupati Tgk. Amran melewati badai konflik yang sangat menegangkan itu, Khailida Amran tak lupa mengucapkan terimakasihnya kepada masyarakat Gampong Lawe Sawah yang disebutnya sebagai gampong yang menyimpan sejuta kenangan dan kisah hidup yang akan dikenang selamanya.

“Sungguh kami tidak akan pernah melupakan jasa masyarakat Gampong Lawe Sawah. Semoga ALLAH SWT akan membalas seluruh kebaikan hati masyarakat di sini,” ujarnya sembari meminta Bupati Tgk. Amran yang hadir pada acara itu juga mengungkapkan kenangan dan kisahnya kepada masyarakat Gampong Lawe Sawah.

Hadir pada acara ini, Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran bersama beberapa Kepala SKPK terkait, Camat Kluet Timur Gusmawi Mustafa SE bersama unsure Muspika, para keuchik dan imum mukim, perangkat gampong serta puluhan masyarakat setempat.

Pos terkait