Pejabat Bersama Dewan Aceh Selatan Arungi Sungai Gelombang, Cek Penyebab Sering Banjir Trumon Raya

TheTapaktuanPost | Subulussalam. Beberapa pejabat Pemkab Aceh Selatan dan anggota dewan dapil Trumon Raya bersama PTPN (PT. ASN) pada Selasa (1/6/2021) melakukan pengecekan langsung beberapa pintu air yang diduga sengaja dibuka oleh oknum tertentu di sepanjang Sungai Gelombang, Pemko Subulussalam sehingga menjadi factor utama penyebab wilayah Trumon Raya sering dilanda bencana banjir selama ini.

Beberapa pejabat yang di perintahkan langsung oleh Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran dalam misi ini antara lain, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD, Cut Syazalisma S.STP, Camat Trumon Trimur Husin S.Pd dan tokoh masyarakat Aceh Selatan Tgk. Abrar Muda. Manager PTPN (PT. ASN) Edy Iranto serta beberapa orang unsur pemerintah dari Gampong Suak Jampak, Kecamatan Rundeng, Pemko Subulussalam.

Bacaan Lainnya

Selain itu juga ikutserta beberapa anggota dewan dari daerah pemilihan (dapil) Trumon Raya antara lain Ketua DPRK Aceh Selatan Amiruddin bersama Wakil Ketua Adi Samridha dan Awaluddin.

Rombongan yang sejak pagi berkumpul di Kantor Camat Trumon Timur bergerak ke Jembatan Gelombang, Pemko Subulussalam menggunakan beberapa mobil. Kemudian tepat pukul 11.00 WIB dari bawah Jembatan Gelombang, rombongan langsung mengarungi Sungai Gelombang yang terkenal berarus deras itu menumpang 3 perahu robin milik masyarakat setempat.

Rombongan berjumlah 25 orang melakukan penyisiran dari atas Perahu Robin sampai ke Kuala Sepeng mencapai radius 3 Km lebih dari titik pertama bergerak dengan masa tempuh menyusuri sungai sekitar 2 jam dan kembali lagi ke bawah Jembatan Gelombang membelah derasnya arus sungai memakan waktu tempuh mencapai 3 jam yakni berakhir tepat sekitar pukul 16.00 WIB sore.

Dari atas perahu robin, rombongan menyaksikan langsung 2 pintu air berukuran besar masing-masing berukuran sekitar 12 meter dan 7 meter di sepanjang Sungai Gelombang sengaja dibuka oleh oknum tertentu. Disamping itu, juga ada 12 titik pintu air lainnya yang berukuran kecil-kecil.

Pintu air yang sengaja dibuka di sepanjang Sungai Gelombang ini langsung mengalir ke wilayah Gampong Suak Jampak, Pemko Subulussalam yang kemudian berlanjut ke Gampong Titi Poben lalu ke kawasan perkebunan sawit PTPN dan terus berlanjut ke sejumlah gampong lainnya di Kecamatan Trumon Timur, Aceh Selatan hingga sejumlah gampong lainnya di Trumon Raya.

Camat Trumon Timur, Husin S.Pd melaporkan, berdasarkan hasil pengecekan pihaknya dari beberapa titik pintu air yang dibuka itu, 2 titik yang tergolong sangat besar dengan kedalaman berdasarkan hasil pengukuran mencapai 4,5 meter.

“Kondisi tidak sedang di guyur hujan lebat saja saat ini debit air cukup besar, apalagi sedang musim hujan. Makanya, jangan heran tidak pun hujan lebat beberapa gampong di Trumon Raya khususnya Trumon Timur sering dilanda banjir luapan,” ungkap Husin S.Pd.

Menurutnya, satu-satunya solusi untuk mencegah seringnya terjadi bencana banjir luapan di beberapa gampong di Trumon Raya akibat sangat besarnya volume air Sungai Gelombang masuk ke wilayah Aceh Selatan adalah dengan cara pintu-pintu air di sepanjang Sungai Gelombang yang di buka oleh oknum tertentu tersebut harus segera ditutup.

“Jika pintu-pintu air ini sudah di tutup, diperkirakan bencana banjir di Trumon Raya tidak akan separah seperti terjadi selama ini. Hanya terdampak banjir besar saja itupun terjadi hanya 1 atau 2 tahun sekali. Tidak seperti selama ini, banjir luapan itu terjadi hampir setiap hari, tidak pun cuaca hujan namun anehnya tetap di landa banjir, sehingga sangat meresahkan dan menyengsarakan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kalak BPBD Aceh Selatan Cut Syazalisma S.STP mengatakan, dari hasil pengecekan dan pemantauan ini pihaknya telah mendapatkan gambaran awal terkait konstruksi kasus yang menjadi factor utama menyebabkan sejumlah gampong di Trumon Raya sering dilanda banjir luapan selama ini.

Dalam peninjauan ini, pihaknya telah mengambil sejumlah foto-foto dan video visual sebagai bukti dan data awal untuk dilakukan bahan kajian dan bedah kasus dengan melibatkan berbagai instansi serta pihak terkait lain nantinya.

“Hasil pengecekan ini, tentu segera akan kami laporkan kepada Bupati Aceh Selatan sebagai bahan pertimbangan dan kajian untuk diambil kebijakan strategis lebih lanjut. Pemkab Aceh Selatan berkomitmen akan menempuh segala cara untuk mengatasi persoalan bencana banjir yang sudah sangat meresahkan masyarakat Trumon Raya sejak belasan tahun silam,” tegasnya.

Langkah pertama yang akan ditempuh, lanjut Cut Syazalisma, adalah akan dilakukan penutupan pintu-pintu air di sepanjang Sungai Gelombang yang sengaja dibuka oleh oknum tertentu tersebut, terutama adalah 2 pintu air besar.

Untuk merealisasikan program ini, Pemkab Aceh Selatan akan menggandeng berbagai pihak terkait lainnya terutama yang terdampak langsung dengan bencana alam ini seperti PTPN (PT. ASN) dan PT. Asdal.

“Karena pintu air tersebut berada dalam wilayah Pemko Subulussalam, maka kita juga akan mengkoordinasikan dan mensinergikan program penanganannya dengan jajaran Pemko Subulussalam. Pemkab Aceh Selatan akan menggelar rapat khusus dengan para pihak terkait untuk merumuskan sebuah skema penanganan yang komprehensif,” pungkasnya.   

Pos terkait