TheTapaktuanPost | Banda Aceh. Stand Aceh Selatan menampilkan souvenir miniatur adat pelaminan yang terbuat dari sulaman kasab serta beragam kuliner khas daerah setempat guna memeriahkan Pekan Raya Cahaya Aceh (PRCA).
Kepala Dinas Pariwisawa Aceh Selatan Muchsin ST, menjelaskan PRCA yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh berlangsung selama 5 hari di Taman Sari Kota Banda Aceh.
“Sejak tanggal 8 – 9 Maret 2023 lalu telah dilangsungkan FGD kemudian dilanjutkan pameran tanggal 10 – 12 Maret,” kata Muchsin kepada wartawan di Tapaktuan, Sabtu (11/3/2023).
Selain aneka souvenir dari sulaman benang emas atau kasab yaitu miniatur adat pelaminan, Aceh Selatan juga menampilkan souvenir lainnya seperti hasil kerajinan dari kelompok UMKM yakni kuliner cemilan khas Aceh Selatan olahan sagu yang diberi nama “Lompong sagu” yang langsung dimasak dilokasi stand pameran.
Menurutnya, keikutsertaan tim dari Aceh Selatan menyemarakkan event tahunan ini sebagai ajang promosi pariwisata Aceh Selatan di sektor souvernir dan kuliner.
“Sekaligus kita juga mempromosikan tagline dan logo pariwisata Aceh Selatan yaitu Aceh Selatan Ceudah,” kata Muchsin.
Pihaknya, sambung Muchsin, mengajak pegiat – pegiat yang terlibat dalam sektor pariwisata seperti UMKM, pengelola hotel, resto dan cafee untuk terus berbenah agar pengunjung yang datang ke Aceh Selatan dapat merasa nyaman dan aman serta membawa kesan baik terhadap apa yang mereka rasakan saat mengunjungi daerah itu.
Dia mengaku secara bertahap terus berupaya membenahi sejumlah destinasi wisata di Aceh Selatan bekerjasama dengan pihak desa setempat agar dikelola dengan baik.
Menurutnya, tagline dan logo Aceh Selatan Ceudah itu, menggambarkan keindahan alam Aceh Selatan yang terbentang sepanjang pantai dari Kecamatan Labuhanhaji Barat sampai Trumon Timur.
“Kita terus mempromosikannya di berbagai event kegiatan seperti di Pekan Raya Cahaya Aceh ini,” pungkasnya.
