TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Hingga memasuki hari ke-26 sejak dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 lalu dirawat dan diisolasi di ruang khusus Covid-19 RSUDYA Tapaktuan, pada Rabu 17 Juni 2020 lalu, RR, seorang remaja asal Tapaktuan sampai saat ini terhitung telah dilakukan pemeriksaan swab sebanyak 4 kali dan masih dinyatakan positif corona.
“Hasil pemeriksaan swab-nya yang ke-4 juga sudah keluar dan hasilnya masih dinyatakan positif Covid-19. Meskipun sebelumnya sempat keluar hasil swab RT-PCR yang ketiga negatif, tapi ketika diulangi swab kembali yang ke empat kembali positif. Sementara aturannya, hasil swab pasien harus dua kali negatif baru dinyatakan sembuh,” kata Ketua Tim Siaga Covid-19 yang juga Kabid Pelayanan Medik RSUDYA Tapaktuan, dr. Syah Mahdi Sp.PD, kepada TheTapaktuanPost via sambungan telephon, Minggu (12/7/2020).
Sekitar satu pekan ke depan, ujar dr. Syah Mahdi, pihaknya berencana kembali akan mengambil sample swab terhadap pasien RR, lalu akan dikirim kembali ke laboratorium di Banda Aceh. Menurutnya, sejak Jumat (10/7/2020) lalu sample swab pasien RR tersebut tidak lagi dikirim ke Balitbangkes Aceh, di Lambaro, Aceh Besar. Melainkan sudah di kirim ke Laboratorium RSUZA Banda Aceh.
“Mulai Jumat (10/7/2020) kemaren pemeriksaan swab pasien RR telah di lakukan di Laboratorium RSUZA Banda Aceh dilakukan pemeriksaan dengan metode Tes Cepat Molekuler (TCM),” ungkapnya.
Tidak dikirim lagi ke Balitbangkes Aceh Lambaro, kata dr. Syah Mahdi, karena metode pemeriksaannya masih menggunakan sistem RT-PCR yang membutuhkan waktu selama beberapa hari. Sedangkan di RSUZA Banda Aceh, saat ini telah memiliki peralatan pemeriksaan swab dengan mesin yang bernama Tes Cepat Molekuler (TCM) yang hanya membutuhkan waktu hitungan jam langsung keluar hasilnya.
“TCM ini merupakan salah satu metode pemeriksaan yang bisa menghasilkan reaksi cepat. Alat ini melacak keberadaan antigen virus corona dalam cairan spesimen dan tingkat akurasinya cukup tinggi, yakni 99 persen. Alat TCM ini untuk pemeriksaan swab tenggorokan pasien terduga terpapar virus corona. Meskipun metode pemeriksaannya hampir sama dengan PCR, tapi melalui metode TCM ini hasilnya akan lebih cepat dan tingkat akurasinya hamper sama dengan PCR,” jelas dr. Syah Mahdi.
Sejauh ini, urainya, pasien RR telah dilakukan pemeriksaan swab sebanyak 4 kali, yang pertama dilakukan pada tanggal 15 dan 16 Juni 2020 melalui metode pemeriksaan RT-PCR Balitbangkes Aceh dengan hasilnya positif COvid-19. Kemudian tanggal 17 Juni 2020 pasien RR masuk isolasi di RSUDYA Tapaktuan. Selanjutnya, setelah 14 hari kemudian yaitu pada tanggal 28 dan 29 Juni 2020 kembali dilakukan pemeriksaan swab dengan metode RT-PCR dengan hasilnya masih positif.
Pemeriksaan swab masih dengan metode RT-PCR di Balitbangkes Aceh kembali dilakukan pada tanggal 3 dan 4 Juli 2020 dengan hasilnya tanggal 3 Juli negatif lalu keluar hasil swab tanggal 4 kembali masih positif.
“Sebenarnya, saat keluar hasil swab pada tanggal 3 Juli 2020 negatif kita sudah ada harapan pasien RR ini akan sembuh, dengan syarat kelaur hasil swab selanjutnya harus kembali negatif, karena sesuai aturan harus 2 kali negatif berturut-turut baru bisa dinyatakan sembuh. Namun apa mau dikata, ketika keluar hasil swab tanggal 4 atau berselang satu hari kemudian, ternyata hasilnya kembali positif,” ungkap dr. Syah Mahdi.
Karena merasa penasaran dengan hasil swab tanggal 3 dan 4 tersebut, kemudian pihaknya kembali mengambil sample swab pasien RR pada Kamis (9/7/2020). Tapi kali ini, tidak lagi dikirim ke Balitbangkes Aceh, melainkan dikirim ke RSUZA Banda Aceh untuk dilakukan pemeriksaan swab dengan metode TCM. Namun hasil pemeriksaannya yang keluar pada Jumat (10/7/2020) kemarin, kembali dinyatakan masih positif.
“Rencananya, sekitar satu pekan ke depan yakni sekitar hari Kamis atau Jumat, kembali akan diambil sample swab pasien RR untuk dilakukan pemeriksaan swab lanjutan dengan metode TCM di RSUZA Banda Aceh, mudah-mudahan pemeriksaan swab lanjutan ini akan keluar hasilnya negatif,” harap dr. Syah Mahdi.
Attensi Khusus Bupati
dr. Syah Mahdi Sp.PD menyatakan, masih belum adanya perubahan status pasien RR serta telah adanya penambahan pasien positif Covid-19 di RSUDYA Tapaktuan, mendapat attensi atau perhatian khusus dan serius dari Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran.
Bupati Tgk. Amran, kata dr. Syah Mahdi, menyatakan akan menyisihkan sebagian gajinya sebagai bupati untuk kedua pasien positif Covid-19 tersebut. Hal itu disampaikan Tgk. Amran saat pihaknya melaporkan kondisi terakhir pasien RR, yang sudah keluar hasil pemeriksaan swabnya yang ke-4, tapi masih dinyatakan positif Covid-19 serta ada penambahan 1 orang lagi pasien positif Covid-19 di daerah itu.
“Gaji yang disisihkan oleh Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran itu khusus diperuntukkan untuk pembelian vitamin dan obat-obatan lainnya yang tidak ada tersedia di rumah sakit serta untuk kebutuhan biaya lainnya yang dibutuhkan ke 2 pasien tersebut. Bapak Bupati berharap, kedua pasien ini tetap semangat dan harus optimis mampu melawan virus Covid-19,” pungkasnya.