Anak Sekolah Nongkrong di Warnet Manfaatkan Libur Corona, Dibubarkan Satpol PP Aceh Selatan

TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Pemkab Aceh Selatan telah memutuskan meliburkan proses belajar mengajar (PBM) di semua jenjang pendidikan mulai PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MAN, pondok pesantren hingga perguruan tinggi negeri/swasta selama 2 pekan dan akan aktif kembali pada 1 April 2020 mendatang.

Namun sayangnya, masa libur sekolah akibat mewabahnya virus corona (Covid-19) ini, justru tidak dimanfaatkan oleh sebagian oknum murid atau siswa agar tetap belajar di rumah, melainkan lebih memilih nongkrong diluar rumah.

Kondisi ini menjadi temuan langsung Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Aceh Selatan, saat menggelar razia di sejumlah warung internet (Warnet) di seputaran Kota Tapaktuan, Senin (23/3/2020).

“Kita langsung membubarkan anak-anak sekolah yang kedapatan nongkrong di warnet. Razia ini digelar untuk memastikan tidak ada anak-anak sekolah keluyuran diluar rumah. Melainkan harus memanfaatkan masa libur corona ini tetap belajar di rumah,” kata Kasatpol PP dan WH Aceh Selatan, Dicky Ichwan S.STP.

Pihaknya bersama aparat kepolisian, lanjut Dicky, akan terus melakukan patroli terhadap anak-anak sekolah, untuk memastikan mereka tetap belajar di rumah dan tidak keluyuran diluar selama libur corona.

“Diliburkan sekolah bukan berarti berkeliaran main-main di warnet, tetapi tetap harus belajar di rumah,” tegasnya.

Selain kepada anak sekolah, Satpol PP dan WH Aceh Selatan juga mengimbau kepada masyarakat setempat agar untuk sementara waktu, mengurangi aktivitas di luar rumah terutama sekali di tempat-tempat keramaian sesuai instruksi pemerintah pusat.

“Kami imbau kurangi dulu nongkrong di tempat keramaian seperti di warung kopi, tempat wisata dan warnet, hal ini sama-sama kita lakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di daerah kita,” pintanya.

Dia menegaskan, jika imbauan ini tidak diindahkan, maka pihaknya tidak segan-segan akan mengambil tindakan tegas dengan cara membubarkan paksa pengunjung warung kopi seperti yang telah dilakukan oleh daerah-daerah lain di Aceh.

“Malam ini (Senin malam-red), kita akan keliling memberi imbauan dengan pengeras suara di tempat-tempat keramaian, kita minta para pengunjung di warung kopi agar pulang kerumah, yang terlanjur pesan makanan atau minuman dapat dibungkus saja dan makan atau minum dirumah saja,” tandasnya.