TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Proses pemulangan jenazah TKI asal Gampong Lawe Cimanok, Kecamatan Kluet Timur, Aceh Selatan, Ijun Zulman (30) yang meninggal dunia di Malaysia, Jumat (18/9/2020) lalu sampai saat ini belum ada kepastian. Jenazah yang meninggal dunia motif pembunuhan oleh sesama TKI ini masih tertahan di negara jiran tersebut.
Anggota DPRK Aceh Selatan dapil 4 Kluet Raya dari Partai Nanggroe Aceh (PNA), Darmi Ilma, mengatakan, suasana duka masih menyelimuti pihak keluarga yang berharap-harap cemas menunggu kepulangan jenazah. Sejak menerima kabar almarhum telah meninggal dunia karena diduga dibacok oleh sesama TKI di Malaysia, orang tua bersama istri almarhum sering menangis histeris. Bahkan istri almarhum sempat tak sadarkan diri.
“Saat menerima kabar bahwa proses pemulangan jenazah belum ada kepastian karena harus menunggu jadwal keberangkatan pesawat yang mengangkut kargo jenazah dari Malaysia ke Indonesia, istri almarhum sempat tak sadarkan diri. Tangis histeris pecah di rumah duka,” kata Darmi Ilma kepada TheTapaktuanPost di Tapaktuan, Senin (21/9/2020).
Ia mengaku, sejak beberapa hari lalu hingga Senin, dirinya terus memfasilitasi pihak keluarga bersama Keuchik Lawe Cimanok, Hendra Sukiman mengurus proses pemulangan jenazah. Setelah pada Sabtu (19/9/2020) lalu, ia memfasilitasi pihak keluarga bersama keuchik menghadap Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran, langkah serupa kembali ia fasilitasi pada Senin (21/9/2020) hari ini.
“Hari Minggu (20/9/2020) kemaren, saya kembali dipanggil oleh keluarga korban di rumah orang tuanya di Gampong Pulo Ie, Kluet Utara menanyakan kabar pemulangan jenazah. Sudah kami jelaskan bahwa belum ada kepastian jadwal keberangkatan pesawat dari Malaysia, tapi orang tua korban bersama istrinya tetap masih kurang percaya dan terus menangis histeris, mereka tetap meminta ingin bertemu kembali dengan bupati. Kita pun maklum kondisi itu karena pihak keluarga sedang berduka. Akhirnya, semalam saya hubungi Keuchik Gampong Lawe Cimanok Hendra Sukiman agar pada Senin turun ke Kluet Utara untuk sama-sama menghadap kembali bapak bupati di Tapaktuan,” ungkap Darmi.
Hasil pertemuan dengan bupati, jelas Darmi, bahwa terkait proses pemulangan jenazah almarhum dari Malaysia dalam penanganan Pemkab Aceh Selatan. Bupati Aceh Selatan telah menghubungi langsung pejabat terkait di Kantor Gubernur Aceh dan pihak Dinas Sosial Provinsi Aceh. Termasuk juga terus menjalin komunikasi yang intens dengan staf Sudirman alias H. Uma, anggota DPD RI asal Aceh di Malaysia yang mengurus langsung proses pemulangan jenazah tersebut.
“Penegasan bapak bupati tadi bahwa, proses pemulangan jenazah dalam proses penanganan Pemkab Aceh Selatan. Kepada pihak keluarga dan perangkat Gampong Lawe Cimanok, Kluet Timur diminta bersabar. Jika sudah ada kejelasan jadwal keberangkatan pesawat dari Malaysia akan dikabari lebih lanjut,” ungkap Darmi Ilma, seraya menyatakan terkait kebutuhan mobil ambulance yang akan menjemput jenazah nantinya juga sudah dia koordinasikan dengan pihak RSUDYA Tapaktuan dan pihak rumah sakit sudah menstanbykan armada tersebut.
Kemungkinan Jenazah akan Diterbangkan 14 Oktober 2020
Sementara itu, Camat Kluet Timur Moeriadi, juga menyatakan bahwa berdasarkan hasil keterangan Keuchik Gampong Lawe Cimanok, Hendra Sukiman yang baru melangsungkan pertemuan dengan Bupati Aceh Selatan, diperoleh kabar bahwa terkait proses pemulangan jenazah almarhum sudah dalam penanganan Pemkab Aceh Selatan.
“Sekarang tinggal menunggu jadwal keberangkatan pesawat yang mengangkut kargo jenazah dari Malaysia. Sedangkan untuk proses pengurusannya Bapak Bupati Aceh Selatan sudah menghubungi pihak Kantor Gubernur Aceh, Dinas Sosial sampai staf Bapak Sudirman alias H. Uma anggota DPD RI asal Aceh di Malaysia,” ungkap Moeriadi.
Menurutnya, berdasarkan hasil koordinasi Bupati Aceh Selatan dengan pihak terkait sejak Sabtu lalu belum bisa di tindaklanjuti karena operasional Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan KBRI di Malaysia, Sabtu dan Minggu libur. Kemudian langkah koordinasi yang dilanjutkan hari ini Senin (21/9/2020) telah diperoleh kabar bahwa, proses pemulangan jenazah tersebut telah dalam penanganan pihak pemerintah.
Tapi berdasarkan informasi yang diterima dari Malaysia, proses pemulangan jenazah di masa pandemic Covid-19 sekarang ini ada sedikit kendala karena kargo pengiriman jenazah untuk sementara sekarang ini baru akan diberangkatkan selama 20 hari sekali. Bahkan berdasarkan keterangan staf Sudirman alias H. Uma di Malaysia, sekarang ini juga ada 2 orang warga Kabupaten Bireuen telah meninggal dunia di Malaysia juga belum bisa dibawa pulang jenazahnya sampai saat ini.
“Menurut keterangan staf Bapak Sudirman alias H. Uma itu, jadwal keberangkatan pesawat yang mengangkut kargo jenazah dari Malaysia baru ada kembali tanggal 14 Oktober 2020 mendatang. Tapi belum bisa kita pastikan juga apakah benar seperti itu. Pemkab Aceh Selatan terus berupaya semaksimal mungkin agar pihak pemerintah pusat dapat memfasilitasi pemulangan jenazah secepat mungkin. Makanya, Bapak Bupati Aceh Selatan mengharapkan kepada pihak keluarga korban agar dapat bersabar dulu menunggu proses pengurusan yang sedang diupayakan oleh pemerintah,” kata Moeriadi.





