Warga Trumon Raya Keluhkan Suplai Arus PLN Sering Padam

TheTapaktuanPost | Ladang Rimba. Ribuan masyarakat di wilayah Trumon Raya, yang terdiri dari 3 kecamatan masing-masing Trumon Timur, Trumon Tengah dan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan mengeluhkan suplai arus PLN sering padam. Kondisi ini membuat masyarakat setempat tidak nyaman, apalagi dalam seharinya itu pemadaman arus listrik mencapai 10 kali bahkan lebih.

“Kondisi yang sangat memprihatinkan ini bukan terjadi kali ini saja, melainkan sudah bertahun-tahun. Tapi sayangnya hingga kini terkesan belum ada penanganan yang serius,” kata Devi Satria, salah seorang warga Kecamatan Trumon Tengah kepada TheTapaktuanPost, Minggu (28/11/2021) malam.

Bacaan Lainnya

Arus listrik PLN sering hidup mati bagaikan “lampu disko” itu, kata Devi, mengakibatkan masyarakat menanggung kerugian cukup besar. Tidak saja mengganggu aktivitas perekonomian dan pelaksanaan ibadah shalat tapi juga kerugian materil karena berbagai fasilitas peralatan elektronik rumah tangga banyak rusak.

“Banyak peralatan elektronik masyarakat rusak akibat suplai arus listrik sering padam secara tiba-tiba. Masyarakat benar-benar menjerit dengan kondisi seperti ini. Apalagi, pemadaman listrik sering terjadi saat masyarakat sedang beribadah,” sesalnya.

Jika memang terjadi gangguan, masyarakat setempat meminta kepada pihak PLN segera melakukan penanganan yang serius dan tuntas. Sehingga suplai arus PLN ke wilayah tersebut bisa normal kembali seperti sebelumnya.

“Kami berharap segera ditangani dengan serius dan tuntas. Semoga menjelang masuknya bulan puasa ramadhan ke depan tidak terjadi lagi pemadaman arus listrik sehingga warga bisa beribadah dengan nyaman,” pintanya.

Namun sebaliknya, jika suplai arus PLN tetap saja sering padam tak kunjung normal kembali seperti sediakala, maka masyarakat setempat meminta kepada manager PLN Wilayah Aceh segera mengevaluasi kinerja jajaran petugas PLN yang bertugas di wilayah tersebut.

“Jika pemadaman listrik terus berlanjut tak kunjung di perbaiki, apalagi ini telah menjelang masuknya bulan puasa ramadhan, maka kami menganggap petugas PLN di wilayah ini tidak mampu bekerja memenuhi ekspektasi publik. Makanya, PLN Wilayah Aceh patut mengevaluasi kinerja mereka,” tegas Devi.

Menurut Devi, langkah evaluasi kinerja ini sudah patut dilakukan karena pelayanan yang diberikan selama ini sangat kontraproduktif dengan visi misi Kementerian BUMN yang saat ini sedang menggalakkan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Termasuk tidak sesuai dengan visi misi PT. PLN (Persero) yang berada langsung di bawah Kementerian BUMN bertekad menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara.

“Kami berharap visi misi ini jangan hanya menjadi slogan semata, melainkan harus benar-benar di implementasikan di lapangan demi memberikan pelayanan yang memuaskan masyarakat,” kritiknya.

Ada Gangguan di Gunung Singgersing

Sementara itu, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kota Fajar, Rizal Fahmi, membenarkan sempat terjadi pemadaman arus listrik PLN di wilayah Trumon Raya yang berada di bawah wilayah tugas kerjanya pada Minggu (28/11/2021) sekira pukul 18.30 WIB menjelang magrib tadi.

“Benar, menjelang magrib tadi sempat terjadi pemadaman arus di wilayah Trumon Raya,” kata Rizal Fahmi saat dihubungi oleh TheTapaktuanPost via sambungan telepon dari Tapaktuan Minggu (28/11/2021) malam.

Menurutnya, pemadaman arus listrik itu disebabkan karena ada gangguan jaringan di areal Gunung Singgersing, Pemko Subulussalam.

“Khusus untuk wilayah Trumon Raya, arus listriknya di suplai dari Gardu Induk (GI) Subulussalam. Dengan adanya gangguan jaringan di Gunung Singgersing otomatis suplai arus ke Trumon Raya pun padam,” ucapnya.

Untuk mengatasi kondisi itu, pihaknya telah berupaya membantu memberikan pasokan arus dari PLTD Kota Fajar, namun sayangnya hanya bertahan sekitar 10 menit lalu padam lagi.

“Hasil monitor kami tadi, gangguan jaringan di Gunung Singgersing itu tidak berlangsung lama karena langsung ditangani oleh petugas. Setelah selesai diperbaiki, kami pastikan suplai arus listrik kembali normal pada pukul 19.00 WIB. Jadi pemadaman hanya berlangsung sekitar 30 menit,” ujarnya.

Sementara terkait keluhan masyarakat pemadaman arus listrik sangat sering terjadi mencapai 10 kali dalam sehari dan kondisi itu telah berlangsung bertahun-tahun, dibantah oleh Rizal Fahmi.

Sejak dirinya mulai bertugas sebagai Manager PLN ULP Kota Fajar, ia mengklaim grafik pemadaman arus listrik terus menurun dari kondisi sebelumnya.

“Sejak saya masuk pada bulan Agustus 2021, faktanya grafik pemadaman arus terus menurun,” tegasnya.

Namun ia tak menampik masih terjadi pemadaman arus di wilayah Trumon Raya. Penyebabnya adalah, masih ada oknum masyarakat tertentu yang belum mengizinkan dilakukan penebangan pohon-pohon kayu yang berpotensi menimbulkan gangguan pada jaringan kabel PLN.

Sebab, pemadaman arus itu terjadi karena jatuhnya ranting kayu dan bahkan tumbangnya pohon termasuk gangguan dari binatang yang melintas di kabel PLN.

“Petugas kami selalu rutin berpatroli membersihkan pohon-pohon kayu yang berpotensi mengganggu jaringan. Kendalanya adalah masih ada warga yang belum mengizinkan untuk dilakukan penebangan,” ujarnya, seraya menyatakan ke depannya terus mengintensifkan pembersihan untuk memastikan suplai arus listrik PLN menjelang masuknya bulan puasa ramadhan benar-benar aman tanpa kendala dilapangan.

Pos terkait