Beberapa Desa di Aceh Selatan Diterjang Angin Kencang, Abrasi Pantai dan Pohon Tumbang

  • Whatsapp

TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Beberapa desa di Kabupaten Aceh Selatan diterjang angin kencang (badai), abrasi pantai dan pohon tumbang sepanjang Selasa (19/5/2020). Bencana ini terjadi dampak cuaca ekstrim yang melanda daerah itu sejak beberapa hari terakhir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Aceh Selatan, Cut Syazalisma S.STP, mengatakan, akibat terjangan angin kencang, sejumlah atap rumah warga rusak. Atap yang terbuat dari seng berterbangan dihantam angin kencang tersebut. Selain atap rumah, terjangan angin kencang juga mengakibatkan belasan rumah warga rusak akibat pohon tumbang menimpa rumah penduduk.

“Cuaca ekstrim ini juga makin parah terjadi abrasi pantai yang mengakibatkan belasan dapur rumah warga serta benda-benda penting lainnya milik masyarakat yang bermukim di sepanjang bibir pantai porak-poranda di hantam ombak besar,” kata Cut Syazalisma.

Adapun data rumah warga yang rusak diterjang angin kencang di Kecamatan Labuhanhaji, ada 2 desa yaitu Desa Apha 1 unit rumah rusak sedang atas nama pemilik Fatimah Wati dan di Desa Padang Bakau 1 unit pondok warung rusak berat.

Di Kecamatan Samadua di Desa Gunung Cut 1 unit rumah rusak sedang atas nama pemilik Anas.

Di Kecamatan Meukek ada 2 desa yaitu di Desa Jambo Papeun 1 unit rumah rusak sedang atas nama pemilik Nurasmawati dan di Desa Kuta Buloh 3 unit ruko rusak ringan.

Di Kecamatan Pasie Raja di Desa Mata Ie 1 unit rumah rusak sedang atas nama pemilik Syarifah Ramlah.

Di Kecamatan Kluet Utara ada 2 desa yaitu Desa Kuala Ba’U 1 unit rumah rusak sedang atas nama pemilik Salbyah dan di Desa Limau Purut 1 unit rumah rusak sedang atas nama pemilik Ramazan.

Sedangkan kejadian pohon tumbang terjadi di Desa Pasar Lama, Kecamatan Labuhanhaji mengakibatkan 1 unit rumah rusak sedang. Kemudian di Desa Panton Rubek, Kecamatan Labuhanhaji Barat mengakibatkan 1 unit rumah rusak sedang.

Pohon tumbang juga terjadi di Desa Sawang Indah, Kecamatan Labuhanhaji Timur mengakibatkan 6 unit Boat nelayan rusak ringan dan 2 unit Boat lainnya rusak Berat.

“Pemilik boat rusak berat tersebut atas nama Masrijal dan Sukardi,” sebut Cut Syazalisma.

Kejadian pohon tumbang lainnya juga menimpa rumah penduduk di Desa Rotteungoh, Kecamatan Meukek. Rumah yang mengalami rusak sedang itu atas nama pemilik M. Din.

Selanjutnya, data terdampak banjir Rob akibat gelombang pasang di Kecamatan Labuhanhaji Barat masing-masing di Desa Blang Poroh, Kuta Iboh dan Ujung Padang.

Genangan banjir rob akibat gelombang pasang juga terjadi di Desa Ujong Mangki, Kecamatan Bakongan yang mengakibatkan sebanyak 15 unit rumah warga terendam. Banjir rob juga terjadi di Desa Kuala Ba’u, Kecamatan Kluet Utara mengakibatkan 6 unit rumah warga terendam air diperkiraan setinggi 30 cm. Luapan air laut ini juga menggenangi area pertanian milik masyarakat setempat.

Sedangkan bencana abrasi pantai menerjang pemukiman penduduk di Desa Pasie Sebadeh, Kecamatan Bakongan Timur. Bencana ini mengakibatkan sebanyak 21 dapur rumah penduduk rusak dengan jumlah korban terdampak sebanyak 26 KK atau 82 jiwa.

Menindaklanjuti musibah ini, lanjut Cut Syazalisma, pada hari itu juga pihaknya langsung menugaskan personil Pos Damkar-PB 03 Labuhanhaji, Pos Damkar 02 Meukek, Pos Damkar 04 Kluet Utara, dan Pos Damkar 05 Bakongan untuk melakukan assesment awal di lokasi kejadian.

Petugas, ujarnya, juga telah melakukan pembersihan saluran irigasi yang tersumbat akibat tumpukan sampah di Desa Padang Baru, Labuhanhaji. Termasuk melakukan pembukaan muara sungai yang menyempit di Labuhanhaji Barat. Dan membuat tanggul penahan ombak laut sementara dari karung yang diisi pasir.

“Alhamdulillah, saat ini aliran sungai di Desa Padang Baru, Labuhanhaji Tengah telah lancar dan kembali normal. Pengerukan muara sungai di Labuhanhaji Barat juga telah selesai dilakukan,” ungkapnya.

Sedangkan terhadap rumah yang terdampak akibat angin kencang, pohon tumbang dan abrasi pantai, kata Cut Syazalisma, juga telah diberikan bantuan bahan bangunan melalui masing-masing camat untuk dilakukan perbaikan dengan cara gotong-royong bersama masyarakat.