Aceh Selatan Bertekad Tambah Medali pada PORA ke-13 Tahun 2018 

Ketua Divisi Humas Panitia PORA ke - 13 tahun 2018 Kabupaten Aceh Selatan, Yuna Zulfikar S.E

TheTapaktuanPost | Tapaktuan – Kontingen Pekan Olah Raga Aceh (PORA) ke-13 Kabupaten Aceh Selatan bertekad menambah perolehan medali pada perhelatan akbar pekan olah raga empat tahun sekali yang akan berlangsung di Kota Janto, Kabupaten Aceh Besar, 18 – 28 November 2018 mendatang.


“Kita menargetkan minimal harus mampu meraih 15 emas, 17 perak dan 20 perunggu, untuk memperbaiki peringkat pada PORA ke-13 tahun 2018. Sebelumnya pada PORA ke-12 tahun 2014 di Bireuen, kita menduduki peringkat 12 dengan raihan 13 emas, 12 perunggu dan 17 perak,” kata Ketua Divisi Humas Panitia PORA Aceh Selatan, Yuna Zulfikar S.E kepada wartawan di Tapaktuan, Jumat (14/9/2018).

‎Pihaknya, lanjut Yuna, telah melakukan berbagai persiapan untuk menyukseskan keikutsertaan Aceh Selatan pada ajang PORA tersebut. Kontingen Aceh Selatan, sebutnya, telah mempersiapkan sebanyak 198 orang atlet yang akan di boyong untuk memperkuat sebanyak 20 Cabang Olah Raga (Cabor) guna mengikuti PORA ke -13 di Aceh Besar.

‎Ke – 20 cabor yang di ikuti Aceh Selatan tersebut masing-masing sepakbola, atletik, karate, pencak silat, tekwondo, renang, bola basket, panjat tebing, tinju, tenis, selam, dayung, drum band, angkat besi, menembak, panahan, catur, tarung drajat, balap sepeda dan anggar. ‎


Yuna Zulfikar menjelaskan, para atlet yang berhak ikut PORA tersebut merupakan para atlet dari setiap cabor yang berhasil meraih peringkat 1 – 7 pada perhelatan Pra-PORA yang dilaksanakan di sejumlah kabupaten/kota se-Aceh sepanjang tahun 2017 lalu.

“Yang lulus mengikuti PORA ini, adalah atlet yang sebelumnya telah berhasil meraih rangking 1-7 setiap cabor ditambah 1 utusan setiap cabor dari tuan rumah. Artinya bahwa pihak tuan rumah diberi jatah gratis disetiap cabor secara otomatis langsung masuk untuk bertanding di PORA, sehingga ada 8 atlet dari masing-masing daerah yang bertanding disetiap cabor,” jelasnya.


Dari 20 cabor yang diikuti, kata Yuna, kontingen Aceh Selatan telah mempersiapkan beberapa cabor unggulan pada PORA 2018. ‎Beberapa cabor itu seperti tekwondo, pencak silat, karate, angkat besi, atletik dan tinju.

Cabor unggulan ini merupakan cabor yang berhasil meraih medali baik emas, perak dan perunggu pada Pra-PORA tahun 2017 lalu. Karena itu cabor ini akan diberi perhatian serius guna mendapatkan hasil maksimal pada PORA 2018.‎

“Terhadap para atlet yang memperkuat cabor unggulan ini akan diberi porsi latihan khusus. Kita berharap pada PORA nanti, cabor-cabor unggulan tersebut dapat meraih hasil lebih maksimal lagi. Bahkan harapan kita semoga seluruhnya mampu meraih medali emas,” harap Yuna.‎
‎‎

Selain terhadap cabor unggulan, pihaknya juga akan menggelar Training Center (TC) terhadap seluruh cabor lainnya dalam rangka menghadapi PORA 2018 yang akan berlangsung dua bulan ke depan.‎

“Menghadapi PORA, masing-masing cabor akan mengikuti TC selama satu bulan, lokasinya tergantung cabor masing-masing. Pelaksanaan TC tentu akan lebih di fokuskan pada cabor unggulan, demi untuk memperbaiki raihan prestasi kita,” tegas Yuna.‎

 

Minta Tambahan Anggaran

Untuk meraih prestasi yang lebih maksimal sesuai harapan daerah dan masyarakat, Yuna Zulfikar yang juga menjabat Ketua Harian Federasi Olah Raga Karatedo Indonesia (Forki) tersebut, mengharapkan dukungan maksimal dari seluruh lapisan masyarakat terutama dari Pemkab dan DPRK Aceh Selatan.‎

Dukungan yang diharapkan tersebut adalah ‎segera dialokasikan penambahan anggaran secara maksimal untuk kebutuhan keikutsertaan Aceh Selatan di ajang PORA ke – 13 di Kabupaten Aceh Besar tersebut.

“Dana yang sudah tersedia saat ini baru Rp 1 miliar sumber APBK murni 2018, melihat kebutuhan riil dilapangan ketersediaan dana sebesar ini jelas-jelas tidak mencukupi. Oleh sebab itu kami harapkan kepada Pemkab dan DPRK segera menambah kekurangan anggaran tersebut melalui APBK-P 2018 yang pembahasan anggarannya akan berlangsung,” harap Yuna.

Menurutnya, berdasarkan perhitungan kebutuhan anggaran dilapangan, ketersediaan dana PORA Aceh Selatan minimal harus ada Rp 3 miliar. Yang sudah ada sekarang Rp 1 miliar, maka diharapkan kepada Pemkab dan DPRK dapat menambah kekurangannya sekitar Rp 2 miliar lagi dalam APBK-P 2018.

“Penambahan dana sebesar itu sangat rasional, karena melihat jumlah kontingan mencapai 198 orang ditambah pelatih, manager, tim medis, tim teknisi dan perlengkapan. Bahkan, beberapa daerah lain di Aceh ada yang mengalokasikan dana PORA 2018 melebihi Rp 3 miliar. Kami sangat berharap aspirasi ini mendapat perhatian serius dari pihak terkait demi meraih prestasi yang gemilang dari bidang olah raga menuju Aceh Selatan Hebat ke depannya,” pungkas Yuna Zulfikar.