Nelayan Aceh Selatan Yang Hilang Dilaut Ditemukan Meninggal

TheTapaktuanPost | Bakongan Timur. Tim gabungan yang terdiri atas Basarnas Pos Meulaboh bersama Satgas SAR dan BPBD Aceh Selatan dibantu TNI/Polri dan masyarakat berhasil mengevakuasi seorang nelayan dalam kondisi telah meninggal dunia diperairan laut Desa Seulekat, Kecamatan Bakongan Timur, Minggu (5/5/2019) sekitar pukul 11.30 WIB.

Nelayan yang teridentifikasi bernama Tarmizi (50), warga Desa Seulekat, Kecamatan Bakongan Timur tersebut dilaporkan hilang sejak Sabtu (4/5/2019) kemarin.

Bacaan Lainnya

Setelah dilakukan proses pencarian lebih dari 24 jam, akhirnya korban berhasil ditemukan pada keesokan harinya. Mayat korban ditemukan terapung diperairan laut Desa Seulekat yang berjarak sekitar 500 meter dari titik pertama korban dilaporkan hilang.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Aceh Selatan, Cut Syazalisma S.STP menjelaskan bahwa, berdasarkan keterangan yang dihimpun dari berbagai pihak di Bakongan Timur, korban diketahui berangkat dari rumahnya memancing ikan dilaut lepas pada Sabtu (4/5) selesai shalat subuh menggunakan boat mesin Robin berukuran kecil.

Posisi korban saat dilaporkan hilang diperkirakan telah berlayar ke laut lepas berjarak sekitar 1 Km dari bibir pantai.

“Korban diketahui telah hilang, dari keterangan nelayan lain yang melintas menggunakan boat. Saat berpapasan dengan boat korban, nelayan tersebut melihat boat dalam kondisi kosong dan mesin masih menyala namun tidak terlihat korban diatasnya,” ungkap Cut Syazalisma.

Karena merasa curiga dengan kondisi itu, nelayan tersebut segera melaporkannya kepada perangkat Desa Seulekat dan informasi itu segera diteruskan ke camat dan BPBD Aceh Selatan di Tapaktuan.

Proses pencarian korban di hari pertama tidak membuahkan hasil.

Proses pencarian baru dilanjutkan lagi pada Minggu (5/5) sekitar pukul 07.45 WIB pagi sesuai rencana operasi dengan menggunakan dua unit LCR Basarnas dan BPBD Aceh Selatan serta dibantu 6 unit perahu nelayan.

Proses pencarian pada Minggu pagi sekitar pukul 10.30 WIB sempat dihentikan sementara karena kondisi cuaca sangat buruk dan seluruh SRU standby di Posko. Sekitar pukul 11.05 WIB, secara tiba-tiba tim gabungan melihat sesuatu yang mencurigakan di sekitar perairan laut setempat. Tim gabungan segera bergerak ke titik lokasi untuk melakukan pengecekan.

“Setelah di cek, ternyata mayat korban yang terapung. Mayat korban langsung dievakuasi ke rumah duka sekitar pukul 11.30 WIB,” ujar Cut Syazalisma seraya mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsure yang terlibat melakukan proses pencarian terhadap salah seorang nelayan yang hilang di Desa Seulekat, Kecamatan Bakongan Timur tersebut.

Pos terkait