TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Pertandingan seru Final Volly Ball memperebutkan piala dan bonus anggota DPRA dapil IX Partai PKP, Hendriyono berakhir ricuh saat pertandingan hampir selesai pada set ke lima dan poin berada di puncak.
Laga hebat dua kubu yang dikemas di lapangan Out Door Volly Ball Taman Pala Indah Kota Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan antara Pis Media dari Kecamatan Samadua kontra Beruang Hitam dari Jambo Papeun, Meukek terpaksa dihentikan akibat terjadi kericuhan dari salah satu sporter kesebelasan, Jum’at (18/3/2022) sore.
Menurut panitia pelaksana, Ridho, turnamen terbuka Volly Ball piala Hendriyono mulai bergulir sejak tanggal 8/3/2022. Turnamen antar kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Selatan dan Abdya ini diikuti 16 tim. Gelombang penyisihan telah dilalui secara baik dan aman. Hingga hari ini menuju final antara Pis Media Samadua Vs Beruang Hitam Meukek.
“Tadinya, menjelang and juri time, terjadi sedikit insiden. Dimana pihak sporter Beruang Hitam memprotes keputusan wasit yang dipimpin Wasit satu Ujang Wiliyanto dibantu Wasit dua T. Ruli. Saat itu poin set kelima berada di puncak, PIS Media mengantongi 14, sementara Beruang Hitam meraup 12,” ucap Ridho ditengah-tengah kemelut yang disaksikan ribuan penonton.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) Partai PKP Aceh Selatan yang juga anggota legislatif setempat, Zamzami, ST menyebutkan perselisihan ini harus di selesaikan secara arif dan bijaksana. Sehingga tidak ada yang dirugikan. Pihak panitia pelaksana telah menguras tenaga dan pikiran untuk menyukseskan turnamen ini.
Zamzami turut memaparkan, turnamen Volly Ball Piala Hendriyono ini menyediakan piala dan bonus senilai Rp 51 juta. Juara I sebesar Rp 22.000.000, juara II Rp12.000.000, juara III Rp 10.000.000 dan juara IV Rp 5.000.0000, Panitia juga menyeleksi pemain terbaik dan libiro terbaik, masing-masing dibandrol uang saku senilai Rp 1.000.000.
Pantauan wartawan, di medan laga jalannya pertandingan mampu memukau ribuan penonton. Hendriyono bersama Kepala Bank Aceh Cabang Tapaktuan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, H Rustam, SE, MM serta berbagai komponen lainnya, ikut berbaur dengan lautan manusia menyaksikan partai final tersebut.
Pada awal pertandingan set pertama hingga ke empat, permainan berlangsung dalam tensi tinggi saling jual beli serangan sehingga pertandingan berlangsung seru dan panas. Kedua tim bertarung gigih, saling unjuk kebolehan dan adu ketangkasan. Kedua tim menurunkan pemain-pemsin teruji dan kaya pengelaman. Dengan skor saat itu imbang yaitu mengantongi sama-sama dua set. Klimaksnya adalah pada set ke lima yaitu set penentuan. Aksi kejar-kejaran point hingga terlihat permainan sama kuat diperagakan kedua tim pada set penentuan ini. Namun sayangnya, set penentuan ini berakhir dengan kericuhan, saat point hampir finish yaitu Pis Media mengantongi 14 dan Beruang 12. Panitia pelaksana terpaksa harus menghentikan pertandingan dan wasit di evakuasi.
Hingga pukul 19.30 WIB usai magrib, suasana masih tegang. Pihak kepolisian dipimpin Kapolsek Kota Tapaktuan, Iptu Rizal Firmansyah, SE, M.Si, siap siaga mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diingini. Pihak panitia turut dimediasi jajaran kepolisian terus berusaha melakukan penyelesaian. Akhirnya, sekitar pukul 20.30 WIB malam suasana baru mencair dan pertandingan tidak dilanjutkan lagi.
Saat dikonfirmasi Hendriyono mengatakan, perselisihan sudah selesai dan pertandingan diakhiri. Pihak panitia dan kedua tim manajer sepakat pertandingan dianggap selesai. Dengan keputusan, piala juara I diserahkan untuk PIS Media Samadua sesuai perolehan point tertinggi, Piala juara II diberikan kepada Beruang Hitam Meukek. Sedang bonus juara I dan II berjumlah Rp 34.000.000 dibagi dua.
“Turnamen Voly Ball tahun 2022 ini dianggap selesai dan tuntas. Selain dua tim yang berlaga di grand final. Piala dan bonus juga diserahkan untuk juara III yang diraih oleh Mega VC dari Kluet Tengah, Menggamat dan juara IV Tapak VC, Tapaktuan,” jelas Hendriyono.