Karhutla di Aceh Selatan Dipastikan Telah Padam Dihari ke-12

TheTapaktuanPost | Bakongan. Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di dua gampong (desa) di Kabupaten Aceh Selatan yaitu di Gampong Ujung Padang dan Padang Beurahan, Kecamatan Bakongan yang berlangsung sejak 11 Februari 2021 lalu, dipastikan telah padam total pada Kamis (25/2/2021) atau setelah selama 12 hari dilakukan upaya pemadaman.

“Alhamdulillah, setelah selama 12 hari dilakukan upaya pemadaman, akhirnya Karhutla di dua gampong di Kecamatan Bakongan telah padam,” kata Kalak BPBD Aceh Selatan, Cut Syazalisma S.STP kepada wartawan, Kamis (25/2/2021).

Bacaan Lainnya

Dikatakan, untuk memadamkan Karhutla tersebut Pemkab Aceh Selatan melalui BPBD menurunkan tim yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan yang terdiri dari petugas Damkar BPBD bersama TNI/POLRI, BKPH,TNGL,BKSDA dan Manggala Agni Sibolangit.

Menurutnya, setelah Karhutla dipastikan telah padam total maka upaya pemadaman pada hari ke-12 di fokuskan melakukan pendinginan dibeberapa titik api agar tidak memicu kebakaran kembali.

“Pada hari ke-12 hari ini, kita fokus melakukan pendinginan di beberapa titik api agar tidak muncul titik api baru yang di khawatirkan akan memicu Karhutla baru,” ujar Cut Syazalisma.

Langkah lainnya yang dilakukan pihaknya, lanjut Cut Syazalisma, juga sudah menurunkan alat berat (Excavator) untuk menormalisasi kanal bertujuan sebagai penyekat penyebaran api.

“Kita juga terus melanjutkan upaya pendinginan dan pemantauan secara menyeluruh sampai dipastikan tidak ada lagi potensi kemunculan titik api baru,” tegasnya.

Total luas lahan gambut kering yang terbakar di Kecamatan Bakongan, Kabupaten Aceh Selatan yang terjadi sejak 11 Februari 2021 lalu mencapai 47 Ha lebih.

Untuk memadamkan api, Pemkab Aceh Selatan telah menurunkan sebanyak 70 personel gabungan yang terdiri dari petugas Damkar BPBD bersama TNI/Polri, BKPH, Polhut, BKSDA, TNGL dan relawan Manggala Agni Sibolangit Sumatera Utara.

“Upaya pemadaman mengalami kendala karena tidak ada akses jalan ke lokasi sehingga tidak bisa dilewati mobil pemadam kebakaran. Sebagai solusinya, kita telah menurunkan 13 unit mesin pemadaman portable,” ujar Cut Syazalisma seraya menyatakan kurangnya sumber air dilokasi juga menjadi kendala sehingga menyebabkan kurang efektifnya langkah – langkah pemadaman dilokasi.

Kendala lainnya, mesin portable yang hanya tersedia 13 unit dilokasi juga dinilai masih kurang. Sebab untuk menyuplai air dari mobil Damkar jangkauannya sangat jauh yakni jaraknya sekitar 1 Km lebih.

Mesin pompa air serta selang airnya juga terbatas. Asap tebal sehingga sulit menjangkau titik api. Akses jalan sulit untuk dilalui mobil Damkar. Sebaran api terus meluas akibat cuaca panas serta angin kencang sehingga titik api semakin jauh dari jangkauan mesin pompa air.

Meskipun demikian, Cut Syazalisma tetap memastikan personel dilapangan terus semangat untuk melakukan upaya pemadaman dengan melakukan pemasangan tandem – tandem air sebagai penyuplai. Upaya pemadaman terus dilakukan secara maksimal agar api tidak lagi merambat lebih luas ke lahan perkebunan lainnya.

Selain di Kecamatan Bakongan, kejadian kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) juga terpantau terjadi di Gampong Alue Keujrun, Kecamatan Kluet Tengah dan Gampong Keude Trumon, Kecamatan Trumon.

Cut Syazalisma mengatakan, titik api di Alue Keujruen terdeteksi pada Sabtu (20/2/2021) melalui Aplikasi Lapan Fire Hotspot. Petugas langsung melakukan penelusuran dan pencarian titik api. Langkah ini melibatkan Koramil Kluet Tengah, Polsek Kluet Tengah, Polhut, Damkar-PB 08 Kluet Tengah dan masyarakat setempat.

“Titik Api ditemukan di lahan perkebunan masyarakat di Gampong Alue Keujrun. Api berhasil di padamkan secara manual menggunakan ranting-ranting kayu, mengingat Armada Damkar tidak bisa dilalui ke lokasi kejadian kebakaran lahan
di karenakan lahan area semak belukar,” ungkapnya.

Pos terkait