TheTapaktuanPost | Samadua. Istri Bupati yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Selatan, Khailida Amran, mengatakan aneka kreasi bordir layak masuk dalam daftar buah tangan yaitu mulai dari produk tas, dompet hingga pakaian dengan berbagai corak dan ukuran. Maka dengan hadirnya seni modifikasi bordir terbaru, pihaknya berharap kepada para pelaku usaha dapat memajukan perekonomian daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara jeli dan cerdas melihat dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada.
“Seperti kita ketahui bahwa Aceh Selatan adalah salah satu kota pariwisata makanya dengan adanya hasil kreasi seni modifikasi bordir terbaru ini, semoga dapat menjadi daya Tarik wisatawan untuk datang ke daerah ini. Tentunya dengan cara mengkreasikan seni bordir dan corak spesifik khas daerah Aceh Selatan seperti buah pala, situnjuang, talo ie dan berbagai corak atau motif khas lainnya,” kata Khailida Amran.
Permintaan ini disampaikan Khailida Amran saat membuka kegiatan pelatihan modifikasi bordir di Gedung Tenun dan Batik, Kecamatan Samadua, Senin (5/10/2020). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Disdagperinkop dan UKM Aceh Selatan ini diikuti sebanyak 20 orang pelaku usaha bordir dari beberapa kecamatan se-Aceh Selatan.
Karena itu, ia meminta kepada ibu-ibu pelaku usaha bordir di daerah itu terus menciptakan kreasi-kreasi modifikasi terbaru dengan cara menampilkan terobosan-terobosan (inovasi) mengikuti mode kekinian, sehingga dapat meningkatkan mutu produk yang pada akhirnya secara otomatis akan meningkatkan perekonomian masyarakat guna mewujudkan Aceh Selatan Hebat.
“Saya minta kepada ibu-ibu agar mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh. Ilmu-ilmu baru tentang tehnik modifikasi bordir yang diajarkan oleh instruktur yang secara khusus di datangkan dari Banda Aceh hendaknya dapat di cermati dengan baik, sehingga nantinya bisa menciptakan kreasi-kreasi modifikasi terbaru untuk meningkatkan mutu produk guna meningkatkan perekonomian,” kata Khailida Amran.
Ia mengatakan, bordir adalah suatu jenis pekerjaan yang cukup krusial dalam industri garmen dan tekstil, terutama dalam memberikan hiasan pada pakaian sehingga menjadikannya lebih indah di mata mereka yang memandang ataupun mereka yang mengenakan pakaian tersebut.
Bordir juga merupakan kegiatan menyulam benang menggunakan jarum sehingga membentuk desain dengan beragam motif yang di sesuaikan dengan kreatifitas ataupun keperluan, mulai dari membordir logo usaha, nama, tulisan hingga desain hiasan yang unik dan lebih kompleks pada suatu jenis bahan tekstil atau garmen.
Menurutnya, proses bordir bisa dilakukan dengan menggunakan beragam tehnik baik secara manual maupun digital (menggunakan mesin dan computer) yang masing-masingnya memiliki keunggulan dan kegunaannya tersendiri sesuai kebutuhan. “Perkembangan teknologi mesin bordir yang semakin canggih saat ini sangat berperan penting dalam menjadikan keterampilan ini semakin mudah untuk dikerjakan bahkan terkadang suatu pakaian terlihat eksklusif apabila dihiasi dengan bordir dibandingkan dengan menggunakan sablon,” ujarnya.
Makanya, sambung Khailida Amran, pihaknya atas nama Dekranasda Aceh Selatan secara khusus mengapresiasi serta mengucapkan terimakasih kepada pihak Pimpinan Bank Aceh Syariah Cabang Tapaktuan telah menyalurkan bantuan mesin bordir dan mesin penjahitan tas yang digunakan langsung pada kegiatan pelatihan modifikasi bordir tersebut.
“Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada pimpinan usaha ‘yuyun bordir’ selaku instruktur yang secara khusus di datangkan dari Banda Aceh. Selaku instruktur yang telah berpengalaman dalam memberikan pelatihan baik di dalam maupun di luar Aceh, tentu kami berharap agar secara maksimal mentransfer ilmu-ilmu terbaru kepada para peserta sehingga ibu-ibu pengrajin bordir ini dapat meningkatkan mutu produknya dengan baik sesuai permintaan konsumen terkini,” harapnya.
Sementara itu, Kadisdagperinkop dan UKM Aceh Selatan, T. Harida Aslim, SE,MM mengatakan pihaknya mendukung penuh ide atau gagasan yang disampaikan istri Bupati yang juga Ketua Dekranasda Aceh Selatan tersebut. Menurutnya, Aceh Selatan yang merupakan salah satu kota pariwisata di Aceh dengan berbagai potensi pemandangan alam yang eksotis dimiliki, dinilai sangat strategis untuk dikembangkan produk-produk kerajinan dengan motif dan corak bernuansa khas daerah setempat.
“Dengan adanya hasil kreasi seni bordir ini semoga dapat menjadi daya Tarik wisatawan untuk datang ke daerah ini. Tentunya dengan cara mengkreasikan seni bordir dan corak spesifik daerah Aceh Selatan seperti buah pala, situnjuang, talo Ie dan berbagai corak atau berbagai motif lainnya,” kata T. Harida Aslim seraya berharap dengan hadirnya seni bordir ini, dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat dengan cara ikut terjun langsung sebagai pelaku usaha industri bordir.