TheTapaktuanPost | Tapaktuan – Wakil Ketua Kontingen PORA XIII Aceh Selatan, Drs. Maisus Syarif membantah tudingan yang menyebutkan pihaknya tidak membayarkan uang saku para atlet.
Pria yang juga menjabat Ketua Harian KONI Aceh Selatan ini menegaskan bahwa, tudingan sepihak yang dilontarkan Ketua Persatuan Selam Seluruh Indonesia (Possi) Aceh Selatan Mayfendri, yang menyebutkan para atlet Possi yang telah selesai bertanding namun belum menerima uang saku merupakan pernyataan keliru dan terkesan mengada-ngada.
“Tidak mungkin kami tak memberikan uang saku terhadap para atlet, pelatih dan official, tudingan ini jelas-jelas fitnah sangat keji. Buktinya sesaat atlet Possi sampai di Banda Aceh, kami langsung membayarkan uang transport dan uang makan mereka selama di Banda Aceh,” kata Maisus Syarif kepada wartawan via sambungan telphone, Jumat (23/11/2018).
Ia mengungkapkan bahwa, pada Kamis (22/11) lalu, memang Ketua Possi Aceh Selatan Mayfendri telah menemuinya melaporkan bahwa para atlet selam akan mengakhiri pertandingan pada Jumat (23/11), setelah selesai bertanding ia bersama para atlet akan langsung pulang ke Aceh Selatan.
“Saat itulah dia meminta kepada kami agar segera menyerahkan uang saku dan uang transport para atlet, pelatih dan official,” beber Maisus.
Permintaan itu, lanjut Maisus, tidak mungkin langsung bisa diakomodir, sebab sesuai kesepakatan awal yang telah diputuskan dalam rapat KONI di Tapaktuan beberapa hari sebelum para atlet diberangkatkan ke Kota Jantho, seluruh pembayaran uang saku, uang makan dan uang transport para atlet, pelatih dan official, masing-masing pengurus cabang olah raga (Cabor) wajib membawa dan menghadirkan para atlet, pelatih dan officialnya kepada pengurus KONI Aceh Selatan yang bermarkas di SMKN 1 Kota Jantho.
“Karena para atlet Possi bertanding di Krueng Raya dan Home Base nya di Kota Banda Aceh, maka saya meminta kepada Mayfendri agar membawa para atletnya ke Kota Jantho. Sebab saat mengambil uang saku harus ditandatangani langsung oleh atlet bersangkutan agar tidak terjadi pemotongan,” papar Maisus.
Disamping itu, ujar Maisus, langkah pihaknya menyerahkan uang saku seluruh atlet dimasing-masing cabor persis dipenghujung perhelatan PORA, bermaksud agar uang saku tersebut tak keburu habis sebelum PORA selesai.
“Kami memberi contoh mendidik kepada anak-anak. Kami berharap dengan dikantongi uang saku disaat perhelatan PORA telah usai, anak-anak bisa membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing. Demi ALLAH kami tak bermaksud menyelewengkan uang saku para atlet,” tegas Maisus Syarif.
Karena itu, melalui kesempatan ini Maisus Syarif menghimbau kepada seluruh cabang olah raga yang para atletnya telah menyelesaikan pertandingan agar segera menghadap pengurus KONI Aceh Selatan di SMKN 1 Kota Jantho, agar dapat segera diselesaikan seluruh administrasi pencairan anggaran yang menjadi haknya para atlet, pelatih dan official.
“Melalui kesempatan ini, kami juga meminta kepada semua pihak agar secara bersama-sama memantau penyaluran uang saku para atlet. Jika ada cabor tertentu atau bahkan pengurus KONI sekalipun yang memotongnya, mari kita laporkan kepada aparat penegak hukum,” pungkas Maisus.