Oleh : Syafruddin Ungoh
BELAKANGAN ini sorotan dan kritikan terhadap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Plt. Kadiskes) Aceh Selatan, Novi Rosmita SE,M.Kes atau yang akrap disapa Novie Iswan gencar dilakukan. Mulai dari sorotan yang digaungkan oleh lembaga YARA mengenai posisi status Plt, hingga yang terbaru penyataan dari Ketua Fraksi PA DPRK Aceh Selatan, Adi Samridha.
Ketua fraksi PA menyoroti tentang pelayanan kesehatan yang belum maksimal. Namun sayangnya, dalam pernyataan tersebut tidak dijelaskan puskesmas di kecamatan mana yang tidak maksimal melakukan pelayanan terhadap masyarakat tersebut.
Sehingga wajar saja dalam tanggapan dari Plt. Kadis Kesehatan juga mempertanyakan hal tersebut. Sehingga sorotan yang dilakukan oleh Ketua Fraksi PA tersebut patut kita anggap sebagai generalisir pernyataan.
Terlepas dari hal tersebut. Patut kita akui bersama bahwa bidang kesehatan merupakan fokus dari program AZAM yang sekarang dinahkodai oleh Bupati Tgk. Amran.
Keseriusan di sektor kesehatan dapat kita buktikan, dimana pada sektor kesehatan tertuang secara rinci di dalam program sebagaimana telah dirumuskan ke dalam RPJM Aceh Selatan Hebat.
Sebagaimana termaktub di dalam visi-misi Aceh Selatan Hebat. Yakni “Memastikan Kemudahan Akses dan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas serta Santunan Sosial Secara Terintegrasi” (Aceh Selatan Sehat Sejahtera).
Dari visi-misi tersebut dapat juga kita lihat dari turunannya, diantaranya adalah; santunan kematian dan ambulance center.
Benar bahwa, kata kunci dari visi-misi tersebut adalah memudahkan akses dan pelayanan yang berkualitas. Tapi juga tidak bisa kita lihat atau kita pandang secara sepotong-potong. Mewujudkan Aceh Selatan Sehat Sejahtera harus kita lihat secara utuh dan komprehensif.
Kita memang belum berkesimpulan seluruh program sudah berjalan secara maksimal, masih ada kekurangan-kekurangan disana sini.
Misal, santunan kematian yang belum maksimal terutama dibidang administrasi yang masih panjang, ambulance center yang belum sesuai dengan target dan juga pelayanan yang belum sangat sempurna.
Tapi kita juga harus memberikan apresiasi terhadap tekad dan kinerja yang terus dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Bupati Tgk. Amran serta Plt. Kadiskes Novie Iswan.
Jika bersedia mengapresiasi, lihat saja selain santunan kematian yang telah dipayungi oleh payung hukum yakni PERBUB No 17 tahun 2018. Ambulance center yang sedang dan terus di genjot, dan yang tidak kalah penting lagi adalah, pada tahun 2020 Aceh Selatan telah membangun 2 unit Gedung Puskesmas baru yang sesuai dengan PERMENKES Nomor 43 Tahun 2019 perubahan atas PERMENKES Nomor 75 tahun 2014. Tentunya hal ini bagian-bagian yang harus kita apresiasi.
Terkait sorotan yang dilontarkan oleh Ketua Fraksi PA DPRK Aceh Selatan Adi Samridha, kita juga harus berterimakasih, kritikan harus dijadikan sebagai vitamin agar kedepan lebih baik lagi.
Namun, sebaiknya Adi Samridha juga harus bersama-sama dengan lembaga eksekutif untuk mendukung dan memperjuangkan cita-cita Aceh Selatan Sehat Sejahtera.
Kenapa? Karena mamfaat dari terwujudnya visi-misi Aceh Selatan Hebat bukan untuk sekelompok orang saja namun mamfaat dari itu semua adalah untuk seluruh masyarakat Aceh Selatan.
Maka kita berharap, kedepan sebagai ketua fraksi, Adi Samridha harus ngotot diforum-forum lembaga legislatif untuk mendukung dan mendorong agar terwujudnya Aceh Selatan Sehat Sejahtera tersebut.
Penulis adalah Wasekjend DPP PNA.