Barsela Irisan Kejayaan Aceh Masa Depan

Oleh : Mudatsir Kamil

Tata ruang laut Aceh dalam bentuk Qanun Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Aceh menjadi lebih penting bagi pemerintah kabupaten/kota yang berada di wilayah Barat dan Selatan (Barsela) Provinsi Aceh.

Kalau bisa dipilah posisi historis dan geografis Aceh kiranya dapat dibagi dalam 3 atau 4 irisan.

Irisan kesatu adalah Utara dan Timur Aceh dengan akses selat Malaka yang ramai merupakan basis kejayaan kerajaan Aceh masa lalu mulai dari Samudera Pasai hingga Aceh Darussalam dan berlanjut hingga masa eksploitasi sumberdaya minyak dan gas (migas) Aceh Utara dan Aceh Timur.

Bahkan rencana pembangunan Jalan Tol Lintas Sumatera ke depannya tetap berada pada irisan Utara-Timur Aceh ini.

Alhamdulillah, semoga perekonomian di irisan ini terus maju dan dimungkinkan juga mendongkrak irisan Aceh yang lainnya.

Irisan kedua apa yang mau saya sebut adalah irisan kejayaan masa kini yang merupakan bagian Tengah dan Tenggara Aceh meliputi dataran tinggi Gayo dan Alas.

Saat ini dapat diamati sumberdaya alam dan manusia di irisan ini sedang berada pada puncaknya. Kuantitas dan kualitas produksi Kopi Gayo telah mencapai skala besar bahkan telah merambah ke dunia internasional.

Yang patut diapresiasi lagi adalah, orang gayo juga dipilih dan memimpin Provinsi Aceh untuk saat ini.

Saya menyebut irisan yang ketiga adalah Barsela merupakan irisan kejayaan Aceh di masa depan.

Saat ini irisan Barsela sudah sangat kaya dan menjadi penyumbang oksigen terbesar kepada dunia internasional dari potensi sumber daya alam kawasan Gunung Leusernya.

Kita dengan ikhlas katakan ini zakat masyarakat Aceh kepada dunia yang kelak akan menikmati hasilnya yang megah. Pada irisan Barsela tidak lain kita wajib memaksimalkan pengelolaan ruang laut Samudera Indonesia yang memiliki sumber daya alam luar biasa besar.

Potensi sumber daya alam yang utama dan cukup besar itu berada di antara daratan Sumatera dan Pulau Simeulue terdeteksi sebagai cekungan minyak dan gas bumi terbesar di dunia saat ini.

Kapan saatnya ini dinikmati mari sama-sama dimulai. Berikutnya sumberdaya ikan tuna hingga ikan tuna sirip biru yang mencapai harga Rp.3 juta/Kg akan terus berada pada laut irisan Barsela. Segitiga S3 (Singkil Simeulue Sabang) kiranya segera disiapkan untuk peningkatan signifikan ekonomi kelautan Aceh.

Kalau ada irisan yang keempat adalah sejauh 200 mil dari pulau terluar Simeulue Cut dan bagi Aceh irisan ini merupakan masa depan lagi ke depannya.

Sehingga Qanun RZWP3K Aceh menjadi dokumen formal dan awal untuk menjawab semua kemakmuran ini. Pengelolaan ruang laut menjadi pilihan utama bagi Barsela Aceh dan untuk masa depan kejayaan dan kemakmuran Nanggroe Aceh tercinta. []

Penulis adalah Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Pos terkait