Pesantren Darussalam Peringati Haul Abuya Muda Waly Al-Khalidy ke-63

TheTapaktuanPost | Labuhanhaji Barat. Pengurus dan alumni pondok pesantren (Ponpes) Darussalam, Gampong Blang Poroh, Kecamatan Labuhanhaji Barat, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh akan menggelar haul (peringatan wafatnya) Syaikhul Islam Abuya Syeikh Haji Muhammad Waly Al-Khalidy Al-Asyi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Abuya Syeikh Muda Waly yang ke-63.

Ketua Panitia Pelaksana Tgk. Farmadi, mengatakan, kegiatan tersebut akan diselenggarakan di Ponpes Darussalam Al-Waliyyah, selama dua hari, Senin dan Selasa (23-24/5/2022) mendatang. Penghelatan acara akbar itu akan berlangsung dari pagi sampai malam yang diisi dengan berbagai kegiatan islami seperti, khatam Al-Quran oleh para santri dayah Darussalam. Juga akan digelar Musyawarah Besar (Mubes) para alumni Dayah Darussalam, dilanjut dengan doa bersama dari para alumni dayah pada makam Qubah Abuya Muda Waly.

Bacaan Lainnya

Kemudian doa bersama para ahli Thariqat dan Tawajjuh Akbar di dalam Masjid Abuya Muda Waly yang dipimpin oleh Abuya H. Mawardi Waly yang merupakan anak dari Alm. Abuya Syeikh H. Muda Waly yang juga pimpinan Dayah Darussalam Labuhanhaji sekarang ini. Terakhir, rangkaian kegiatan itu akan ditutup dengan Manaqib Abuya dan Tausiah oleh para alumni dayah.

“Selain memperingati Haul Abuya Syeikh Muda Waly kegiatan ini juga merupakan momentum ajang silaturrahmi mahabbah para alumni Dayah Darussalam di seluruh Aceh bahkan luar Aceh,” kata Tgk. Farmadi.

Dijelaskan, Abuya Syeikh Muda Waly merupakan guru para ulama-ualam besar saat ini. Beliau lahir tahun 1917 di Blang Poroh, Labuhanhaji Barat, Aceh Selatan. Ayahnya bernama Syeikh H Muhammad Salim bin Syeikh Malim Palito yang berasal dari Batusangkar Sumatera Barat, sedangkan ibunya bernama Siti Janadat.

Setelah Abuya Syeikh Muda Waly menimba ilmu dari beberapa ulama besar, beliau akhirnya mendirikan pondok pesantren Darussalam yang hingga kini masih eksis tersohor sampai ke penghujung nusantara bahkan luar negeri. Di Ponpes Darussalam banyak para santri yang belajar kepada beliau hingga akhirnya menjadi ulama-ulama besar di Aceh sampai sekarang ini.

Pemerintah Aceh memberikan gelar Syaikhul Islam kepada Abuya Muda Waly dengan sebutan Bapak Pendidikan Aceh khususnya dan Nasional pada umumnya. Pemerintah Aceh mengabadikan namanya di satu jalan di Pusat Kota Banda Aceh tepatnya dari Masjid Raya Baiturrahman menuju Lapangan Blang Padang yakni jalan Syeikh Muda Waly.

Peran dan jasa Abuya sangat besar untuk NKRI. Presiden RI Soekarno kerap meminta pendapat dan pandangan serta saran kepada Abuya Muda waly dikala presiden mendapat masalah dalam mengelola dan memimpin negara ini, baik masalah politik, sosial budaya apalagi masalah agama. Maka sangat pantas dan wajar jika Abuya disebut juga sebagai sosok magnit spiritual dari Pantai Selatan Aceh.

Pos terkait