Desa Digital “Siap Makan Pulang”

Oleh : Almadani

GELIAT perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi sudah dilakukan oleh pemerintah pusat sampai ke tingkat desa, dimana kita ketahui bersama banyak program – program penerapan teknologi informasi untuk memudahkan masyarakat sampai ke tingkat desa.

Bacaan Lainnya

Hal ini tentu sangat kita dukung bersama agar memudahkan pengelolaan administrasi pemerintahan desa dengan layanan terpadu dan serba otomatis serta dapat lebih terbukanya informasi melalui media publikasi yang ada dalam sistem informasi di desa – desa.

Selain itu juga bermanfaat agar data yang berbasis di desa terintegrasi dengan pemerintahan ke tingkat yang lebih tinggi seperti kecamatan, kabupaten atau bahkan sampai ke tingkat provinsi.

Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan melalui DPMG yang mengikuti instruksi dari pemerintah pusat untuk memulai penerapan program Digital Desa sejak beberapa waktu yang lalu. Seperti kita ketahui bersama progam penerapan digital desa ini juga bukan kali pertama dicoba terapkan di desa – desa di Aceh Selatan, mulai dari dulu ada pembuatan website desa dan beberapa program yang menyangkut tentang pengadaan system teknologi informasi untuk desa sudah dilakukan.

Namun sampai hari ini belum bisa kita lihat output yang jelas dari beberapa project yang telah dikerjakan.
Hasil penelusuran kami seperti contohnya program gampong.id dan beberapa program lainnya yang hanya menjadi aplikasi atau website pajangan kosong di beberapa desa tanpa adanya pengelolaan yang baik. Hal ini tentunya jadi pertanyaan bagi kita semua kenapa bisa terjadi demikian?

Menurut penelusuran kami ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut, yang pertama adalah kurangnya edukasi kepada perangkat desa tentang pemanfaatan program tersebut. Yang kedua kurang siapnya penyedia dalam hal penyediaan layanan, yang ketiga mungkin hanya sekedar asumsi bahwa pihak pengembang hanya sekedar menginstal saja tidak melakukan pemantauan dan pengembangan dari aplikasi yang sudah dibuat.

Entah ini karena kurangnya anggaran atau penyebab lain yang pastinya kami kurang tahu secara persis.

Tahun ini beberapa desa di Kabupaten Aceh selatan kembali menganggarkan program digital desa yang katanya anggarannya mencapai Rp10 juta/desa, yang kalau kami tidak salah ada sekitar 150 desa lebih yang menganggarkan atau setara Rp1,5 miliar lebih.

Dan program ini mungkin akan dilakukan oleh pihak ketiga karena kita ketahui bersama di Aceh Selatan sangat sedikit desa yang punya sumber daya manusianya untuk mengerjakan program desa digital ini.

Kita patut mengapresiasi para kepala desa yang tergerak untuk mencoba mengimplementasi program digital desa ini, namun harus digaris bawahi juga bahwa jangan hanya program ini dijadikan proyek saja seperti dibeberapa daerah oleh pihak ketiga yang bekerja sama melalui lobi dengan pemangku kebijakan tanpa implementasi dan output yang jelas.

Apalagi jika penyedianya dari luar, jangan “SMP” (Siap Makan Pulang) seperti yang sudah – sudah atau penyedia yang menyediakan platform gratisan yang mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan desa – desa yang ada di Aceh Selatan.

Kami menyarankan pihak desa agar dapat berdiskusi dengan beberapa profesional IT di seputaran Aceh Selatan yang bisa bekerja secara profesional untuk menyukseskan progam ini, karena selama ini banyak anak – anak IT Aceh Selatan yang luput dari perhatian karena lebih dipercayakan kepada kemampuan orang dari luar daerah.

Kami juga menyarankan kepada pihak PPK Desa agar dapat bekerja sama dengan pihak ketiga yang profesional dan ahli dibidangnya jangan hanya karena intervensi dari pihak – pihak lain yang mengatas namakan Bapak Bupati, dan siap bekerja sama secara professional dengan desa serta berkelanjutan dengan menjual program digital desa jangan sampai membuat anggaran desa terbuang sia – sia.

Kita juga patut mengapresiasi keseriusan Bupati Aceh Selatan dalam rangka menyukseskan program ini melalui jajaran dinas DPMG Kabupaten Aceh Selatan, nantinya program desa digital ini menjadi basis data awal untuk membuat suatu pusat data yang terintegrasi melalui basis data didesa yang sangat akurat dan cepat. Kita mengharapkan program ini bisa sukses dan terlaksana sebagaimana yang kita harapkan bersama kedepan Aceh Selatan bisa menjadi kabupaten yang  maju dan produktif.

(Penulis adalah pegiat teknologi informasi di Kabupaten Aceh Selatan).

Pos terkait