TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Wilayah Aceh Selatan, Annadwi S.Pd, M.M, mengapresiasi guru SMKN 1 Tapaktuan telah melahirkan karya sejumlah buku.
Pahlawan tanpa tanda jasa itu bernama Pinta Turang Dabutar SPd (41) penyandang difabel atau disabilitas namun bakat literasinya sangat luar biasa.
“Saya sangat bangga dengan hasil goresan tangan Pinta Turang Dabutar yang dituangkannya dalam bentuk buku,” kata Annadwi, dalam realise kepada thetapaktuanpost, Selasa (30/8/2022).
Guru yang akrap dipanggil Pinta ini, adalah penyandang difabel atau disabilitas. Namun bakatnya dalam literasi sungguh luar biasa besar sehingga telah berhasil menulis sejumlah buku bacaan.
“Buku yang sudah di cetak namun jumlahnya masih sangat terbatas itu akan diupayakan untuk diperbanyak, sehingga bisa menjadi bahan bacaan di Perpustakaan SMA, SMK dan SLB khususnya di Aceh Selatan dan umumnya di sekolah-sekolah yang ada di Aceh,” kata Annadwi.
Untuk memperbanyak buku-buku yang dituliskan Pinta, sambung Annadwi, bisa dilakukan melalui kerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh dan pihak perusahaan percetakan.
Annadwi berharap, baik di tingkat provinsi maupun nasional, jika ada pemberian penghargaan kepada guru penulis buku. Maka ia menilai Pinta sudah layak menerimanya apalagi sosok guru berbakat bidang literasi ini penyandang difabel.
Sementara Kepala SMK Negeri 1 Tapaktuan, Kurnaidi MPd menjelaskan, Pinta Turang Dabutar merupakan guru bidang studi akuntansi yang sudah bertugas di sekolah itu sejak tahun 2014.
Namun karena kondisi fisiknya mengalami patah tulang pada kaki sebelah kanan akibat kecelakaan yang dialaminya, sehingga saat mengajar harus duduk.
“Pinta telah melahirkan tujuh buah buku yang sudah dicetak dan memiliki ISBN dari kisah inspiratif yang selama ini dirasakannya,” ujar Kurnaidi.
Adapun judul buku yang telah dituliskannya antara lain, “The Power of Do’a, Layar Impian, Tasbih Senandung Rindu, Muara Kehidupan, Mahkota Untuk Ayah dan Bunda, Kumparan Mite serta Kemuliaan Qurban”.
Kurnaidi menambahkan, di SMK Negeri 1 Tapaktuan, Pinta menjabat sebagai Kepala Program Keahlian Akuntansi. Ia saat ini juga sedang membuat program klub literasi sekolah (KLS).
Keterbatasan fisik yang membuatnya setiap pergi dan pulang sekolah harus menggunakan motor roda tiga, tak menyurutkan semangatnya untuk terus berkarya mencerdaskan anak bangsa.
“Pinta yang merupakan wanita singgel parent memiliki dua orang anak akan dipersiapkan untuk mengikuti guru berprestasi tahun 2023 mendatang, kondisi fisik bukan penghambat baginya untuk terus berkarya,” pungkas Kurnaidi.