TheTapaktuanPost | Banda Aceh. As (42), perempuan asal salah satu gampong di Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya (Abdya) kini dapat bernapas lega.
Hasil swab-nya yang terbaru mengonfirmasi bahwa dia kini negatif corona.
Informasi tentang hasil pemeriksaan swab pasien As itu diperoleh dari Direktur Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, dr Azharuddin SpOT, K-Spine FICS di Banda Aceh, Kamis (30/4/2020) petang.
Pihak rumah sakit mendapatkan data tersebut dari Laboratorium Kesehatan Aceh yang berlokasi di Gampong Bada, Aceh Besar, Kamis (30/4/2020) siang.
Surat pengantar maupun lampiran surat yang berisi hasil swab itu ditandatangani oleh Kepala Laboratorium Kesehatan Aceh, Dr Fahmi Ichwansyah SKp, MPH.
Di dalam lampiran hasil swab itu tercantum sembilan nama yang telah diperiksa swab nasofaring dan orofaringnya. Pemeriksaan dilakukan dalam kurun waktu 24, 26, dan 29 April 2020.
Dari sembilan orang yang keluar hasil swab-nya itu tercantum nama As dengan hasil swab yang negatif. Artinya, dia sudah pulih dari infeksi virus corona.
As merupakan wanita Aceh kedua yang terinfeksi Covid-19 dan pasien pertama dari Abdya.
Wanita Aceh pertama yang terinfeksi corona adalah IA (60), istri Aj (60), warga Banda Aceh yang juga positif corona, keduanya kini juga sudah sembuh.
Adapun As, riwayat sakitnya tergolong paling unik di antara semua pasien Covid-19 di Aceh.
Awalnya As dinyatakan positif corona berdasarkan hasil rapid test di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Blangpidie, Abdya. Kemudian ia dirujuk ke RSUZA Banda Aceh.
Di RSUZA diambil sampel lendir tenggorokannya untuk dikirimkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.
Sepekan kemudian, Sabtu (18/4/2020) sore hasil pemeriksaan swab As dikeluarkan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.
Hasil swab ini baru diterima pihak RSUZA Banda Aceh, Minggu (19/4/2020) siang dan As dinyatakan negatif corona.
Ia mulanya dirawat di Ruang Respiratory Intensive Curative Unit (RICU) RSUZA.
Karena kondisi klinisnya membaik, ia pun dirawat lanjutan di Ruang Pinere Covid-19 RSUZA.
Setelah hasil swab-nya keluar dengan hasil negatif, As pun diizinkan pulang ke Abdya.
Apalagi saat dalam rawatan RSUZA kondisi klinisnya membaik.
Sebelum pulang, dilakukan swab kedua, tapi kali ini diperiksa di Laboratorium Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) milik Balitbangkes Aceh di Gampong Bada, Aceh Besar.
Maklum, saat itu Aceh sudah bisa memeriksa sendiri spesimen swab terindikasi corona.
Nah, hasil swab di Laboratorium Balitbangkes Aceh inilah yang keluar Jumat (24/2020) sore dengan hasil positif corona. As pun kaget campur bingung.
Apalagi saat itu dia sudah berinteraksi secara normal dengan anggota keluarganya di rumah.
“Susah juga untuk dijelaskan. Tapi yang pasti, banyak faktor berkontribusi mengapa ada hasil pemeriksaan yang seperti ini: hasil rapid test positif, hasil swab negatif, dan ketika diswab ulang hasilnya positif,” kata Direktur RSUZA, Dr Azharuddin kala itu.
Karena As sudah kembali ke kediamannya di Abdya, maka Sabtu (25/4/2020) pagi ia dijemput untuk dibawa kembali ke RSUZA.
Untuk membawanya ke Banda Aceh tentulah dengan standar pengangkutan pasien Covid-19.
Namun nahas merundung, ambulans yang membawanya mengalami kecelakaan tunggal (tergelincir) di Lamno, Aceh Jaya, saat menjelang berbuka puasa.
Untungnya As maupun perawat yang mendampinginya, serta sopir ambulans selamat.
Sesampai di Ruang Respiratory Intensive Curative Unit (RICU), ia pun dirawat dan spesimen lendir tenggorokannya diambil lagi.
Kali ini tetap diperiksa di Laboratorium Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) milik Balitbangkes Aceh di Gampong Bada, Kabupaten Aceh Besar.
Nah, hasil swab inilah yang keluar hari ini (30/4/2020). As dinyatakan negatif Covid-19. Ini pertanda dia sudah sembuh.
Lalu apakah dia akan segera diizinkan kembali ke Abdya?
Direktur RSUZA, Dr Azharuddin yang ditanyai ulang malam ini mengatakan, perempuan berinisial As itu masih harus bertahan di RSUZA beberapa hari lagi.
“Menunggu hasil swab-nya yang kedua keluar. Jadi, ya belum bisa dipulangkan,” kata Azharuddin.
Kasus As ini juga menimbulkan rasa penasaran besar di kalangan medis di Aceh, mengingat dia tak punya riwayat perjalanan ke luar dari desanya sebelum hasil rapid testnya terkonfirmasi positif.
Kalaupun ditengarai ada transmisi (penularan) lokal, fakta yang ada tak cukup mendukung.
Soalnya, seisi rumah, para tetangga, maupun warga kampungnya tak seorang pun positif corona.
Pelajaran penting dari kasus pasien As ini, menurut Azharuddin, adalah siapa pun pascarawatan dengan gejala Covid-19 haruslah selalu bertindak dengan penuh kehati-hatian.
“Meski sudah pulang dari rumah sakit, tetap kita minta isolasi diri di rumah dan jaga kesehatan terus,” saran Azhar.
Di akhir penjelasannya, Dr Azharuddin kembali berpesan kepada masyarakat Aceh agar tetap bersungguh-sungguh mematuhi protokol Covid-19.
“Bek tungang, bek batat. Ikuti imbauan pemerintah, jangan anggap enteng. Aceh belum aman dari Covid-19, jangan lengah,” ujar Azharuddin mengingatkan.
Di RSUZA Banda Aceh saat ini hanya tiga lagi pasien corona yang masih dalam perawatan.
Satu pria berasal dari Gayo Lues, berinisial NSL (41). Satu lagi juga pria asal Aceh, AI (54) yang bermukim di Medan, sakit di Pidie, dan kini dirawat sebagai pasien corona di RSUZA.
Pasien terakhir adalah MS (47), aparat militer yang berdinas di Banda Aceh, tapi berdomisili di Aceh Besar. (aceh.tribunnews.com)
Akhirnya, Hasil Swab Terbaru Perempuan Manggeng Negatif Covid-19
