Polres Aceh Selatan Kerahkan 362 Personil Amankan Pemilu 2019

TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Kapolres Aceh Selatan, AKBP Dedy Sadsono ST menegaskan, dalam rangka menjamin pelaksanaan Pileg dan Pilpres tahun 2019 berlangsung damai dan lancar, pihaknya telah mempersiapkan sebanyak 362 personil untuk diterjunkan ke lapangan.

“Personil TNI/Polri yang telah kita persiapkan sebanyak 362 orang. Nanti juga akan ditambah dengan personil cadangan dari Kodim 0107 dan Korem 012 Teuku Umar yang sewaktu-waktu siap kita gerakkan,” katanya menjawab pertanyaan wartawan seusai kegiatan simulasi pengamanan Pemilu tahun 2019, di Lapangan Alun-alun Kota Tapaktuan, Selasa (2/4/2019).

Karena itu, Kapolres Aceh Selatan AKBP Dedy Sadsono ST menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat di daerah itu, agar pada 17 April 2019 nanti dapat menggunakan hak pilihnya.

“Datangilah TPS-TPS yang ada di desanya masing-masing, kita siap menjamin kenyamanan dan keamanan masyarakat untuk menentukan hak pilihnya sesuai hati nuraninya masing-masing,” kata kapolres.

Menurutnya, menjelang hari “H” pelaksanaan Pileg dan Pilpres pada 17 April 2019 mendatang, sejauh ini kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di daerah itu tergolong masih sangat kondusif.

“Alhamdulillah sangat kondusif, itu berkat peran serta kita semua seluruh elemen masyarakat terlibat menjaganya secara bersama-sama,” ujarnya.

Didampingi Dandim 0107 Letkol Inf. R Sulistya Herlambang, Sekdakab H. Nasjuddin S.H dan Ketua Panwaslih Baiman Fadhli S.H, Kapolres Aceh Selatan juga menjelaskan bahwa, berdasarkan hasil pemetaan secara menyeluruh, didaerah yang dikenal penghasil pala terbesar di Aceh tersebut juga tidak terdapat atau tidak ditemukan wilayah atau kampung yang masuk dalam kategori rawan.

“Kategori rawan secara ancaman keamanan saya pastikan tidak ada di daerah ini,” tegasnya lagi.

Hanya saja, kata kapolres, ada beberapa desa yang masuk dalam kategori rawan saat proses pendistribusian logistik pemilu, karena desa-desa dimaksud terletak didaerah terpencil dan terisolir sehingga sedikit mengalami kendala untuk menempuh ke kampung dimaksud berhubung belum ada akses badan jalan.

“Faktor geografis karena letaknya jauh dipelosok pedalaman sana, transportasi sulit termasuk komunikasi juga tak tersedia. Jadi rawannya hanya karena faktor geografis saja, membutuhkan waktu untuk pendistribusian logistik,” ungkap kapolres.

Meskipun demikian, Kapolres Aceh Selatan AKBP Dedy Sadsono ST, memastikan bahwa proses pendistribusian logistik Pemilu tetap tidak ada kendala yang signifikan, karena rintangan-rintangan yang ada mampu diatasi oleh petugas dilapangan.

Hal itu, telah dibuktikan oleh pihak penyelenggara pemilu bersama petugas kepolisian setempat, saat berlangsungnya proses pendistribusian logistik pemilu pesta demokrasi tahun-tahun sebelumnya.

Wilayah yang sulit dijangkau di Aceh Selatan yang dimaksud Kapolres Aceh Selatan tersebut, salah satunya adalah Kampung Sarah Baro, Si Urai-urai dan Alue Keujruen yang terletak dipedalaman Kecamatan Kluet Tengah. Untuk menuju ke wilayah ini, warga setempat harus menggunakan moda transportasi perahu robin dengan menembus derasnya arus sungai krueng kluet dengan masa tempuh perjalanan lebih kurang sekitar 3-4 jam.