Oleh : Amiruddin
SIAPA sangka, dulunya batu-batu berukuran besar itu hanya bongkahan yang dipergunakan untuk bahan bangunan, seperti penahan tanggul laut (break water) dan tanggul tebing sungai, dengan nilai ekonomis yang biasa-biasa saja.
Berkat kepiawaian dan skill berbalut seni, ditangan para dosen dan mahasiswa Politeknik Aceh Selatan (Poltas), bongkahan batu-batu besar tersebut kini telah bernilai jual dengan karya-karya “handmade” yang estetis.
Salah satunya adalah produk kerajinan rencong khas Aceh yang terbuat dari batu marmer. Rencong Batu tersebut kini telah menjadi incaran para wisatawan lokal dan mancanegara pemburu souvenir yang mengunjungi Kabupaten Aceh Selatan. Bagi para pendatang dan tamu-tamu kehormatan rasanya belum lengkap dan resmi jika belum turut serta memboyong souvenir rencong batu yang merupakan cinderamata unit itu saat mengunjungi kabupaten penghasil utama komoditas pala dan nilam di Provinsi Aceh tersebut.
Itu sebabnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan melalui Dinas Pariwisata pada tahun 2020 lalu, tertarik memilih produk kerajinan rencong batu untuk di ikutsertakan di ajang perlombaan Anugerah Pesona Indonesia (API) Award bersama 18 potensi wisata yang dimiliki Aceh Selatan lainnya.
Bak gayung bersambut, Alhamdulilah berkat dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat, rencong batu selalu berhasil mengungguli para pesaingnya di kategori cindera mata terpopuler.
Hingga akhirnya Rencong Batu pun berhasil meraih gelar juara 1 sebagai cindera mata terpopuler di ajang perlombaan Anugerah Pesona Indonesia Award ke-5 tahun 2020. Keputusan raihan gelar juara 1 ini, secara resmi diumumkan pihak panitia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, di malam puncak Anugerah API Award 2020 yang dihelat di Inaya Bay Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (20/5/2021) malam.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran yang berangkat didampingi Ketua TP-PKK Ny. Khailida, S.PdI. Award paling bergengsi dalam dunia pariwisata tanah air tersebut diserahkan oleh Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat, mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir secara virtual.
Selain rencong batu, Aceh Selatan juga mampu mengamankan dan meraih prestasi 3 besar di kategori wisata air terpopuler yakni Surfing Samadua. Hal ini tentu menjadi kesan tersendiri bagi masyarakat Aceh Selatan, apalagi ini merupakan baru kali pertamanya Kabupaten Aceh Selatan ikut serta diajang bergengsi nasional yang telah digelar sejak tahun 2016 lalu.
Menyambut prestasi tersebut, saya sebagai Ketua DPRK Aceh Selatan, baik atas nama lembaga dewan maupun mewakili seluruh lapisan masyarakat memberi apresiasi yang tinggi atas kerja keras dan seluruh upaya yang telah dan sedang dilakukan oleh Pemkab Aceh Selatan dalam memperkenalkan potensi-potensi wisata yang ada di daerah ini.
Tentu kebijakan dan program kerja yang brilian seperti ini harus kita dukung bersama agar potensi wisata Aceh Selatan semakin dikenal dan berkembang. Sebab melalui event sekelas API Award tersebut sangat strategis dijadikan ajang promosi sektor pariwisata Aceh Selatan sehingga semakin dikenal luas oleh para wisatawan lokal hingga mancanegara.
Oleh sebab itu, saya berharap keberhasilan Pemkab Aceh Selatan meraih gelar juara di tingkat Nasional ini harus mampu dimanfaatkan oleh pemerintah maupun masyarakat terutama untuk menggerakkan dan meningkatkan roda perekonomian melalui pengembangan sektor pariwisata menjadi industri yang mampu memberi kontribusi PAD bagi daerah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dengan dikenalnya produk rencong batu produksi Politeknik Aceh Selatan ini semoga dapat membuka peluang klaster ekonomi baru di Aceh Selatan. Kita bisa garap secara lebih serius pengembangan sentra industri pengolahan batu marmer yang ketersediaannya melimpah di daerah kita tercinta yang kaya berbagai potensi sumber daya alam ini.
Untuk mewujudkan cita-cita, impian dan harapan ini, kami atas nama lembaga DPRK Aceh Selatan menyatakan komitmen serius akan memberikan dukungan maksimal baik dari segi dukungan ploting anggaran maupun dukungan pengesahan regulasi melalui produk Qanun (Perda).
Kami akan terus mendorong Pemkab Aceh Selatan segera mewujudkan klaster ekonomi baru ini agar dapat memacu pendapatan daerah dan meningkatkan perekonomi masyarakat ditengah kelesuan dan keterpurukan ekonomi di masa pandemi Covid-19 selama ini.
Makanya, kami berharap prestasi besar yang mampu mengharumkan nama daerah dan masyarakat di level Nasional ini tidak berhenti sampai disini saja. Momentum ini merupakan momen yang tepat untuk kita metamorfosiskan menjadi sumber penggerak ekonomi baru. Yaitu disamping mengembangkan sektor pariwisata juga menggerakkan dan menghidupkan ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan ini, saya sebagai Ketua DPRK Aceh Selatan tidak lupa menyampaikan apresiasi tertinggi kepada Politeknik Aceh Selatan atas mahakaryanya yang telah dipersembahkan sehingga telah mampu mengharumkan nama daerah dan masyarakat di level Nasional. Demikian juga kepada komunitas atlet atau olahragawan surfing Samadua, meskipun baru mampu meraih gelar juara III se-Nasional tapi ini merupakan capaian besar yang akan kita jadikan batu loncotan lebih tinggi ke depannya. Semoga sektor pariwisata Aceh Selatan semakin maju dan berkembang ke depannya.
Penulis : adalah Ketua DPRK Aceh Selatan kader Partai Nanggroe Aceh (PNA) dari daerah pemilihan (dapil) Trumon Raya – Bakongan Raya.