TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nanggroe Aceh (DPW PNA) Aceh Selatan, Zaitun MHD, menyayangkan pernyataan mantan anggota DPRK Aceh Selatan dari PNA, Hasbullah, yang menganggap roda pemerintahan Aceh Selatan hanya akan kuat dan mampu membawa pulang APBN jika pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang maju di Pilkada 2024 harus diusung partai politik nasional (Parnas) dengan mengabaikan kemampuan paslon Tgk. Amran – Akmal AH (AMAL) yang diusung koalisi partai politik lokal (Parlok) Partai PNA dan Partai Aceh (PA).
“Hasbullah terlalu menutup mata terhadap dukungan PA dan PNA yang satu paket mengusung Mualem – Dek Fadh sebagai Cagub-Cawagub Aceh dan Tgk. Amran – Akmal AH sebagai Cabup dan Cawabup Aceh Selatan di Pilkada 2024,” kata Zaitun kepada TheTapaktuanPost via sambungan telepon, Senin (30/9/2024) malam.
Penegasan ini disampaikan Zaitun menanggapi pernyataan Hasbullah yang menyebutkan dibutuhkan sokongan partai politik nasional (Parnas) sebagai partai pengusung paslon bupati untuk memajukan pembangunan Aceh Selatan sebagaimana di lansir media massa lokal.
Zaitun mengatakan, Paslon AMAL yang diusung PA dan PNA dipastikan yang lebih memiliki relasi kuat dengan pemerintah pusat. Soalnya, Ketua DPP PA H. Muzakir Manaf atau Mualem merupakan sahabat dekatnya Presiden terpilih Prabowo Subianto. Maju sebagai Cagub Aceh, Mualem didampingi Dek Fadh sebagai Cawagub Mualem yang juga Ketua DPD Gerindra Aceh.
Kedua tokoh ini, kata Zaitun, akan menjadi jembatan komunikasi dan aspirasi perwujudan visi dan misi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran – Akmal AH dengan Pemerintah Pusat setelah dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2024 ini.
Hasbullah, kata Zaitun, dinilai terlalu memberikan komentar secara emosional dengan meremehkan Pemerintahan AZAM dibawah kepemimpinan mantan Bupati Tgk. Amran di periode lalu yang disebutnya juga disebabkan karena diusung partai politik lokal (Parlok) PNA bersama partai koalisi lainnya. Hasbullah, kata Zaitun, seperti lupa ingatan (pikun-red) bahwa di periode Tgk. Amran menjabat seluruh dunia sedang dilanda pandemi Covid-19. Dimana pada masa itu banyak anggaran-anggaran dialihkan untuk menangani wabah penyakit tersebut, setidaknya berkisar 20%-30% dari dana APBK Aceh Selatan.
Namun demikian, dalam periodesasi tersebut Tgk. Amran mampu memberdayakan 237 kelompok UMKM di Aceh Selatan atau menyentuh 11.736 pelaku UMKM penerima manfaat. Belum lagi ada 3.439 kelompok tani penerima manfaat dari APBK Aceh Selatan ditambah lagi ada 33 saluran irigasi tersier baru selesai dibangun dan 41 saluran irigasi tersier yang mampu direhab.
Selama menjabat Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran juga mampu mendatangkan dana dari tingkat provinsi dan tingkat pusat untuk merealisasikan 5 pencapaian penting, yaitu peningkatan infrastruktur dari tahun 2018 sampai dengan 2022 berhasil menyelesaikan pembangunan jalan 112,18 Km dan ada 475,10 M jembatan di Kabupaten Aceh Selatan serta melanjutkan pembangunan stadion Ludung Mekong. Program sosial dan pendidikan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Selama periode 2018-2022, Tgk. Amran mampu memberikan santunan kematian pada 5.707 keluarga, membangun asrama mahasiswa dan memberikan beasiswa pada mahasiswa dan santri/santriwati.
Selanjutnya pembangunan sarana pariwisata di Kabupaten Aceh Selatan dan peningkatan pelayanan publik berupa peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Yulidin Away dan menambah gedung Puskesmas baru dan membangun Rumah Sakit Pratama Teuku Cut Ali serta pada sektor pengelolaan bencana Tgk. Amran memfokuskan penanganan bencana dengan respon cepat dan efekti, langkah-langkah mitigasi bencana dan bantuan kepada korban banjir dan bencana alam lainnya.
“Langkah ini menunjukkan kesiap-siagaan dan kepedulian Tgk. Amran terhadap keselamatan masyarakat. Tgk. Amran sudah memberikan bukti nyata, mereka baru sebatas beretorika lewat janji-janji manisnya,” kata Zaitun.