Gubernur Aceh Groundbreaking Proyek Multiyears Senilai Rp 2,4 Triliun

Foto : ilustrasi from serambinews.com

TheTapaktuanPost | Banda Aceh. Meski sempat menjadi isu hangat yang menyita perhatian publik sejak pertengahan 2020, proyek multiyears untuk pembangunan 14 ruas jalan di pedalaman Aceh senilai Rp 2,4 triliun akhirnya bisa dimulai tahun ini.

Gubernur Aceh Nova Iriansyah diagendakan akan mulai melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pengerjaan sejumlah paket proyek jalan dengan skema kontrak multiyears atau tahun jamak itu pada Selasa (2/2/2021) besok.

Bacaan Lainnya

Dimulainya pengerjaan mega proyek ini, salah satunya disebabkan mulai harmonisnya hubungan eksekutif dan legislatif beberapa waktu lalu.

DPRA yang sebelumnya menentang keras dan bahkan sempat membatalkan kesepakatan bersama pelaksanaan proyek tahun jamak (multiyears) 2020-2022, akhirnya merestui.

Seperti diketahui, kesepakatan bersama antara Pemerintah Aceh dan DPRA terkait 14 paket mega proyek itu tertuang dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA dan PPAS) tahun anggaran 2021 yang ditandatangani pada Jumat (20/11/2020).

Untuk itu, memasuki awal 2021 ini Pemerintah Aceh akan mulai mengerjakannya. Groundbreaking tersebut masing-masing dijadwalkan akan dilakukan oleh Gubernur Aceh di Kabupaten Simeulue, Aceh Barat Daya, serta Aceh Selatan.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto di Banda Aceh, Minggu (31/1/2021). Menurut Iswanto, Gubernur Nova sesuai agenda, direncanakan akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan jalan Sinabang dan Bendungan Sigulai di Simeulue pada Selasa (2/2/2021).

“Selanjutnya, Bapak Gubernur juga dijadwalkan akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan jalan di Aceh Barat Daya, yakni Jalan Babahrot batas Gayo Lues pada Rabu (3/2/2021),” ujar Iswanto.

Kemudian, lanjut Kepala Biro Humas, pada hari berikutnya yakni Kamis (4/2/2021), Gubernur juga akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Jalan Trumon-Buloh Seuma di Kabupaten Aceh Selatan.

Iswanto menerangkan, sesuai tujuan pembangunan sejumlah proyek itu, pemerintah berharap masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya.

“Pengerjaan pembangunan jalan tersebut sangat penting guna membuka keterisoliran dan akses jalan yang selama ini masih menjadi kendala,” ujar Iswanto.

Pemerintah Aceh, lanjut dia, berharap dengan selesainya proyek itu pada 2022 mendatang, maka persoalan akses ekonomi dan keterhubungan antar daerah dapat terbuka. (serambinews.com)

Pos terkait