Sigantang Sira Dibawah Bayang-bayang Mega Investasi UEA di Pulau Banyak Singkil

TheTapaktuanPost | Trumon. Salah besar jika ada yang beranggapan Ajang Pesona Indonesia (API) Award hanya sebatas kegiatan seremonial yang tak berguna. Sebab faktanya, melalui momentum inilah potensi objek wisata Kabupaten Aceh Selatan makin dikenal luas di level nasional hingga internasional.

Posisi menguntungkan ini telah dialami dan dirasakan langsung oleh Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran. Berkat capaian prestasi meraih dua penghargaan pada API Award 2020 yaitu Rencong Batu juara 1 dan Surfing Samadua juara 3, beberapa waktu lalu ia diundang secara khusus ke Jakarta oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, guna memaparkan potensi objek wisata unggulan dan ekonomi kreatif di daerahnya.

Bacaan Lainnya

“Satu point yang menjadi catatan khusus bagi saya ketika bertemu Pak Menteri Sandiaga waktu itu adalah, beliau meminta doa dan dukungan kita semua agar rencana program mega investasi Uni Emirab Arab (UEA) di Pulau Banyak Singkil terus berjalan lancar tanpa kendala. Jika ini terwujud, maka Aceh Selatan merupakan satu-satunya kawasan penyangga yang sangat strategis dan refresentatif mendukung pengembangan objek wisata Pulau Banyak,” ungkap Tgk. Amran.

Saat memberikan sambutan pada malam nonton bareng piala eropa (EURO) sekaligus sosialisasi dan penggalangan pemenangan API Award 2021 di Puncak Sigantang Sira, Trumon, Sabtu (3/7/2021) malam, Bupati Tgk. Amran mengatakan diliriknya Aceh Selatan sebagai kawasan penyangga utama dalam program investasi UEA, karena daerah itu merupakan wilayah terdekat dengan Pulau Banyak Singkil. Terlebih lagi Aceh Selatan memiliki beragam objek wisata unggulan serta didukung dengan akses transportasi yang lengkap.

“Aceh Selatan memiliki fasilitas Bandar Udara T. Cut Ali yang akan dilakukan perpanjangan Run Way. Juga memiliki akses transportasi jalan tembus dari Singkil – Bulohseuma Trumon dengan potensi objek wisata Suaka Marga Satwa Rawa Singkil-Trumon didalamnya. Termasuk objek Agroeduwisata Puncak Sigantang Sira yang tengah dikembangkan ini serta beragam objek wisata unggulan lainnya,” ujar bupati.

Itu sebabnya, kata Tgk. Amran, Menteri Sandiaga Uno menyampaikan komitmennya bahwa jika rencana program mega investasi UEA ini terwujud nantinya, pihak Kementerian Pariwisata RI akan mensupport habis-habisan pengembangan objek wisata di Kabupaten Aceh Selatan.

“Letak tofografi Aceh Selatan berada pada posisi menguntungkan karena jarak tempuh ke Pulau Banyak Singkil dari Pelabuhan Lhok Jamin Bakongan Timur lebih dekat dibandingkan dari Aceh Singkil sendiri. Selisih waktu tempuhnya antara 30 menit hingga 1 jam perjalanan. Ini merupakan peluang besar bagi kemajuan pariwisata Aceh Selatan ke depan,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Tgk. Amran meminta dukungan dari seluruh masyarakat setempat menyukseskan program besar ini. Ia mengharapkan kepada masyarakat agar tidak risau dan khawatir dengan program pengembangan objek wisata. Sebab pengembangan objek wisata yang akan dilakukan oleh Pemkab Aceh Selatan dan pihak-pihak swasta lainnya nanti tetap mengikuti aturan syariat islam dan norma adat istiadat lainnya yang berlaku di Aceh.   

Bupati mengatakan, yang dijual dan ditampilkan itu adalah keindahan pesona alam di masing-masing objek wisata yang terus dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung untuk memikat minat wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung ke Aceh Selatan. Setiap wisatawan yang datang, tentu harus mengikuti kearifan lokal.

“Kita tidak boleh anti dengan pengembangan objek wisata, sebab sebenarnya jika objek wisata itu telah maju sehingga telah banyak wisatawan yang datang. Akan menjadi penyumbang kontribusi PAD terbesar bagi daerah. Yang penting niat kita adalah untuk memajukan pembangunan daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Tentu pariwisata yang akan kita kembangkan tetap mengikuti aturan syariat islam,” tegasnya.

Bupati Tgk. Amran berbagi pengalaman saat menghadiri malam anugerah API Award 2020 di Labuan Bajo, NTT baru-baru ini. Keesokan harinya usai menerima penghargaan, bupati bersama rombongan berkesempatan mengunjungi Pulau Komodo yang merupakan objek wisata telah dikenal luas di level internasional. Untuk menuju ke pulau tersebut menumpangi boat yang disiapkan masyarakat setempat, bupati bersama rombongan harus merogoh kocek mencapai Rp. 6 juta untuk sekali kunjungan.

“Disamping daerah Labuan Bajo, NTT itu terus maju makin dikenal oleh dunia luar, aktivitas perekonomian masyarakat pun terus tumbuh dan menggeliat. Daya beli meningkat karena terus terjadi perputaran ekonomi,” ungkapnya menunjukkan salah satu contoh konkrit.       

Pos terkait