Kualitas Buruk, MBG Yayasan Permata Harapan Madani Kluet Utara Disorot

TheTapaktuanPost | Kluet Utara. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Aceh Selatan kembali menuai kritik tajam. Kali ini, sejumlah wali murid di PAUD Barona, Desa Gunung Pudung, Kecamatan Kluet Utara, mengeluhkan kualitas menu MBG yang disediakan Yayasan Permata Harapan Madani, Selasa (14/10/2025).

Menu yang disajikan pada hari ini terdiri dari tumis kacang, satu potong tahu, satu butir telur rebus, satu buah jeruk, dan nasi.

Bacaan Lainnya

Para wali murid menilai menu tersebut jauh dari harapan dan tidak layak disebut “bergizi”.

“Menunya seperti kurang layak dan tidak menarik. Biasanya ayam, tapi ayamnya pun secuil, keras, dan dikasih saus murahan seperti tidak layak untuk anak,” ujar salah satu wali murid kepada wartawan.

Ia berharap pemerintah daerah dan pihak pelaksana program segera melakukan perbaikan agar anak-anak benar-benar merasakan manfaat program MBG.

“Kami maunya menunya dievaluasi kembali biar anak-anak bisa makan. Untuk apa dibuat MBG tapi nggak termakan,” tambahnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Rahmat Novyansyah, S.T saat dikonfirmasi menyebut telah menindaklanjuti laporan itu dan mendorong mitra pelaksana agar lebih sigap.

“Untuk hal ini terus saya push ke mitra dan ke pekerja supaya lebih efektif lagi ke depannya. Karena setelah saya crosscheck ulang, tim ahli gizi sudah buat menu yang cukup bagus. Tapi karena suplier tidak ada barang, jadi terganti. Karena suplier itu bukan saya yang handle, dan untuk pekerja termasuk chef itu di bawah tanggung jawab mitra,” jelas Rahmat.

Lebih lanjut, Rahmat menjabarkan menu MBG yang berlaku pada hari itu berdasarkan kategori usia penerima.

Menu Porsi PAUD, TK, dan Balita: Nasi, Telur rebus, Tahu goreng, Tumis buncis dan sawi putih serta Buah jeruk.

Menu Porsi SD, SMP, SMA, Busui & Bumil: Nasi, Telur rebus balado, Tahu goreng, Tumis buncis dan sawi putih serta Buah jeruk

“Menindaklanjuti laporan salah satu wali murid PAUD, benar bahwa menu MBG PAUD dan SMA tersebut berbeda. Pada porsi SMA terdapat sambal balado, sementara pada porsi PAUD tidak disediakan sambal. Pertimbangan ahli gizi dan koki, untuk porsi PAUD/TK/Balita tidak direkomendasikan adanya sambal karena dikhawatirkan anak-anak rentan terhadap rasa pedas. Sehingga ahli gizi berinisiatif tidak meletakkan sambal pada menu PAUD,” papar Rahmat.

Rahmat menegaskan, menu MBG yang dijalankan sudah memenuhi standar gizi yang ditetapkan, dengan komposisi yang mencakup, karbohidrat (nasi), protein hewani (telur), protein nabati (tahu), sayuran (buncis dan sawi), serta buah (jeruk).

“Menu tersebut sudah menyesuaikan dengan kebutuhan nilai gizi yang dibutuhkan. Siklus menu MBG juga sudah disusun sedemikian rupa dengan variasi setiap harinya, baik dari segi kandungan gizi karbohidrat, protein, lemak, dan serat agar anak-anak mendapatkan asupan yang seimbang,” pungkasnya.

Pos terkait