BKSDA Aceh Kerahkan Tim Gabungan ke Kluet Tengah

TheTapaktuanPost | Kluet Tengah. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim gabungan ke kawasan Gunung Simpali, Gampong Koto, Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan menangani persoalan gangguan harimau.

Tim gabungan yang diterjunkan terdiri atas BKSDA, Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL), Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah VI, WCS, FKL dan TNI/Polri.

Bacaan Lainnya

“Kita sudah mengirim tim gabungan ke lokasi. Tahap awal dilakukan observasi terlebih dahulu, memantau pergerakan harimau sebagai dasar diambil langkah penanganan selanjutnya,” kata Agus Arianto saat dihubungi dari Tapaktuan, Rabu (1/2/2023).

Agus membenarkan dalam rombongan tim yang diutus ke titik lokasi, turutserta dibawa box trap (perangkap) harimau dan kamera pengintai. Namun untuk tahap awal pihaknya lebih memfokuskan penanganan satwa liar itu dengan cara dihalau agar masuk lebih jauh ke dalam kawasan hutan.

“Makanya kita lakukan observasi dulu, untuk menentukan skalaprioritas tahapan penanganan. Artinya jika kondisi makin memburuk tak tertutup kemungkinan nantinya juga akan didatangkan pawang harimau,” ungkap Agus.

Saat disinggung terkait penyebab serangan harimau yang berulang ini, Kepala BKSDA Aceh mengungkapkan titik lokasi kejadian serangan harimau terhadap tiga orang petani dua diantaranya dalam kondisi kritis dan satu selamat saat sedang beristirahat di pondok kebunnya pada Rabu (1/2/2023) sekira pukul 02.00 WIB dinihari itu, masuk dalam kawasan hutan lindung.

Secara aturan, sambung Agus, tidak diperbolehkan melakukan aktivitas di dalam kawasan hutan lindung, kecuali untuk keperluan yang memang dipersyaratkan atau mengikuti aturan dengan ketentuan yang berlaku.

“Sebenarnya akar persoalannya kan karena habitatnya terganggu. Apalagi kawasan hutan lindung kan kawasan hutan yang tak boleh dirusak, tapi untuk kejelasannya menjadi kewenangan pihak KPH,” tegasnya.

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar terus menjaga kelestarian hutan khususnya kawasan hutan lindung.

Kendati demikian, pihaknya memastikan akan terus berupaya maksimal menangani persoalan gangguan harimau terutama jangan sampai turun mendekati pemukiman penduduk guna menghindari kembali jatuh korban jiwa masyarakat.

“Untuk saat ini, kita imbau masyarakat agar menghindari memasuki kawasan hutan Kecamatan Kluet Tengah sampai kondisi gangguan harimau benar-benar terkendali,” serunya.

Pos terkait