TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Kasus terinfeksi Covid-19 terus menunjukkan trend atau grafik peningkatan di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Berdasarkan data yang dirilis pihak BLUD RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan, masyarakat yang menjalani perawatan di instansi medis yang telah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan regional tersebut mencapai 18-20 orang/hari.
Lonjakan drastis kasus rawatan pasien Covid-19 dengan diagnosis suspek, propable dan terkonfirmasi positif dengan gejala sedang dan berat ini terjadi mulai bulan April 2021 dan terus berlangsung sampai saat ini. Padahal sebelumnya dari bulan Januari sampai Maret 2021 kasus terinfeksi Covid-19 di Aceh Selatan sempat nihil atau kosong.
“Setelah sebelumnya mulai bulan Januari-Maret 2021 sempat kosong atau nihil kasus, terhitung mulai April 2021 hingga saat ini terus terjadi lonjakan kasus Covid-19 secara massif di Aceh Selatan. Rata-rata pasien kasus Covid-19 yang menjalani rawatan di rumah sakit mencapai 18-20 orang/hari,” kata Plt. Direktur BLUD RSUDYA Tapaktuan, dr. Syah Mahdi Sp.PD kepada TheTapaktuanPost di Tapaktuan, Senin (18/6/2021).
Para pasien yang berdasarkan hasil diagnosis ada yang suspek, propable hingga terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, setelah menjalani perawatan intensif diruang khusus Covid-19 RSUDYA Tapaktuan banyak yang berhasil sembuh sehingga sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
“Namun demikian, sebagian pasien yang terkonfirmasi positif juga banyak yang meninggal dunia. Kasus meninggal dunia ini juga tergolong terus meningkat dari sebelumnya,” ujar dokter spesialis penyakit dalam ini.
Dengan semakin meningkatnya jumlah masyarakat yang terinfeksi Covid-19 menjalani perawatan diruangan khusus pasien Covid-19 RSUDYA Tapaktuan dengan gejala sedang dan berat tersebut, dr. Syah Mahdi Sp.PD mengimbau kepada pasien dan keluarga pasien serta seluruh pengunjung yang ingin mendapatkan pelayanan medis dan pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut agar tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yaitu 3M (tetap memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan yang bersih).
Selanjutnya, ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya para pasien agar tetap mengikuti alur penanganan pasien Covid-19 baik yang di diagnosis suspek, propable maupun terkonfirmasi positif sesuai aturan yang telah ditetapkan pihak RSUDYA Tapaktuan dengan mengacu pada pedoman dari Kemenkes RI.
“Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan besuk/kunjungan terutama kepada pasien terinfeksi Covid-19, mohon serahkan dan percayakan proses penanganan pasien dimaksud kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan sesuai keahliannya,” imbau Syah Mahdi.
Yang lebih penting dari itu lagi, sambung Syah Mahdi, kepada para pasien dan keluarga pasien yang di diagnosis Covid-19 diharapkan tidak menolak prosedur penanganan pasien Covid-19. Serta mohon menjawab secara jujur semua gejala/keluhan, riwayat bepergian, riwayat kontak dengan pasien lain atau orang lain yang bergejala.
Belum Ditemukan Varian Delta
Saat ditanya, sejak kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Aceh Selatan apakah sudah ada ditemukan kasus varian delta Covid-19 yang merupakan varian terbaru virus corona yang sangat mematikan? dr. Syah Mahdi memastikan bahwa sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya penemuan varian virus Covid-19 tersebut di daerah itu.
“Sampai saat ini kita masih mengirim sampel swab untuk diperiksa ke laboratorium Kesda di Banda Aceh. Sejauh ini kita belum menerima laporan adanya varian delta tersebut,” ujarnya.