TheTapaktuanPost | Kluet Tengah. Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran diwakili Asisten I Setdakab Kamarsyah S.Sos bersama Forkopimda melepas keberangkatan tim gabungan menuju kawasan hutan Simpali menangani gangguan harimau di wilayah pedalaman kabupaten setempat yang berjarak sekitar 60-an Km dari Kota Tapaktuan.
Pelepasan tim gabungan oleh Kamarsyah yang ikut didampingi Dandim 0107/Aceh Selatan, Letkol Arh Helmy Ariansyah SE dan Kapolres AKBP Nova Suryandaru S.I.K serta Muspika Kluet Tengah berlangsung di Dermaga Jambur TK Gampong Lawe Melang, Kecamatan Kluet Tengah, Rabu (1/2/2023).
Dengan menggunakan tiga unit perahu robin, tim berangkat dari dermaga Jambur Teka Desa Lawe Melang menuju hutan Simpali dengan jarak tempuh diperkirakan mencapai satu jam. Untuk sampai ke lokasi, tim berjumlah 15 personel yang terdiri atas TNI/Polri, BPTNGL, KPH wilayah VI, RPH Kluet Selatan, FKL dan beberapa orang masyarakat setempat dibawah komando BKSDA Aceh harus mengarungi derasnya arus sungai kluet yang berhulu dari Gunung Leuser itu.
Dalam operasi gabungan ini, pihak BKSDA Aceh terlihat ikut mendistribusikan box trap ke lokasi kejadian serangan harimau di kawasan hutan Simpali Kluet Tengah. Box trap diangkut menggunakan perahu robin ke lokasi kejadian. Rencananya tim tersebut akan memasang box trap di lokasi TKP untuk menangkap satwa dilindungi yang sudah sangat meresahkan masyarakat setempat.
Sebelum melepaskan tim ke lokasi, Dandim 0107/ Aceh Selatan Letkol Arh Helmy Ariansyah SE berpesan agar tim dapat melaksanakan tugas dengan baik. Diingatkan agar mengutamakan keselamatan serta selalu siaga mengecek perlengkapan personel saat akan melakukan kegiatan.
”Ikuti arahan dari pimpinan tim, jaga keselamatan dan tetap waspada,” pesan Dandim.
Dandim juga mengimbau kepada masyarakat setempat untuk sementara waktu agar menghentikan aktivitas dikawasan hutan atau perkebunan, mengingat hingga saat ini harimau sumatera yang telah menyerang empat warga dalam beberapa hari terakhir, masih berkeliaran memberi ancaman.
”Semoga upaya ini cepat membuahkan hasil dan satwa tersebut dapat segera tertangani sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas normal,” harapnya.
Konflik manusia dengan harimau sumatera di Kluet Tengah dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan jatuh korban sebanyak empat orang. Setelah sebelumnya 4 anggota FKL diserang saat patroli yang membuat dua diantaranya yaitu As’ari dan Rudiyanto mengalami luka serius.
Pada Rabu (1/2/2023) dini hari dua warga Pasie Raja yaitu Amrizal (65) dan Hafifi (29) juga kembali mendapatkan serangan harimau hingga mengakibatkan korban mengalami luka serius di beberapa bagian tubuh. Kini keduanya dan seorang anggota FKL atas nama Rudiyanto masih mendapatkan penanganan intensif di RSUD Yuliddin Away Tapaktuan.