Menerka ke Mana Kapal Besar Relawan Jokowi Berlabuh

TheTapaktuanPost | Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pada saatnya akan mengumumkan ke mana kapal besar Relawan Jokowi akan berlabuh. Analisis pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, ada dua kandidat pelabuhan baru kapal besar Relawan Jokowi, yakni Prabowo Subianto atau Anies Baswedan.

Perihal ke mana kapal besar Relawan Jokowi akan berlabuh disampaikan Jokowi dalam sambutan Rapat Pimpinan Nasional Relawan Seknas Jokowi seperti ditulis Minggu (13/6/2021).

Bacaan Lainnya

“Saya melihat masih ada waktu yang cukup untuk melakukan itu semuanya. Nanti pada saatnya saya akan berbicara, saya akan menyampaikan ke mana kapal besar Relawan Jokowi ini akan kemudinya kita arahkan dan untuk saat ini saya mengajak sekali lagi para relawan semuanya, untuk fokus membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID,” kata Jokowi.

Hendri menilai pernyataan Jokowi itu memperterang maksud dan tujuan mengapa Relawan Jokowi sampai saat ini belum dibubarkan. Dia melihat Jokowi ingin relawannya meneruskan pembangunan yang telah dilakukan selama dua periode menjadi presiden.

“Waktu itu kan sempat ada omongan ‘capres Istana’ dan ‘bukan capres Istana’. Nah ini sinyal keduanya Pak Jokowi ini. Jadi nanti dia akan me-list siapa calon presiden yang akan dipercaya sama dia untuk meneruskan pembangunannya dia lah. Nah suara relawan itu akan didorong ke sana, akan diminta Pak Jokowi untuk memenangkan si calon ini,” sebut Hendri.

Hendri menilai pelabuhan selanjutnya kapal besar Relawan Jokowi adalah tokoh yang sampai saat ini memiliki elektabilitas tinggi. Dia melihat Prabowo dan Anies memenuhi syarat tersebut.

“Jadi, menurut prediksi saya, minimal di antara dua orang yang terus masuk atau memiliki elektabilitas tertinggi sampai saat ini. Jadi kalau tebakan saya antara Prabowo dan Anies Baswedan,” ujarnya.

Apa pertimbangan Hendri memprediksi Prabowo dan Anies adalah kandidat pelabuhan kapal besar Relawan Jokowi? Pertimbangannya adalah ‘kedekatan’ Jokowi dengan dua tokoh tersebut.

“Dengan Mas Anies itu, walaupun katanya hubungannya kurang baik, tapi menurut saya belum tentu. Ada dua alasan. Yang pertama, mereka pernah kerja sama. Terus yang kedua, sering ini Mas Anies tampil bareng sama Pak Jokowi, walaupun hanya perhelatannya Jakarta saja. Yang terakhir kan vaksin buat sopir sampai pedagang di Kampung Rambutan,” papar Hendri.

“Jadi kalau dengan Pak Prabowo kan pasti ada perbincangan yang dekat lah ya. So far sih saya melihatnya Jokowi ke arah itu,” imbuhnya.

Namun demikian, Hendri tak memungkiri soal potensi kontroversi jika kapal besar Relawan Jokowi berlabuh ke Anies. Tapi, menurutnya, itu bisa disiasati dengan menggandeng Puan Maharani.

“Nah yang nomor dua ini pasti banyak kontroversi, yang Mas Anies. Karena pasti orang harapannya kalau nggak ke Prabowo, ke Ganjar. Males pasti Pak Jokowi juga ribut sama Ibu Mega (Ketum PDIP Megawati), karena inginnya kan, arahnya kan Puan. Jadi bisa Prabowo-Puan atau Anies-Puan kan, bisa saja. Ini kalau hal-hal yang nggak mungkin, di politik itu bisa saja. Itu kalau ngomong nama,” tutur Hendri.

“Kalau ngomongnya partai politik, pasti calon atau pasangan yang ada PDIP-nya, baik itu capres maupun cawapres. Jadi bisa ke Anies, tapi sama Puan,” sambung dia.

Terakhir, Hendri menilai perihal pelabuhan baru ini juga bisa menjadi kritik bagi Relawan Jokowi. Dia mengingatkan, jangan sampai Relawan Jokowi justru dicap menunggu proyek selanjutnya.

“Jangan sampai juga relawan malah dipersepsikan jadi ‘ngarepwan’. Kemudian, kalau sudah diarahkan dan relawan Pak Jokowi kompak mendukung arahan Pak Jokowi, jangan lupa nanti presidennya sudah ganti loh, bosnya ganti,” imbau Hendri. (dtc)

Pos terkait