TheTapaktuanPost | Labuhanhaji Barat. Bencana abrasi di sepanjang bibir pantai Kecamatan Labuhanhaji Barat, Aceh Selatan semakin mengganas sejak beberapa pekan terakhir. Puluhan rumah penduduk serta lahan pertanian dan perkebunan di Gampong Ujung Padang, Blang Poroh, Kuta Iboh, Blang Baru dan Pulo Ie terancam amblas ke laut.
Anggota DPRA dapil IX dari Fraksi PPP, Tgk. H. Attarmizi Hamid yang turun langsung ke lokasi meninjau bencana tersebut, Jumat (29/5/2020) sore, mengaku menyaksikan langsung keganasan ombak besar menghantam bibir pantai sehingga semakin memperparah pengikisan tanah.
Makin parahnya terjadi abrasi pantai ini, telah mengakibatkan puluhan dapur rumah warga serta benda-benda penting lainnya milik masyarakat yang bermukim disepanjang bibir pantai porak-poranda di hantam ombak besar, bahkan warga setempat diwaktu-waktu tertentu juga terpaksa harus mengungsi ke lokasi yang aman menghindari terjangan air laut dan air gelombang pasang meluap.
“Sekitar seluas 80 meter tanah dengan panjang 4 kilometer di sepanjang bibir pantai di 5 gampong tersebut telah amblas ke laut akibat dihantam ombak besar. Ratusan pohon kelapa telah tumbang, jarak air laut dengan dapur rumah penduduk tinggal beberapa meter lagi,” kata Tgk. Attarmizi Hamid.
Menurutnya, makin parahnya terjadi bencana abrasi pantai di wilayah itu di sebabkan karena disepanjang bibir pantai tidak ada tanggul penahan ombak, sehingga disaat terjadi musim barat bulan purnama yang ditandai angin kencang dan gelombang besar terus menggerus tanah daratan di wilayah setempat.
“Selama berlangsungnya cuaca ekstrim sejak beberapa pekan terakhir makin memperparah terjadi abrasi pantai. Ratusan pohon kelapa di sepanjang bibir pantai telah tumbang ke laut,” ungkapnya.
Tak hanya itu, setiap pasang purnama, puluhan hektar lahan pertanian persawahan milik masyarakat termasuk pemukiman penduduk tergenang gelombang pasang dan banjir rob, akibat meluapnya air laut ke wilayah daratan.
“Bencana abrasi ini sudah berlangsung sslama bertahun-tahun, sehingga terus menggerus garis pantai tanah daratan sepanjang puluhan meter. Tak hanya itu, setiap pasang purnama air laut juga menerobos dan menggenangi puluhan rumah penduduk dan lahan persawahan,” ujarnya
Karena itu, Tgk.H.Attarmizi Hamid, meminta kepada Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah melalui dinas terkait segera membangun tanggul penahan ombak dari batu gajah di sepanjang bibir pantai wilayah setempat dengan panjang sekitar 4 kilometer guna untuk menahan gelombang besar dan pasang purnama.
“Jika tanggul penahan ombak disepanjang bibir pantai termasuk break water (tanggul pemecah ombak) sudah dibangun maka dengan sendirinya pelabuhan mini pun dapat dibangun,” sebutnya.
Usai meninjau abrasi sepanjang pesisir pantai di Labuhanhaji Barat, Tgk.H.Attarmizi Hamid juga meninjau lokasi abrasi pantai di Gampong Padang Bakau, Kecamatan Labuhanhaji.
Saat ia tiba di lokasi itu, masyarakat setempat sedang melakukan gotong- royong membuat pengaman pemecah ombak dari karung berisikan tanah pasir.
Sebagian badan jalan lintasan tepi pantai tersebut sudah amblas ke laut. Masyarakat setempat juga berharap kepada Pemerintah segera dibangun tanggul laut pemecah ombak supaya jalan lintas di daerah itu tidak lagi terancam amblas ke laut saat datang gelombang pasang,” tuturnya sesuai harapan masyarakat yang disampaikan padanya .[] NB
Abrasi Pantai Makin Mengganas di Labuhanhaji Barat, Tgk. Attarmizi Hamid Desak Gubernur Segera Bangun Tanggul Laut
