TheTapaktuanPost | Bakongan. Musibah kebakaran hebat melanda Kecamatan Bakongan, Aceh Selatan, Senin (5/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIB. Sebanyak 9 unit rumah penduduk di Dusun Kaye Ujeun (Simpang Raja), Desa Keude Bakongan, Kecamatan Bakongan hangus terbakar dan 3 unit lainnya terpaksa harus dirusak paksa untuk menghindari makin meluasnya amukan api.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran yang terjadi secara tiba-tiba dikawasan padat penduduk ini, namun kerugian material yang dialami para korban mencapai Rp. 2 miliar lebih.
“Musibah kebakaran ini menghanguskan 9 unit rumah penduduk ditambah 3 unit lagi rusak ringan. Sehingga total para korban berjumlah 12 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 40 jiwa,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Aceh Selatan, Cut Syazalisma S.STP.
Ia menyebutkan bahwa, para korban yang rumahnya hangus terbakar masing-masing adalah milik M. Isa, (65) pekerjaan swasta. M. Tahir, (43) pekerjaan PNS. Feri Susanti (46) pekerjaan pedagang, Aisyah Putri, (60), Masrijal, (32) pekerjaan swasta, Hamdani, (35) pekerjaan pedagang, Erlina (50) Firman, (50) pedagang, Nuraini (60), pekerjaan pedagang.
Sedangkan tiga unit rumah yang terpaksa harus dibongkar untuk menghindari amukan api masing-masing milik Ismail (38) pekerjaan swasta, Nursibah (60), pekerjaan pedagang, dan Cut Abidin (65) juga pedagang.
Menurut keterangan saksi mata bernama Agus yang saat itu sedang bekerja dibengkelnya berjarak sekitar 50 meter dari tempat kejadian, kata Cut Syazalisma, kobaran api tersebut diduga pertama sekali muncul dari salah satu rumah yang berdampingan dengan rumahnya yang saat ini di sewa oleh M. Tahir. Percikan api sangat cepat menyambar bangunan rumah lainnya yang berdiri berderetan serta berkonstruksi semi permanen itu.
“Agus pertama kali melihat asap keluar dari atap rumahnya yang saat ini di sewa oleh M. Tahir. Agus langsung menuju ke rumahnya dan pada saat dibuka ia melihat api sudah membesar yang berasal dari salah satu kamar, selanjutnya Agus berlari keluar rumah untuk meminta bantuan warga,” kata Cut Syazalisma.
Dalam hitungan detik, kobaran api terus meluluhlantakkan seluruh isi bangunan lainnya dengan sangat cepat sehingga rata dengan tanah karena bangunan disekitar itu seluruhnya berkonstruksi semi permanen dan bahkan ada yang terbuat dari papan dengan beratap daun rumbia.
Kobaran api benar-benar baru berhasil di jinakkan sekitar pukul 12.50 WIB setelah disemprotkan air menggunakan armada mobil pemadam kebakaran yang didatangkan dari Pos Damkar Bakongan, Trumon, Kota Fajar dan Pos Induk Tapaktuan.
Untuk penyebab kebakaran sendiri, sejauh ini masih dalam proses penyelidikan pihak Polsek Bakongan bersama tim identifikasi Satreskrim Polres Aceh Selatan.
“Pemkab Aceh Selatan melalui instansi terkait telah menyalurkan bantuan masa panik yang diantar langsung oleh Wabup Tgk. Amran. Namun sejauh ini belum mencukupi kebutuhan dilapangan karena masih cukup banyak yang sangat dibutuhkan oleh para korban. Kebutuhan mendesak lainnya saat ini seperti logistik makanan, peralatan mandi, pakaian dewasa dan anak-anak, family kids serta alat masak. Kita sangat mengharapkan kepada Pemerintah Aceh melalui instansi terkait segera menyalurkan bantuan tambahan ke Bakongan,” harapnya.