Tgk. Amran Buktikan Janjinya Rehap Rumah Nek Samsimah, Tak Gunakan Uang Pemerintah

TheTapaktuanPost | Kluet Selatan. Penderitaan panjang serta bertubi-tubi dialami Nek Samsimah (65), seorang janda miskin yang tinggal seorang diri di Dusun Jamboe Kapuk, Gampong Kedai Runding, Kecamatan Kluet Selatan. Saat Aceh berkecamuk konflik bersenjata puluhan tahun silam, rumahnya hangus dibakar oleh oknum tertentu. Pasca damai, perempuan renta ini kembali membangun rumah tempat tinggal dilokasi tanahnya itu, tapi kondisinya sangat tak layak huni serta sering terendam banjir.

Lambaian tangan Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran sesaat usai keluar dari rumah Nek Samsimah ketika berkunjung ke rumah janda miskin itu pada 11 Januari 2021 lalu, mengagetkan Camat Kluet Selatan Moeriadi SE dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) DPP Partai Nanggroe Aceh (PNA), Syafruddin Ungoh, saat keduanya sedang berbincang diluar rumah Nek Samsimah.

Bacaan Lainnya

Dengan reflek sikap sempurna, keduanya langsung bergerak cepat menghampiri Bupati Tgk. Amran. Kepada Moeriadi dan Ungoh, Bupati Tgk. Amran mengatakan bahwa pihaknya tidak boleh membiarkan kondisi rumah yang ditempati Nek Samsimah sering terendam banjir seperti itu, bahkan terjangan banjir sampai ke bawah ranjang tempat tidurnya sehingga beliau tidur bagaikan ditengah-tengah aliran sungai.

“Kita tidak mungkin terus membiarkan melihat keadaan seperti ini, rumah ini harus dibenahi segera sehingga nenek ini mendapat tempat tinggal yang layak. Kita lupakan dulu rumah bantuan pemerintah,” tegas Tgk. Amran yang disambut dengan anggukan kepala oleh keduanya.

Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran hadir langsung membantu penderitaan rakyatnya. Pasca berkunjung pada 11 Januari 2021 lalu, orang nomor satu di Aceh Selatan ini langsung menginstruksikan orang-orang dekatnya segera merehap rumah tersebut. Untuk mempercepat proses, kepala daerah yang berasal dari mantan kombatan GAM ini mengarahkan proses rehapnya agar tak bergantung pada sumber anggaran pemerintah.

Setelah beberapa bulan berlalu, akhirnya proses rehap rumah Nek Samsimah berhasil dirampungkan. Terhitung 8 April 2021 rumah tersebut secara resmi telah ditempati kembali. Impian dan harapan Nek Samsimah menunaikan ibadah puasa 1442 H tahun 2021 tidak lagi dibawah bayang-bayang ancaman terendam banjir akhirnya terwujud juga.

Syafruddin Ungoh yang merekonstruksi ulang arahan Bupati Tgk. Amran tersebut, mengungkapkan bahwa, saat itu bupati sempat menyentil terkait realisasi program bantuan rumah dari pemerintah. Kata Tgk. Amran, jika dicarikan rumah bantuan dari pemerintah seperti rumah kaum dhuafa serta bantuan rumah dari Baitul Mal sudah pasti membutuhkan proses sehingga tak akan terwujud dalam waktu singkat. Bahkan juga belum diketahui apakah Nek Samsimah ini akan memenuhi syarat menerima bantuan.

Tgk. Amran mengaku saat itu telah menyampaikan kepada Nek Samsimah bahwa untuk mewujudkan rehap rumah janda miskin itu dalam waktu secepat dan sesingkat-singkatnya, ia akan menggelar musyawarah dengan para tim sukses (timses)-nya yang berada di wilayah terdekat dengan kediaman nenek tersebut.

“Saya akan musyawarah dengan tim nantinya, apa yang bisa dan mampu kami lakukan segera akan kami laksanakan yang terpenting nenek Insya Allah tidak akan tidur lagi di dalam atau ditengah-tengah genangan banjir,” ucap Tgk. Amran seperti di nukilkan kembali oleh Syafruddin Ungoh.

Lebih lanjut, Syafruddin Ungoh mengungkapkan, beberapa hari kemudian pihaknya langsung bergerak menggalang dukungan, termasuk menjumpai Yusnan Kepala Dusun (Kadus) Jamboe Kapuk, dimana Nek Samsimah berdomisili. Hingga akhirnya, berselang satu minggu kemudian, Camat Kluet Selatan Moeriadi SE bersama Syafruddin Ungoh mulai menggerakkan rehab rumah Nek Samsimah sebagaimana arahan Bupati Tgk. Amran.

“InsyaALLAH kami tak butuh waktu lama mengumpulkan donasi dari para penyumbang yang memberikan bantuan secara ikhlas. Berselang 1 pekan kemudian rehap rumah sudah kami mulai,” ucap Ungoh, seraya menjelaskan setelah di rehap rumah yang telah berkonstruksi permanen tersebut memiliki 2 kamar, 1 ruang tamu dan dilengkapi ruang dapur serta kamar mandi (toilet) dengan pembangunan pondasinya telah ditingggikan 1 meter dari permukaan badan jalan.

Mewakili masyarakat setempat, Syafruddin Ungoh mengucapkan terimakasih kepada Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran yang dinilainya benar-benar sangat sensitife melihat penderitaan rakyatnya, sehingga langsung memberikan perhatian serius. Ucapan yang sama juga disampaikan kepada Camat Kluet Selatan, Kadus Jamboe Kapuk serta masyarakat sekitar yang telah turutserta berpartisipasi membantu rehap rumah janda miskin itu.

“Tanpa kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, tentu rehab rumah Nek Samsimah ini belum tentu berhasil seperti diharapkan,” ujar Ungoh.

Rasa syukur dan bangga juga disampaikan Nek Samsimah yang kediamannya sudah terbebas dari genangan banjir. “Alhamdulillah, ibadah puasa tahun ini dapat saya tunaikan dengan nyaman tidak lagi di tengah-tengah genangan banjir, saya pun sudah bisa tidur dengan nyenyak,” ucap Nek Samsimah seraya menitipkan salam secara khusus kepada Bupati Tgk. Amran yang telah peduli terhadap kondisinya dimana sudah bertahun-tahun tinggal dalam genangan air.

Menurut keterangan warga sekitar dan juga pengakuan Nek Samsimah, pasca damai konflik GAM-RI dia tinggal kembali dirumah yang pernah dibakar tersebut. Awalnya rumah ini tidak banjir, namun karena parit (drainase) pembuangan tidak ada dan tidak berfungsi maka setiap diguyur hujan genangan air sebatas lutut orang dewasa selalu rutin menggenangi rumah Nek Samsimah tersebut.

Bahkan yang menyedihkan lagi, genangan air itu tidak langsung surut dalam satu, dua atau tiga minggu. Melainkan genangan air baru akan surut setelah berbulan-bulan lamanya itupun kalau musim kemarau. Tapi jika sedang berlangsung musim hujan maka Nek Samsimah terpaksa harus terus tidur diatas ranjang yang terendam air bagaikan diatas aliran sungai yang bergerak.

Pos terkait