TheTapaktuanPost | Banda Aceh. Pemerintah Aceh mulai membangun rumah bantuan untuk warga kurang mampu, program tahun anggaran 2022, ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di tanah milik Baharuddin, warga miskin Gampong Blang Krueng, Baitussalam, Aceh Besar, Selasa (22/3/2021).
Ada sebanyak 7.811 rumah yang akan dibangun Pemerintah Aceh melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh. Pembangunan rumah tersebar di 23 kabupaten/kota.
Saat peletakan batu pertama, Nova mengharapkan Baharuddin sebagai penerima bantuan rumah tersebut agar merawat dengan baik saat rumah tersebut ditempati nantinya.
“Mudah-mudahan dipelihara dengan baik, dan menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal,” kata Nova.
Gubernur Aceh juga meminta agar kontraktor pelaksana dapat mempercepat pembangunan rumah agar bisa segera ditempati Baharuddin dan keluarga. Menurut laporan kontraktor, rumah tipe 36 itu dapat diselesaikan pihaknya dalam waktu paling lama dua bulan sejak pembangunan dimulai.
Baharuddin, penerima bantuan rumah layak huni mengaku terharu dan sangat berterima kasih kepada Gubernur Aceh yang telah memberikan bantuan rumah layak huni untuknya dan keluarga.
“Alhamdulillah tidak perlu pikir lagi untuk tempat tinggal. Tinggal mencari untuk keperluan harian saja,” kata Baharuddin yang berprofesi sebagai tukang bangunan.
Keuchik Gampong Blang Krueng, Nasruddin, menyampaikan apresiasi kepada Gubernur dan jajaran Pemerintah Aceh yang telah memberikan bantuan rumah layak huni untuk masyarakatnya. Di gampong yang ia pimpin, Pemerintah Aceh membangun tiga rumah layak huni.
“Harapan kami sudi kiranya Pemerintah Aceh menambah bantuan rumah untuk masyarakat Gampong Blang Krueng. Kira-kira ada 25 orang masyarakat yang belum memiliki rumah yang layak,” kata Nasruddin.
Ikut mendampingi Gubernur pada kegiatan tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Junaidi; Asisten Administrasi Umum Iskandar, Kepala Dinas Perkim Muhammad Adam; Kepala BPKA, Azhari, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Muhammad Iswanto; dan Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA.