TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Pedagang Pasar Inpres Tapaktuan mendesak Pemkab Aceh Selatan melalui Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM (Disdagperinkop dan UKM) segera mengganti Kepala UPTD Pasar Inpres Tapaktuan yang dituding acap bersikap arogan kepada pedagang.
Jika belum diganti, pedagang dengan tegas menyatakan menolak menempati bangunan Pasar Inpres Tapaktuan yang baru selesai dibangun oleh pemerintah dengan tetap berjualan dibahu badan jalan depan bangunan pasar.
Keterangan dihimpun dilokasi, awalnya rencana pemindahan para pedagang yang selama ini berjualan di sepanjang bahu badan jalan depan bangunan Pasar Inpres ke masing-masing kios di dalam pasar telah disepakati bersama Himpunan Pedagang Pasar Inpres Tapaktuan (HPPIT).
Berdasarkan hasil musyawarah dengan pihak dinas terkait, telah diputuskan bahwa pemindahan para pedagang akan berlangsung pada Rabu (21/9/2022). Namun saat prosesi acara yang turut dihadiri Kadis Dagperinkop dan UKM Aceh Selatan, T. Harida Aslim akan berlangsung tiba-tiba kondisi dilokasi acara nyaris ricuh sehingga agenda tersebut terpaksa harus dibatalkan.
Ketua Dewan Penasehat HPPIT, Sarbunis, yang hadir dilokasi mengatakan, terjadinya kericuhan ini setidaknya dipicu oleh dua faktor, yakni pertama akibat keluhan yang disampaikan para pedagang yang mengaku acap menerima tindakan arogansi dari oknum Kepala UPTD, seperti barang dagangan ditendang pakai kaki sehingga membuat para pedagang merasa tidak nyaman. Kemudian faktor kedua adalah keputusan pemindahan para pedagang tidak sesuai lagi dengan hasil keputusan musyawarah yang telah digelar sebelumnya.
“Pedagang tak bisa menerima karena secara tiba-tiba dimasukkan oknum pedagang baru menempati kios tempat berjualan, padahal sebelumnya telah disepakati bersama bahwa seluruh kios yang tersedia dibangunan Pasar Inpres yang baru seluruhnya ditempati oleh para pedagang lama,” kata Sarbunis didampingi Sekretaris HPPIT, Rema Mishul Azwa SE,Ak.
Dihadapan Kadis Dagperinkop dan UKM Aceh Selatan, Sarbunis menegaskan bahwa para pedagang dipastikan tetap akan menolak untuk dipindahkan sebelum Pemkab Aceh Selatan melalui dinas terkait mengganti oknum Kepala UPTD dimaksud.
“Sebenarnya, para pedagang telah bersedia pindah ke dalam. Buktinya hari ini mereka sudah mulai bersiap-siap mengangkat barang-barang dagangannya. Namun sangat disayangkan, momen ini justru dirusak atau tercoreng oleh ulah oknum yang tak bertanggungjawab,” sesal Sarbunis, seraya mengultimatum pihak dinas terkait segera menindaklanjuti permintaan pedagang.
“Jika tidak ditindaklanjuti segera, maka ratusan pedagang Pasar Inpres Tapaktuan akan menggelar protes secara besar-besaran dengan melancarkan aksi demonstrasi ke DPRK Aceh Selatan,” tambah Sarbunis.
Sementara itu, Kadis Dagperinkop dan UKM Aceh Selatan, T. Harida Aslim yang dimintai konfirmasi secara terpisah menyatakan pihaknya meminta maaf kepada para pedagang Pasar Inpres Tapaktuan atas insiden yang telah membuat para pedagang tidak nyaman itu.
“Saya memohon maaf, sebelumnya saya tidak mengetahui duduk persoalannya seperti ini. Saya hadir ke sini hari ini dalam rangka acara pemindahan para pedagang untuk berjualan di kios-kios yang telah disediakan didalam pasar. Ternyata ada pengaturan pembagian kios kepada pedagang tidak sesuai dengan hasil keputusan musyawarah yang telah digelar sebelumnya. Baru sekarang ini saya tahu,” kata T. Harida Aslim.
“Saya akan mengevaluasinya secara menyeluruh,” tegas Harida Aslim.
Terkait permintaan para pedagang agar oknum Kepala UPTD Pasar Inpres Tapaktuan segera diganti, T. Harida Aslim berjanji permintaan itu juga segera akan ditindaklanjuti pihaknya.
“Tentu terkait hal ini kami harus koordinasikan terlebih dulu dengan pimpinan. Yang pasti segera akan kami tindaklanjuti dalam waktu dekat,” ujarnya.